Anggota Komisi III DPR
Fraksi PKS asal Aceh, Nasir Djamil, menyebut adanya dua kemungkinan yang
diduga sebagai pemicu tewasnya dua anggota Kodim 0103/Aut, yang
ditemukan pada Selasa (24/3) lalu.
Pertama, aksi keji yang menyebabkan kematian Sersan Satu Indra Irawan
dan Sersan Dua Hendrianto, dikatakan Nasih, masih terjadi karena masih
adanya penyebaran persenjataan ilegal di dataran Nangroe.
Dia pun menduga tentang adanya keterlibatan eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka.
“Aceh sebagai pasca konflik, masih ada persenjataan ilegal. Pelakunya
ada kemungkinan dulunya gerombolan bersenjata yang tergabung dengan
GAM, ataupun kelompok lain yang juga menguasai persenjataan,” ujar
Nasir, seperti dilansir CNN Indonesia, Kamis (26/3), malam.
Selain itu, kata Nasir, kemungkinan kedua aksi pembunuhan terjadi
sebagai bentuk reaksi balik mafia atau gembong yang bermain dalam pasar
narkotika, yang beberapa tahun belakangan banyak ditemukan di Aceh.
“Belakangan ini polisi kan banyak menangkap narkotika-narkotika yang
dikirimkan dari Aceh. Nah, ada kemungkinan ini jadi reaksi balik para
mafia (senjata) dan gembong (narkotik) yang kemungkinan bekerja sama
untuk melakukan perlawanan dengan aparat,” kata dia.
Karenanya, Nasir menjelaskan, pada pertemuan antara Komisi I dan
Komisi III DPR dengan BAIS (Badan Intelejen Strategis), BIN (Badan
Intelejen Negara), Pangdam dan jajaran Polda Aceh, pada Senin (30/3)
mendatang, akan dibahas tentang kondisi keamanan masyarakat Aceh.
Mengenai pencarian pelaku pembunuhan yang telah dilakukan sejak tiga
hari lalu oleh pihak kepolisian, Nasir menyarankan, polisi atau TNI
sebaiknya tidak beramai-ramai turun ke jalan untuk menggelar operasi.
Menurutnya, masyarakat Aceh akan merasa resah jika operasi dilakukan dengan terang-terangan.
“Kalau masyarakat didekati dengan cara lama yakni masuk ke
kampung-kampung, itu sudah tidak efektif. Lebih baik polisi melakukan
kerjanya dengan cara seperti detektif. Kalau pun menggelar razia, itu
seharusnya sudah mengetahui dengan jelas siapa yang dijadikan target
razia,” kata Nasir.(CNN Indonesia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar