Selasa, 13 Oktober 2015

Indonesia Mau Beli SU-35, Malaysia 'Lawan' dengan F/A18 Super Hornet

F/A18 Super Hornet
F/A18 Super Hornet

TNI AU menegaskan rencana pembelian Sukhoi Su-35 dari Rusia akan terus berjalan. Pesawat jet tempur generasi 4+ itu akan menggantikan skadron F-5 Tiger yang sudah digrounded.

SU-35 termasuk pesawat yang diakui cukup ditakuti oleh pihak NATO. Manuver, persenjataan dan radar milik pesawat pemburu itu akan membuat TNI AU makin bergigi di Asia Tenggara.

Negeri jiran Malaysia pun ternyata sedang melirik pesawat tempur generasi 4++. Mereka berniat mengganti pesawat F-5 dan MiG-29 yang sudah belasan tahun digunakan. Sejak awal tahun lalu, Tentara Udara Diraja Malaysia sudah mulai mencari pengganti dua pesawat jet tersebut.

Syarat pesawat generasi 4+ bukan lagi generasi 4 menjadi hal yang sepertinya mutlak. Apalagi kalau Indonesia benar-benar mendatangkan SU-35.

Yang cukup gencar menawari Malaysia adalah pabrikan Boeing dengan F F/A18E/F Super Hornet. Pesawat super canggih ini kini menjadi salah satu andalan AU AS yang terbaru.

Februari lalu, Boeing sudah resmi menawarkan pesawat tempur Super Hornet pada Malaysia. Mereka mengklaim Super Hornet sudah teruji tujuh tahun berdinas di AU AS, dan memiliki 1,4 juta jam terbang. Pesawat itu juga teruji di medan perang.

Bos Boeing yang menggawangi penjualan F/A18E/F, Howard M Berry, menjelaskan pesawat ini juga ideal bagi Malaysia yang memiliki garis pantai yang panjang. Super Hornet akan memiliki superioritas di udara untuk misi patroli dan pengintaian.

“Kami siap untuk tetap terlibat. Ini merupakan penjualan yang penting bagi kami dan akan melakukan segala kemungkinan untuk memfasilitasi Malaysia,” kata Berry kepada kantor berita Malaysia Bernama.

Apalagi kini Malaysia sudah mengoperasikan delapan pesawat F/A-18D Hornet. Boeing mengklaim tak butuh banyak perubahan bagi pilot AU Malaysia untuk naik kelas ke F/A18E/F.

Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak pun sudah menjajal terbang dengan pesawat berawak dua ini saat pameran Dirgantara di Langkawi.

Malaysia belum memutuskan. Namun pesawat pengganti MiG-29 dan F-5 ini diharapkan sudah datang tahun 2016 hingga 2020. Sejumlah negara pun menawarkan pesawatnya pada Malaysia. Seperti Dasault Rafale, Eurofighter Typhoon dan Saab JAS 39 Gripen D.

Persaingan jet tempur generasi 4+ agaknya akan ‘memanas’ di atas langit Asia Tenggara.(Merdeka)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar