Rabu, 18 Februari 2015

TNI AL masukkan kapal buru ranjau dalam anggaran belanja

KRI Pulau Rangsang-727 berlayar di Selat Malaka, Selasa (10/2). Kapal buatan Jerman dari kelas Kondor itu dioperasikan oleh Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) TNI AL yang memiliki tugas khusus yakni menyapu ranjau laut. (ANTARA FOTO/Joko Sulistyo)
Kapal buru ranjau kita dari generasi ’80-an, sudah 30 tahunan
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Ade Supandi, menyatakan revisi anggaran TNI AL untuk 2015 ini telah dilakukan yang digunakan untuk modernisasi sistem kesenjataan, di antaranya membeli kapal buru ranjau baru. 

Sekitar tambahan Rp4 triliun anggaran negara tersedia untuk TNI AL seusai APBN-P 2015 diberlakukan.

"Kapal buru ranjau kita dari generasi ’80-an, sudah 30 tahunan makanya kami perbarui dengan dua unit yang baru," katanya di Markas Komando Pusat PM TNI AL, Jakarta, Selasa. 

Secara umum, katanya, tidak ada revisi besar-besaran atas program kerja dan pengadaan peralatan perang pada 2015 ini.

"Patokannya adalah MEF. Tindak lanjut beberapa terkait pengadaan sejumlah alutsista, baik itu KRI, pesawat udara, dan kendaraan di satuan pangkalan," kata Supandi.

Termasuk juga pada aspek pembayaran, semisal pembuatan kapal perang TNI AL di Belanda, kapal selam, kapal hidrografi dari Prancis, kapal layar tiang tinggi pengganti KRI Dewaruci dari Spanyol, dan sebagainya. 

Khusus untuk kapal patroli pesisir trimaran dari galangan kapal Lundin, Banyuwangi, Jawa Timur, ia menyatakan, "pengganti yang tempo hari itu sedang dibangun, mungkin satu setengah tahun lagi selesai."
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar