Selasa, 13 Oktober 2015

Prancis, Polandia dan Australia Ajak Pindad Kerjasama

  thales4

Perusahaan multinasional Perancis, Thales Group, mengunjungi PT Pindad  pada 7 Oktober 2015. Kunjungan ini dipimpin oleh David Butler, selaku Director of the Leadership Practice Thales University dan bertujuan mengetahui beberapa hal mengenai peluang kerjasama yang dapat dijalin bersama PT Pindad.
Rombongan diterima Kepala Divisi Pemasaran dan Pengembangan Bisnis PT Pindad, Widjajanto. Dalam kata sambutannya, Widjajanto mengatakan  visi Pindad untuk menjadi perusahaan pertahanan terkemuka di Asia dapat tercapai lewat beberapa hal, salah satunya adalah kemitraan strategis.

“Saya ingin menekankan Pindad memiliki target untuk menjadi perusahaan terkemuka di Asia melalui kemitraan strategis. Saya yakin kunjungan Anda sekalian ke sini akan membawa kabar baik mengenai kemungkinan kerjasama.

Kami juga sedang melakukan diskusi intensif mengenai beberapa portofolio produk dari Thales,” ujar Widjajanto.

David Butler mengungkapkan beberapa aktivitas bisnis yang dilakukan oleh Pindad dinilainya sesuai dengan hal-hal yang ingin dilakukan oleh Thales. “Kami mengunjungi beberapa perusahaan minggu ini dan ini adalah pertama kalinya kami mendengar keinginan suatu perusahaan (Pindad) untuk mengekspor produk-produknya.

Poin ini merupakan hal baik yang sejalan dengan apa yang Thales ingin lakukan,” ujar David.

Dalam sesi diskusi, Widjajanto mengatakan Pindad membutuhkan beberapa teknologi untuk menyempurnakan beberapa lini produk perusahaan, baik untuk produk pertahanan dan keamanan, produk industrial, maupun beberapa hal lain yang mendukung aktivitas bisnis perusahaan.

Selain itu, ia menambahkan bahwa Pindad sebagai perusahaan BUMN memerlukan perencanaan yang solid dalam melakukan kemitraan strategis untuk terus membangun kapabilitas dan memperluas pasar, terutama ekspor.

Para anggota delegasi Thales Group mengunjungi beberapa fasilitas produksi untuk meninjau secara langsung proses produksi di Divisi Kendaraan Khusus dan Divisi Senjata. Semoga kunjungan ini dapat membuka gerbang kemitraan strategis agar kapabilitas Pindad menjadi lebih baik dan dapat mencapai visi perusahaan.>

Kunjungan Polish Armament Group

Delegasi Polandia yang mewakili Polska Grupa Zbrojenow (Polish Armament Group), juga mengunjungi PT Pindad. Delegasi yang dipimpin Thomas Mita sebagai President of the Board dari PGZ ini, diterima oleh Direktur Utama PT Pindad (Persero) Silmy Karim di Auditorium Gedung Direktorat bersama jajaran Direksi PT Pindad.

pgz1

Thomas Mita, dalam kata sambutannya mengatakan jika PGZ merupakan perusahaan milik negara yang menjadi pemimpin pasar di industri pertahanan Polandia. Menurutnya, kunjungan ini merupakan salah satu kesempatan yang baik untuk mengenal Pindad secara lebih jauh.

“Ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mengenal Pindad dan mengunjungi fasilitas produksinya secara langsung. Kami bisa mengetahui proses produksinya dengan baik,” tutur Thomas.

Ia pun mengatakan ingin sekali menjalin kerjasama dengan PT Pindad yang merupakan salah satu pelaku utama industri pertahanan nasional.


“Kami memiliki beberapa anak perusahaan yang bidang produksinya sejalan dengan Pindad. Kami harap setelah kunjungan kami hari ini dan kunjungan Pindad ke perusahaan kami nanti, kita bisa mencari celah untuk kerjasama yang saling menguntungkan,” tambahnya.

