Indonesia kembali mengukir
prestasi di bidang Industri militer dunia. Perusahaan pembuat pesawat
tempur ‘Typhoon’, Eurofighter berencana melebarkan sayap produksi di
luar Eropa dan Indonesia menjadi negara yang dipilih. Perusahaan yang
terafiliasi dengan Airbus Group ini, berencana membuka fasilitas
assembly line di Indonesia.
Bila rencana ini berjalan mulus, maka Indonesia akan menjadi negara
kelima setelah Inggris, Jerman, Italia, dan Spanyol, dan satu-satunya di
luar Eropa sebagai basis produksi jet tempur yang sukses pada misi di
Libya tersebut.
“Indonesia akan menjadi basis produksi yang kelima,” Kata Head of Industrial Offset Eurofighter Martin Elbourne saat berbincang di Jakarta, Rabu (15/4/2015), dikutip dari detik.com
“Indonesia akan menjadi basis produksi yang kelima,” Kata Head of Industrial Offset Eurofighter Martin Elbourne saat berbincang di Jakarta, Rabu (15/4/2015), dikutip dari detik.com
Tahap awal bila militer Indonesia membeli jet tempur Typhoon, maka
Eurofighter bisa memulai program transfer teknologi. Eurofighter akan
menggandeng produsen pesawat asal Indonesia yakni PT Dirgantara
Indonesia (PTDI).
Selanjutnya, para insinyur atau mekanik pesawat asal Bandung, Jawa
Barat, akan dilatih dan terlibat dalam proses pengembangan dan produksi
jet tempur Typhoon di Spanyol. Di sana, mereka dilatih selama 2 hingga 3
tahun. “Kita ajak engineer PTDI untuk untuk ambil bagian di Eropa,”
ujarnya.
Selanjutnya ialah, para insinyur PTDI bersama ahli pesawat asal
Spanyol bakal kembali ke tanah air untuk memulai proses produksi. Secara
bertahap fasilitas produksi dan perakitan pesawat Typhoon di Spanyol
bakal diboyong ke Indonesia
“Selanjutnya final assembly akan dibawa ke Bandung,” ceritanya.
“Selanjutnya final assembly akan dibawa ke Bandung,” ceritanya.
Sebelumnya, senapan penembak runduk (SPR) yang diproduksi PT Pindad:
SPR 2 membuat geger dunia militer karena kemampuannya menembus tank
baja.
Dikutip dari liputan6.com, SPR ini bukan sembarang senjata. Pelurunya
bisa menembus tank baja. Dan bahkan, ada peledak di balik munisi
tersebut yang bisa menghancurkan kendaraan tempur dalam sekejap. Lebih
hebat lagi, SPR 2 juga memiliki jangkauan tembak hingga 2 kilometer
(km). Kemunculannya menggemparkan dunia sniper.
“Senjata yang mendunia, kalau kita fokus ke senjata, kita punya SS-1,
SS-1 dan beberapa varian. Kita juga punya SPR-2 yang baru kita
launching dan langsung dibeli oleh Kopassus,” kata Direktur PT Pindad
Silmy Karim
Mantan Staf Ahli Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) itu
menambahkan, senjata-senjata yang merupakan produk unggulan Pindad,
kualitasnya sudah teruji. Siap digunakan di medan tempur dan lebih
unggul dari pada produk impor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar