Personel TNI menjaga ketat jalur masuk dan
keluar kecamatan dikawasan pedalaman Nisam Antara, Aceh Utara, Provinsi
Aceh. Rabu (26/3/2015) (ANTARA/Rahmad)
Wakil Presiden Jusuf Kalla, mengatakan, penembakan Sertu Indra Irawan dan Serda Hendrianto, dua personel Intel Kodim 0103 Aceh Utara murni kriminal biasa dan tak terkait dengan separatis.
"Yang di Aceh itu kriminal sebenarnya," kata Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat 27 Maret 2015.
Menurut Kalla, bisa saja oknum merampok dengan senjata api. "Kan ada beberapa oknum merampok pakai senjata mungkin ada senjata lama dipakai," ujar dia.
Sebelumnya, Kapolda Aceh Inspektur Jenderal Husein Hamidi menduga pelaku penculikan dan penembakan Sertu Indra Irawan dan Serda Hendrianto merupakan kelompok yang pernah melakukan kriminal di Langsa dan Aceh Timur.
"Kelompok tersebut pernah melakukan tindakan kriminalitas di Aceh Timur. Mereka menggunakan senjata campuran, ada yang AK 47 dan M 16," kata Kapolda Aceh, Irjen Pol Husein Hamidi, Rabu 25 Maret, di Aceh Utara.
Husein mengungkapkan, masih ada kelompok-kelompok sipil yang menggunakan senjata bekas konflik di Provinsi Aceh. Hingga saat ini belum bisa dipastikan jumlah senjata api yang masih beredar di kalangan masyarakat.
"Beberapa waktu yang lalu pernah ditemukan dua pucuk senjata jenis AK 47 pada saat dilakukan sweeping oleh Polres Aceh Utara," ujar Husein Hamidi.
Dua anggota Intel Kodim 0103 Aceh Utara ditemukan tewas di Desa Alue Mbang, Kecamatan Nisam Antara, Selasa, 24 Maret 2014, setelah sebelumnya mereka dikabarkan diculik oleh kelompok bersenjata.
Kedua anggota TNI Angkatan Darat itu ditemukan tak bernyawa lagi dengan posisi telungkup, tangan terikat, dan hanya menggunakan celana dalam. Dari sekitar lokasi penemuan jasad korban, ditemukan 12 selongsong peluru AK 47 dan tiga butir selongsong jenis M 16.
Kuat dugaan, korban ditembak belasan kali dari jarak dekat menggunakan senjata jenis AK 47 dan M 16.
"Korban ditembak di dada, dari bawah rahang tembus kepala dan di bahu," kata Kolonel Inf Achmad Daniel Chardin, kepada VIVA.co.id saat dijumpai di rumah sakit Kesrem, Selasa 24 Maret di Lhokseumawe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar