Deputi Polhukam Sekretaris
Kabinet (Seskab) Bistok Simbolon berkata akan meminta saran dari
masyarakat dan lembaga pemerintah lain, termasuk TNI dan Polri, untuk
membentuk Badan Siber Nasional.
Saran diperlukan pemerintah untuk menetapkan format dan desain
kelembagaan dari badan yang akan memagari semua urusan siber negara.
“Nantinya kami akan berkomunikasi dengan unit pemerintah lainnya yang
ikut menangkal instrumen-instrumen dari cyber itu, seperti dari
kalangan TNI dan Polri,” jelas Bistok seperti dikutip dari situs resmi
Seskab, Selasa (10/3).
Fungsi-fungsi dari Badan Siber Nasional saat ini masih dalam proses
perancangan bersama dengan Sekretaris Kabinet. Dalam diskusi rencana
pembentukan Badan Siber Nasional hari ini, Seskab menghadirkan tiga
pakar teknologi, yaitu Budi Rahardjo (Dosen ITB), Dr. Danriwanto
Budhijanto (Staf Khusus Menkominfo), dan Dr. Edmon Makarim (Dosen
Fakultas Hukum Universitas Indonesia).
“Kita harus memikirkan bagaimana pemerintah memberi respon yang pas
dan positif terhadap penggunaan teknologi. Sehingga kami bisa diberikan
pemahaman teknologi bagaimana pemanfaatan yang aman, sejauhmana
kemampuan kita untuk menahan cyber-cyber itu,” lanjut Bistok.
Sejauh ini, unit keamanan siber di kementerian dan perusahaan negara
masih berjalan masing-masing. Perbankan merupakan salah satu industri
yang sering diserang dan perlu memperkuat keamanan sibernya.
Badan Siber Nasional rencananya hanya dimanfaatkan untuk
mempertahankan keamanan negara dari serangan siber, bukan untuk memberi
serangan.(CNN Indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar