Pasukan TNI bangun jalan di Afrika, Sabtu 14 Maret 2015. (Istimewa)
Prajurit TNI nekat membuka jalur alternatif untuk jalur pengungsi dan logistik di tengah konflik bernuansa agama yang menelan ribuan korban jiwa di Afrika.
Dengan bermodal alat berat, prajurit dari satuan tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXVII-A/Minusca yang tergabung dalam pasukan keamanan PBB, nekat membangun ruas jalan alternatif di Bangui, Ibu Kota Central African Republic (CAR).
Jalan yang dibangun prajurit TNI memiliki panjang sekitar 2,1 kilometer mulai dari Bandara Mpoko hingga pusat Kota Bangui.
Jalur itu sangatlah penting fungsinya, karena jalur itu adalah jalur alternatif jika jalur utama di negara itu sedang lumpuh karena ditutup para demonstran yang belakangan semakin giat berunjukrasa jelang pemilihan umum Juli 2015 nanti.
Jika jalur itu rampung dibangun, dipastikan, arus pengungsian penduduk dan distribusi bantuan kemanusian bisa masuk ke pusat kota tanpa terhambat oleh penutupan di jalur utama.
"Posisi jalan akan memutar menuju kota, diharapkan akan menjadi jalur alternatif dan menjadi jalur evakuasi jika jalan utama mengalami penutupan oleh demonstran ataupun saat terjadi peningkatan eskalasi keamanan. Pengerjaan jalan ini akan menggunakan laterit sebagai bahan utama," kata Dansatgas Kizi TNI Konga XXXVII-A/Minusca Letkol Czi Alfius Navirinda, Sabtu 14 Maret 2015.
Alfius menuturkan, jalan yang berada di Avenue d’France itu sebelumnya merupakan jalan penghubung antar desa di sekitar Bandara M’Poko.
Selama ini, jalan ini sudah ada tetapi hancur dan hanya dapat dilalui kendaraan roda dua.
"Dengan selesainya perbaikan jalan ini, selain disiapkan sebagai alternatif jalur evakuasi, diharapkan dapat juga digunakan oleh masyarakat sekitar bandara serta badan kemanusiaan yang akan menyalurkan bantuan kepada pengungsi yang berada di sekitar runway bandara," ujar Letkol Czi Alfius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar