Terlebih Dahulu Digelar Latihan Perang Dipimpin Langsung Panglima TNI Moeldoko
Poso – Belum tertangkapnya kelompok sipil bersenjata pimpinan Santoso
alias Abu Wardah dan Daeng Koro yang konon desersi pasukan elit membuat
pasukan TNI gerah. Dalam waktu dekat, 2000 pasukan elit TNI gabungan
akan didatangkan ke Kabupaten Poso guna latihan sekaligus menangkap
kelompok Santoso Cs. Saat ini, kelompok Santoso Cs menguasai Pegunungan
hutan yang ada di Kabupaten Poso.
Rencana kedatangan pasukan elit TNI gabungan ke Kabupaten Poso,
diungkapkan langsung Komandan Komando Distrik Militer (Dankodim) 1307
Poso, Letkol Infanteri Eron Firmansyah bahwa, sebanyak 2000 pasukan
gabungan TNI akan didatangkan ke Poso dalam waktu dekat.
Sebelum melakukan penangkapan terhadap kelompok sipil bersenjata
pimpinan Santoso Cs, terlebih dahulu kata Dandim Eron, akan digelar
latihan perang selama tiga pekan sejak, sejak 22 Maret hingga 15 April
mendatang. Lokasi perang adalah pegunungan Tambarana kecamatan Poso
Pesisir Utara hingga ke hutan Gunung Biru desa Tamanjeka kecamatan Poso
Pesisir. “Latihan perang nanti merupakan uji protap pasukan. Juga
sebagai persiapan TNI, jika sudah ditugaskan untuk menjadi yang terdepan
memburu dan menangkap pelaku teror yang selama ini masih buron,” jelas
Dandim Letkol Eron Firmansyah kepada Radar Sulteng, Jum’at (13/3)
petang.
Untuk menggelar latihan perang gabungan di Poso tegas Dandim Eron,
jumlah pasukan yang akan datang dan berlatih tempur sebanyak dua ribu
personel. Latihan perang sendiri dilakukan guna memantapkan kesiapan
tentara memburu dan menangkap kelompok sipil bersenjata Poso pimpinan
Santoso alias Abu Wardah yang saat ini masih bertahan di Hutan
Pegunungan di Poso.
Masih menurut Dandim Eron, pasukan yang akan turun berlatih perang
merupakan pasukan elit dari tiga angkatan TNI. Yaitu Kopassus , Kostrad
(TNI-AD), Marinir dan Kopaska (TNI-AL), dan Kopaskhas (TNI AU). Latihan
perang akan dipimpin langsung Paglima TNI Jenderal Moeldoko. “Tiga
kepala Staf TNI juga akan datang pada latihan perang TNI di Poso nanti,”
sebut Dandim Eron.
Selain di gunung Biru dan Tambarana yang dikenal sebagai sarang aksi
dan persembunyian kelompok Santoso dan Daeng Koro, pasukan elit TNI juga
mengambil posisi laut sebagai tempat latihan. “Seluruh kekuatan pasukan
yang datang nanti akan ditempatkan sesuai dengan bidang keahliannya.
Kalau di gunung pasti kita pakai angkatan darat. Begitu juga di laut dan
udara. Ada angkatan atau kesatuan masing-masing. Kita gunakan fungsinya
masing-masing,” tukas perwira dua melati di pundak ini.
“Yang berlatih perang merupakan pasukan khusus yang dipersiapkan
untuk memberantas tindak kejahatan khususnya para kelompok bersenjata
yang sampai saat ini masih buron. Kita akan sisir tempat-tempat
persembunyian mereka (sipil bersenjata). Lokasi mereka akan kita jadikan
sebagai tempat latihan perang,” tutupnya.
Perlu diketahui, beberapa waktu lalu Polda Sulteng membeberkan temuan
video kelompok Santoso Cs saat berada di hutan. Dengan persenjataan
lengkap Santoso Cs terlihat mengikrarkan diri sebagai anggota ISIS
wilayah Poso. Dari tanyangan video yang diperlihatkan kepada sejumlah
pimpinan media cetak dan elektronik, Santoso alias Abu Wardah terlihat
mandi di sebuah sungai di tengah hutan dengan penjagaan ketat kelompok
bersenjata. Dalam tanyangan tersebut juga terlihat warga asing yang
bergabung dengan Santoso Cs. Terlihat juga, Basri alias Bagong yang
kabur dari Lapas Ampana, Kabupaten Touna.
Video tersebut menurut Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Drs Idham Azis
MSi diperoleh pasukan elit Brimob saat terjadi kontak senjata di
Pegunungan Ipo, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, beberapa waktu
lalu. “Saat terjadi kontak senjata dengan kelompok Santoso Cs, ditemukan
sejumlah barang bukti diantaranya handycam yang isinya seperti tayangan
tersebut,” kata Jenderal bintang satu saat memberikan penjelasan kepada
para pimpinan media di Aula Torabelo Polda Sulteng, belum lama ini. (radarsulteng.co.id).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar