Selain uang dolar yang
diketahui masyarakat, ternyata di dunia beredar uang dolar tak lazim,
yakni black dollar dan white dollar. Black dollar digunakan untuk
transaksi narkoba, sementara white dollar digunakan untuk pembiayaan
perang, terorisme dan aksi mata-mata.
Pengamat terorisme, Al Chaidar membenarkan pembiayaan terorisme
menggunakan white dollar. “Iya benar (white dollar untuk danai
terorisme),” jelas Chaidar seperti dilansir merdeka.com, Jumat (13/3).
Namun, Chaidar menjelaskan bahwa white dollar tersebut hanya kiasan.
White dollar sebenarnya adalah uang yang diperoleh dari jual beli minyak
bumi di pasar gelap.
“Oh enggak, white dollar itu hanya istilah. Itu sebenarnya uang yang
diperoleh dari penjualan minyak ilegal di pasar gelap,” jelas Chaidar.
Lebih lanjut Chaidar menjelaskan, white dollar ini merupakan uang
resmi yang dikeluarkan oleh bank sentral dan memiliki nomor seri
sehingga bisa digunakan untuk bertransaksi. Namun, nomor seri white
dollar ini sudah ditandai oleh otoritas keuangan.
“Itu adalah uang-uang yang nomor serinya sudah ditandai karena
digunakan untuk transaksi ilegal. Itu bukan uang palsu, memang
teregister, ini adalah uang yang diperdagangkan untuk hal-hal ilegal,”
papar Chaidar.
The Fed, selaku otoritas keuangan yang mencetak dolar AS, menurut
Chaidar sudah mengetahui peredaran white dollar tersebut. Namun, Chaidar
meyakini AS juga turut andil dalam kegiatan terorisme dengan motif
untuk menguasai ladang minyak di wilayah Arab.
“Mereka (The Fed) tahu peredarannya, mungkin mereka juga sengaja
(membiarkan white dollar beredar), kan mereka juga kesulitan untuk
mendapatkan minyak,” jelas Chaidar.
Untuk jumlah white dollar yang beredar, Chaidar mengaku tidak
mengetahui secara pasti, namun diyakini nilainya spektakuler.(merdeka)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar