Senjata yang satu ini terbilang awet, pasalnya sudah malang melintang
sejak lama di banyak medan peperangan, dan hingga kini pun sosok
pelontar granat buatan Colt Defense ini masih laris manis dipasang pada
berbagai senapan serbu keluaran terbaru. Inilah M-203, pelontar granat single shot yang tak hanya jamak dipakai di area konflik, tapi M-203 juga kondang sebagai atribut dalam film-film action dan perang.
Rancangan pelontar granat ini dibesut oleh AAI Corporation pada
periode 1967 – 1968. Menyadari kebutuhan prajurit AS akan pelontar
granat yang terintgrasi pada senapan, maka jadilah debut perdana M-203
langsung disandingkan dengan senapan serbu legendaris M-16 A1. Begitu
diluncurkan pada tahun 1969, di awal tahun 70-an M-203 langsung dijajal
secara masif di medan Perang Vietnam.
Meski tak mampu mempertahankan kedigdayaan AS di Tanah Vietnam,
seperti halnya keluarga senapan M-16, penggunaan M-203 justru kian laris
di banyak negara. Ini terbukti dari beberapa perusahaan yang ikut
memproduksinya, seperti Diemaco, Airtronic USA, US. Ordnance, Knight’s Armament Company, dan Lewis Machine & Tool Company.
Di Indonesia, M-203 juga bukan barang baru, setiap unit tempur berbasis
infanteri dari Kopassus, Kostrad (Raiders), Korps Marinir dan Paskhas
telah lama menggunakan M-203 pada M-16 A1.
Seiring dengan kemandirian produksi dalam negeri, saat Pindad
menelurkan beragam varian SS-1, debut M-203 tak lupa disertakan,
wujudnya dengan memproduksi M-203 dengan label SPG-1A. Dan jadilah ada
jenis SS-1 SPG-1A. Model SS-1 di jenis ini mencomot varian SS-1 V1,
dengan handguard dilepas untuk mengakomodir mounting SPG-1A. Leaf sight
dan quadrant sight juga terpasang sepaket dengan SPG-1A. Hebatnya,
senjata carabine SS-1 R5 andalan satuan Raider juga sudah ditawarkan
dengan pelontar granat SPG1-V4 Kini, saat Pindad tengah menggadang
senapan serbu generasi SS-2, debut M-203 versi lokal ini juga tak lupa
ditawarkan.
Varian yang telah dibuat oleh Pindad adalah : SPG – 1A V1: untuk
senapan SS1-V1, SPG1-V4 : untuk senapan SS1-R5, SPG-1A : untuk senapan
SS2-V1. Satu tipe khusus yaitu SPG-1 untuk penembakan secara sendiri
(stand alone) tanpa senapan.
Selain fleksibel, M-203 yang punya bobot kosong 1,36 kg juga unggul
karena jenis amunisinya. M-203 menggunakan amunisi GL-40 (M-406), ini
artinya amunisinya serupa dengan pelontar granat otomatis AGL-40 yang
jadi andalan pada rantis (kendaraan taktis) TNI. Selain mampu melepaskan
efek granat dengan ledakan tinggi, juga tersedia munisi granat asap,
flashbang, serta gas air mata.
Cara Kerja
Rumah mekanik dan laras M-203 terbuat dari alumunium. Pelontar granat ini dipasang dibawah laras, dengan pelatuknya di depan magasin. Mekanisme pengokangan otomatis lengkap terdiri dari barrel latch, picu dan batang pengaman ada pada receiver menjadikan M-203 sebagai senjata independen meskipun terpasang pada senapan. Laras dapat digeserkan ke depan saat pengisian munisi, dan saat digeser kembali ke belakang akan mengunci otomatis pada posisi tertutup, siap untuk ditembakkan.
Rumah mekanik dan laras M-203 terbuat dari alumunium. Pelontar granat ini dipasang dibawah laras, dengan pelatuknya di depan magasin. Mekanisme pengokangan otomatis lengkap terdiri dari barrel latch, picu dan batang pengaman ada pada receiver menjadikan M-203 sebagai senjata independen meskipun terpasang pada senapan. Laras dapat digeserkan ke depan saat pengisian munisi, dan saat digeser kembali ke belakang akan mengunci otomatis pada posisi tertutup, siap untuk ditembakkan.
Peluncur dapat diinstal atau dihapus dari host senapan dalam
hitungan detik dan membuka ke depan dengan pompa seketika kait laras
terlepas. Granat tersebut kemudian dimasukkan ke dalam selongsong
terbuka secara manual. Peluncur dapat menembakkan semua standar granat
40 mm NATO 40 mm. Kelengkapan pembidikan ada dua. Yang pertama di atas
handguard dapat diatur antara 50 sampai 250 meter. Dan kedua adalah
pisir samping di sebelah kiri untuk jarak 50 sampai dengan 400 meter.
Pengamanan berbentuk plat berayun ditempatkan di depan picu.
Dari spesifikasinya, M-203 dengan panjang keseluruhan 380 mm dan
panjang laras 305 mm, mampu menembakan 5 sampai 7 granat per menit
dengan jarak efektif 150 m dan jarak tembakan maksimum mencapai 400
meter. Amunisi 40 mm miliknya dirancang atau melumpuhkan kendaraan
tempur ringan.
Dari sejarahnya, penggunaan senjata ini memudahkan prajurit dalam
melontarkan granat lebih jauh, lebih akurat, dan lebih cepat ketimbang
menggunakan tangan biasa. Saat ini sebagian besar pelontar granat
terpasang pada senapan serbu seperti AK-74, Steyr AUG dan M-16 atau M4.
Pelontar granat modern biasanya menggunakan granat berkaliber 30 sampai
40 mm, lebih mirip peluru artileri kecil ketimbang granat tangan
konvensional. Beberapa pelontar seperti M19 dapat berdiri sendiri dengan
menggunakan tripod.
M-203 seringkali ditampilkan di video game. Sebut saja mulai dari
Call Of Duty, Metal Gear Solid sampai Dino Crisis 2. Kita juga bisa
menemuinya di berbagai film, biasanya jika ada adegan dengan pelontar
geranat M-203 lah seri yang digunakan. Film pertama yang menampilkannya
adalah The Odd Angry Shot yang dirilis pada tahun 1979. Anda juga akan
temui M-203 pada film peraih nominasi Oscar, American Sniper. (Deni Adi)
Spesifikasi
Berat : 1,36 kg
Panjang laras : 305 mm
Panjang keseluruhan : 380 mm
Amunisi : 40 x 46 mm SR
Kecepatan proyektil : 76 meter per detik
Jarak tembak efektif : 150 meter
Jarak tembak maksimum : 400 meter
Pembidik : Quadrant sight or ladder sight on rifle
Berat : 1,36 kg
Panjang laras : 305 mm
Panjang keseluruhan : 380 mm
Amunisi : 40 x 46 mm SR
Kecepatan proyektil : 76 meter per detik
Jarak tembak efektif : 150 meter
Jarak tembak maksimum : 400 meter
Pembidik : Quadrant sight or ladder sight on rifle
Tidak ada komentar:
Posting Komentar