Sabtu, 06 Juni 2015

Satuan Komando Operasi Khusus Gabungan TNI

 
Dok : Latihan Satgultor TNI Prajurit Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor) TNI dari (kiri-kanan) Sat-81 Gultor Kopassus TNI AD, Detasemen Jala Mangkara TNI AL dan Satuan Bravo '90 Paskhas TNI AU pada foto tahun 2014. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Dok : Latihan Satgultor TNI Prajurit Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor) TNI dari (kiri-kanan) Sat-81 Gultor Kopassus TNI AD, Detasemen Jala Mangkara TNI AL dan Satuan Bravo ’90 Paskhas TNI AU pada foto tahun 2014. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

TNI akan mengerahkan Satuan Komando Pasukan Khusus Gabungan yang merupakan pasukan elite dari tiga matra, darat, laut, dan udara dalam Latihan Penanggulangan Teroris yang dilaksanakan di kawasan Lapangan Banteng Jakarta Pusat pada 9 Juni 2015.
“Sebelum diresmikan, Satuan Komando Operasi Khusus Gabungan TNI akan diuji coba dalam latihan penanggulangan teroris,” kata Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko usai Persiapan TGF Gultor, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis.
Dalam latihan itu, kata Panglima TNI, Satuan Komando Operasi Khusus Gabungan TNI, yang terdiri atas Kopassus, Denjaka, dan Denbravo akan diskenariokan membebaskan sandera di sebuah gedung yang sedang dikuasai oleh teroris.
“Setelah latihan, mereka (pasukan) akan dievaluasi. Kesiapsiagaannya akan ditingkatkan lagi,” tutur Panglima TNI.
Moeldoko menyebutkan, pihaknya sengaja melaksanakan latihan penanggulangan teroris yang disesuaikan dengan kondisi, tempat, dan waktu riil yang ada saat ini.
“Kita ingin melihat dengan kondisi yang sangat sibuk, hambatannya seperti apa. Ini pasti akan ganggu kepentingan publik, tapi saya mohon agar publik juga memahami karena suatu saat bila terjadi sesuatu kita bisa paham untuk mengatasi persoalan itu,” katanya.
Menurut Moeldoko, operasi khusus gabungan ini bisa digerakkan secepat mungkin jika ada ancaman baik dari luar maupun dalam negeri, di samping untuk mengatasi situasi tanggap darurat.
Dia melanjutkan, komando operasi khusus gabungan ini akan disiagakan atau menjadi satuan yang siaga setiap saat atau standby force di Sentul, Bogor.
“Panglima tinggal menggunakan demi kepentingan negara,” tegasnya.
Jumlah personel maksimum pasukan ini adalah 95 orang karena pasukan khusus tidak perlu memiliki banyak personel dan cukup dengan kemampuan yang mumpuni. Semua akan dikerahkan dalam latihan nanti.
Setelah latihan usai, Satuan Komando Operasi Khusus Gabungan TNI ini akan diresmikan di kawasan Monas, Jakarta, oleh Panglima TNI.
Sebagai perbandingan, Amerika Serikat juga menghimpun satuan-satuan elite pasukan khususnya dalam Komando Operasi Khusus (USSOCOM) yang terdiri pasukan-pasukan khusus Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Korps Marinir.
Di antara misi komando khusus AS ini adalah kontraterorisme, pengintaian khusus, perang psikologis, sampai operasi antinarkotika.
Komando Operasi Khusus AS ini bermarkas di Pangkalan Angkatan Udara MacDill, Tampa, Florida.

ANTARA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar