Selasa, 26 Mei 2015

Galil Galatz Sniper: Senapan Penembak Runduk Taipur Kostrad TNI AD

IMAG1394
Senapan penembak runduk (sniper) yang satu ini memang unik, karena debutnya lebih populer karena negara asal pembuatnya ketimbang ke soal kinerja. Inilah Galil Galatz, senapan andalan sniper Kitaipur (Kompi Intai Tempur) Kostrad TNI AD, yang buatan Israeli Weapon Industries (d/h IMI – Israeli Military Industries). Di dasari kenyataan Indonesia tak punya hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Israel, maka eksistensi beberapa alutsista yang terkait Israel kerap ‘ramai’ jadi gunjingan.
Lepas dari soal politik, nyatanya beberapa senjata asal Israel lumayan eksis digunakan satuan elit TNI. Selain SMG (Sub Machine Gun) UZI dan UAV Heron, Galil atau yang yang lebih populer dengan sebutan Galatz adalah yang cukup menjadi sorotan. Selan Kostrad, situs Wikipedia menyenut Galatz juga telah digunakan Kopaska (Komando Pasukan Katak) TNI AL dan Kopassus (Komando Pasukan Khusus) TNI AD. Diluncurkan pada tahun 1983, senapan ini dikembangkan dari senapan serbu Galil dengan memgadopsi peluru berkaliber 7,62 x 51 mm NATO.
galilef95276191_201303300414541_photo_44e944a2121dc226bfc
Ada dua varian Galatz yang dipakai militer Israel untuk operasional Galatz, yakni varian yang menggunakan kaliber 7,62 x 51 mm dan peluru kaliber 5,56 x 45 mm. Sistem kerja senjata ini mengandalkan gas operated yang mirip digunakan pada senapan serbu AK-47. Sementara pola tembakan hanya bisa melayani single fire. Untuk dukungan amunisi, magasin Galatz berisi 20 peluru. Desain magasin mencomot dari US Stoner-63 Light Machine Gun. Umumnya, Galatz menggunakan teropong bidik Nimrod 6×40 yang punya pembesaran 6x.
2355651_TaipurSniper
Sebagai senapan penembak jitu, Galatz diengkapi hardpoint standar untuk dudukan pembidik optik atau night vision sights. Teropong bidik dilengkapi dengan 3x pembesaran. Dengan penglihatan dioptrical, teropong bidik dari senapan serbu M62 dari Finlandia, maka rentang bidik dapat di set untuk menyasar target sejauh 100 meter, 300 meter, sampai 500 meter.
galilsniper_1050f62ff9b18689b86bdb334ead7
Hal lain yang cukup khas adalah desain popor kayu yang dapat dilipat, mirip SS-1 Pindad. Ini menandakan Galatz di dapuk untuk pasukan payung. Untuk pegangan pistol terbuat dari bahan plastik yang dilapisi karet untuk memastikan operator mantab ketika menggenggam. Elemen kayu tak hanya ada di popor, foregrip juga terbuat dari kayu berikut “Harris bipod” yang bisa diperankan untuk memotong kawat berduri. Guna mendukung misi senyap, ujung laras dilengkapi flash hider, bahkan laras Galatz juga bisa ditambahkan peredam suara tembakan.
99R, generasi penerus Galil.
99R, generasi penerus Galil.
Prajurit TNI dengan Galil 99R.
Prajurit TNI menjajal Galil 99R.
Situs enemyforces.net menyebut, Galatz punya keunggulan komparatif pada daya tahan, alias lebih bandel dari keluarga senapan serbu AK buatan Rusia. Mendukung beragam adopsi alat bidik, punya kompabilitas dengan magasin senapan serbu AS dan NATO. Nah, bicara tentang kekurangan, Galatz dipandang punya low power untuk kelas senapan runduk. Banyak yang menyebut, Galatz lebih cocok sebagai tactical support weapon ketimbang senjata untuk sniper. Beberapa literatur malah meyakini bahwa Galatz kalah ampuh dibandingkan Dragunov SVD dari Rusia dan H&K G3/SG-1 dan PSG-1 dari Jerman. Karena bukan lagi senjata baru, dan diketahui punya beberapa kelemahan, IWI pun merilis varian lanjutanya, yakni Galil 99R, yang juga pernah di coba prajurit TNI. (Bayu Pamungkas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar