Kamis, 08 Oktober 2015

Tawarkan F-16 Viper ke Indonesia, Lockheed Martin Hadirkan Simulator Kokpit

P_20151007_202035

Meski nilai rupiah masih tergerus oleh dollar AS, namun tidak menyurutkan manufaktur alutsista asing untuk menawarkan produknya ke Indonesia. Contohnya seperti diperlihatkan Lockheed Martin, produsen jet tempur multirole F-16 Fighting Falcon dan pesawat angkut berat C-130 Hercules ini mulai terlihat memasarkan jet canggih F-16 V (Viper), seri terbaru dari keluarga F-16 Fighting Falcon untuk bisa dioperasikan kelak oleh TNI AU.


P_20151007_141631P_20151007_142236


Bertempat di Hotel Grand Hyatt, Jakarta (7/10/2015), langkah pemasaran Lockheed Martin diawali dengan promo menghadirkan simulator kokpit F-16 V pada awak media. Dalam acara yang dipandu Paul Randal, Chief Test Pilot F-16, dipaparkan beberapa keunggulan dari jet tempur generasi keempat ini, seperti hadirnya radar AESA (active electronically scanned array) dan digital flight control & auto GCAS (Ground Collision Avoidance System). Untuk menunjang misi tempur, F-16 V yang dilengkapi conformal fuel tanks ini juga punya payload senjata lebih besar dibanding seri sebelumnya, bahkan weapon carriage lebih banyak.


P_20151007_141712P_20151007_141722

Meski belum terlihat sinyal pembelian F-16 V oleh Kementerian Pertahanan RI, ghtinamun melihat portfolio TNI AU yang cukup lama menggunakan F-16 menjadi peluang tersendiri bagi Lockheed Martin untuk mempromosikan Sang Viper di Tanah Air. Apalagi disebut-sebut F-16 Viper punya kemampuan dedicated untuk misi intai maritim.

Merujuk pada timeline, TNI AU lewat proyek Bima Sena sudah beberapa kali melakukan upgrade dan pengadaan pada F-16. Seperti Bima Sena I pada F-16 A/B Block 15 yang dioperasikan Skadron Udara 3, lalu proyek Bima Sena II pada F-16 C/D 51ID yang dioperasikan Skadron Udara 16. Lockheed Martin berharap dapat berlanjut ke Bima Sena III untuk pengadaan F-16 Viper untuk TNI AU. Ingin tahu lebih detail tentang simulator F-16 Viper? Silahkan simak video dibawah ini.



Dalam acara show simulator ini juga dihadiri Duta Besar AS untuk Indonesia, Robert O Blake Jr dan Randy Howard, Director Business Development F-16 Lockheed Martin. Bagaimana dengan tawaran tentang ToT (transfer of technology) dan paket senjata? Nampaknya itu masih menyusul, mengingat agenda saat ini baru dalam tahap pengenalan simulator. Kita tunggu saja kabar selanjutnya. (Haryo Adjie)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar