Panglima TNI, Jenderal
Moeldoko, menyebut konsumsi bahan bakar untuk operasional TNI sepanjang
2014 mencapai 1 juta kilo liter. Untuk itu, ia menganggap persoalan
energi akan berdampak serius terhadap prajuritnya jika tidak ditangani
secara serius.
“Akan percuma kita beli (tank) Leopard, pesawat tempur kalau tidak
ada bahan bakarnya, karena hanya bisa dipanasi, itupun memakai
matahari,” bebernya usai Talkshow TNI Mendengar di Mabes TNI, Cilangkap,
Kamis (12/3/2015).
Moeldoko menambahkan, ketergantungan TNI terhadap bahan energi sangat
besar, terlebih hal tersebut termasuk syarat agar prajuritnya semakin
profesional. Caranya dengan menggelar latihan serta patroli rutin.
“Ya kita pakai latihan, operasi juga kita ada tiga, yakni operasi
perbatasan, operasi alur laut kepulauan, serta operasi flash poin
seperti di Ambalat,” imbuhnya.
Hingga saat ini pun, kata Moeldoko, pihaknya juga tengah menyiapkan
pembelian pesawat tempur generasi ke-4, Sukhoi SU-35 dari Rusia. Tentu,
hal tersebut menambah kebutuhan bakar dari pemerintah.
“Sedang dipersiapkan, kan prosesnya goverment to goverment (untuk
pembelian Sukhoi), jadi itu tanggung jawab pemerintah juga (menyiapkan
energi),” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Moeldoko menyampaikan bahwa ia telah
memerintahkan prajuritnya yang bertugas di perbatasan untuk menanam
kemiri sunan. Fungsinya, agar mereka bisa mandiri dan dan tidak
bergantung sepenuhnya kepada pemerintah.
“Ya minta yang diperbatasan untuk mulai mandiri, tanam kemiri sunan, itukan bisa dibuat bahan bakar,” pungkasnya. (Okezone)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar