Jumat, 05 Juni 2015

M3A3 Stuart: Light Tank Legendaris Yang Masih Punya “Gigi”

164102_tankstuart
Babak awal kavaleri Indonesia ditandai dengan tampilnya dua ranpur lapis baja, yakni M4A3 Sherman dan M3A3 Stuart. Keduanya punya kesamaan dari segi sejarah, yakni aslinya milik militer Belanda selama masa penjajahan. M4A3 Sherman yang masuk kategori tank sedang (medium tank) dikenal sebagai tank pertama milik Korps Marinir TNI AL, sementara M3A3 Stuart cukup dikenal luas dengan bentuknya yang khas dan ringkas. Tank ringan (light tank) ini pun kerap wara wiri di beberapa film.
Saat ini dari dua tank M3A3 Stuart yang masih tersisa di Pusdikav (Pusat Pendidikan Kavaleri), hanya satu yang masih laik jalan dengan nomer 40-32. Indonesia mendapatkan tank ini bukan sebagai pampasan perang, melainkan merebut langsung dari tangan Belanda. Pada saat mendapatkannya, tank ini kondisinya tersebar di beberapa daerah. Seiring semakin teraturnya komunikasi antara pusat dan daerah, tank yang tercerai berai ini digabungkan menjadi tujuh eskadron. Sementara untuk pengoperasiannya, dipercayakan pada komando militer setempat, karena pada saat itu struktur kemiliteran di Indonesia masih sangat sederhana.
7500300_orig

tank2kDSC_0835

wisataloka-museum-tni-ad-dh
Desain roda rantai M3A3 Stuart mengingatkan pada model ranpur Wiesel buatan Rheinmetall yang pernah ditawarkan ke Indonesia.

Nama tank ini diambil dari salah seorang jenderal yang memimpin tentara konfederasi ketika Perang Saudara AS, yaitu Jenderal JEB Stuart. Ranpur ini dirancang sebagai tank ringan (light tank) dengan empat awak. Stuart dikembangkan AS menjelang berakhirnya Perang Dunia Kedua di tahun 1941, dan tank ini digunakan oleh sebagian besar negara sekutu. Terlibat aktif dalam palagan mulai dari Eropa Barat, Afrika Utara, Eropa Timur, sampai front Pasifik. Di luar AS yang memproduksi tank ini adalah Inggris dengan nama Honey.
Selama berlaga di PD II, Stuart telah terlibat di Semenanjung Bataan, Filipina pada 2 Desember 1941. Tentara AS dari 192nd Platoon Tank Battalions dipimpin Letnan Ben R Morin, menghadapi tentara Jepang yang menggunakan tank tipe 95 Ha-Go. Ini adalah pertempuran tank vs tank yang dialami AS.
Image1231m3a3-light-tank-stuart-drawM3-Light-TankST03
Hingga saat ini, Stuart milik Pusdikav yang kerap dipamerkan masih menggunakan suku cadang orisinil. Bukti orisinalitasnya terlihat pada roda jalannya yang tertera tahun pembuatannya Januari 1944. Hanya dua bagian yang ditanam ke Stuart di luar bagian aslinya, yakni tabung pemadam kebakaran dan antena radio komunikasi yang dipasang hanya sebagai hiasan.
Dari sisi penugasan di Indonesia, setelah diterima TNI pada tahun 1949, debut Stuart cukup masif dalam beberapa operasi militer di dalam negeri, sebut saja dalam penumpasan ppemberontakan RMS (1950), menumpas pemberontakan DI/TII di Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah (1950), menumpas PRRI di Sumatera dan permesta Sulawesi Utara (1958), dan menumpas G30S/PKI (1965). Lepas dari reputasi tempurnya, Stuart juga laris manis sebagai bintang dalam film Janur Kuning, Ketulusan Kartika, Emerald dan Darah Garuda.
stuart-stripes
Nah, bagi Anda yang ingin melihat dari dekat sosok tank Stuart, tak sulit untuk melihatnya, tank Stuart bisa ditemui sebagai monumen di beberapa kota, seperti Ambarawa, Bandung, Jakarta (museum Satria Mandala). Bahkan tank ini tak sedikit dijadikan monumen pada halaman depan beberapa kesatuan di lingkungan TNI AD. (Gon)

Spesifikasi M3A1 Stuart
Negara asal : Amerika Serikat
Mesin : Continental, 7 silinder, 250 tenaga kuda
Berat : 13 ton (dengan perlengkapan)
Dimensi : 4,52 x 2,24 x 2,64 meter
Kecepatan maks : 50 km/jam
Awak : 4 orang
Persenjataan : 1 pucuk meriam caliber 37mm
1 pucuk mitraliur 7,62mm coaxial
1 pucuk mitraliur 7,62mm haluan
1 pucuk mitraliur 7,62mm penangkis serangan udara
1 pucuk pistol mitraliur, dipasang di belakang pengemudi sebelah kiri
Ketebalan baja

Kubah Badan Dasar
Depan 10 mm 8 mm 10 mm


10 mm
Belakang
10 mm 2 mm
Atas
10 mm
Sisi
10 mm
Kutub
10 mm
Depan


Lainnya
10 mm


Tidak ada komentar:

Posting Komentar