Silmy Karim mengatakan pihaknya sangat terbuka akan kerjasama dengan pihak manapun, asalkan ada beberapa nilai tambah yang akan didapatkan kedua belah pihak.

“Sejak hari pertama saya di Pindad, saya sangat terbuka akan kerjasama dengan beberapa perusahaan asing dunia. Salah satunya penandatanganan kerjasama dengan BAE System di London dua minggu lalu.

Jadi kami sangat terbuka,” tutur Silmy. Silmy menambahkan jika anggaran pertahanan Indonesia yang terus meningkat lima tahun terakhir membuat industri pertahanan nasional punya peluang untuk berkembang. “Anggaran pertahanan Indonesia terus meningkat dalam lima tahun terakhir ini membuat industri pertahanan Indonesia punya peluang besar untuk berkembang.

Saya akan lakukan sebisa saya dalam mencari peluang untuk kerjasama Pindad dan PGZ,” tutur Silmy. Rombongan delegasi Polandia kemudian mengunjungi beberapa fasilitas produksi PT Pindad  seperti Divisi Senjata dan Divisi Kendaraan Khusus untuk mengetahui proses produksi dan mencoba performa produk secara langsung.

Rombongan sempat mengendarai Panser Anoa 6×6 dan mencoba menembak dengan menggunakan senapan serbu SS2, pistol mitraliur PM-2, dan pistol Combat G2.

Studi Lapangan CDSS Australia

Sebagai bagian dari kegiatan Field Research Visit di Indonesia, Centre for Defense and Strategic Studies (CDSS) Australia mengunjungi PT Pindad  tanggal 2 Oktober 2015.

cdss1

Dipimpin oleh Michelle Jones sebagai Senior Instructure CDSS Australia, rombongan diterima Direktur Teknologi dan Perkembangan Ade Bagdja di Auditorium Gedung Direktorat Kantor Pusat Pindad, Bandung.

Beberapa jajaran pimpinan dan staf terkait PT Pindad, turut hadir dalam acara ini. Kunjungan CDSS Australia ini merupakan yang kesekian kalinya setelah beberapa tahun sebelumnya, PT Pindad selalu menjadi salah satu perusahaan industri pertahanan yang dapat mewakili seluk beluk industri pertahanan Indonesia.

“Kami datang tahun lalu dan mendapatkan banyak cerita baik mengenai apa yang dikerjakan Pindad di sini. Ini merupakan kesempatan yang baik bagi kami untuk dapat melihat secara langsung kapabilitas yang dimiliki PT Pindad,” tutur Jones dalam kata sambutannya.

Ade Bagdja menyambut dengan gembira kunjungan dari CDSS Australia ini. Ia menyebut kunjungan ini sebagai kehormatan bagi Pindad yang masih dipercaya sebagai representatif industri pertahanan nasional.
Ia juga mengatakan bahwa Pindad sangat terbuka untuk memperlihatkan beberapa produk pertahanan dan keamanan, bahkan untuk diuji performanya secara langsung. “Rombongan CDSS nanti akan mengunjungi Divisi Kendaraan Khusus dan Divisi Senjata.

Di sana, Anda semua bisa mencoba performa beberapa produk pertahanan dan keamanan kami, baik kendaraan tempur Panser Anoa 6×6, kendaraan taktis 4×4 Komodo, maupun beberapa produk senjata dengan kaliber 5.56 mm, 7.62 mm, 9 mm, dan jika memungkinkan kaliber 12.7 mm,” tutur Ade.

Dua puluh tiga anggota rombongan CDSS yang terdiri dari anggota angkatan bersenjata dari berbagai negara tampak antusias ketika dibuka sesi diskusi yang meliputi berbagai macam topik seperti detail produk, proses penelitian dan pengembangan, serta strategi pengembangan produk yang dilakukan PT Pindad. Kunjungan hari itu ditutup dengan kunjungan ke beberapa fasilitas produksi untuk produk pertahanan dan keamanan dan mencoba performa produk secara langsung.

BUMN.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar