Sabtu, 09 Mei 2015

AS Tawari Indonesia Paket Rudal AIM-9X Sidewinder Senilai US$47 Juta

AIM9X_01
Jika tak ada aral melintang, nantinyaTNI AU akan memiliki 33 unit F-16 Fighting Falcon, terdiri dari varian generasi F-16 A/B yang sejak tahun 90-an memperkuat Skadron Udara 3 dan 24 unit F-16 C/D Block 25 yang di upgrade ke Block 52ID. Bertambahnya populasi Elang Penempur sudah pasti membutuhkan beberapa kesiapan, selain urusan logistik dan perawatan, yang juga penting adalah bekal persenjataan yang melengkapi armada multirole fighter tersebut.
Selain bekal kanon internal Gatling Vulcan M61A1 kaliber 20 mm, pasangan paling serasi F-16 adalah rudal udara ke udara jarak pendek AIM-9 Sidewinder. TNI AU pun tak asing dengan rudal buatan Raytheon Company ini. Sejak era hadirnya F-5 E/F Tiger II di awal tahun 80-an, TNI AU mulai mengenal sosok rudal pemburu panas lewat jenis AIM-9 P2 Sidewinder. Berlanjut pada kedatangan 12 unit F-16 A/B Fighting Falcon di awal tahun 90-an, TNI AU mulai menggunakan versi yang lebih maju, AIM-9 P4 yang dapat ditembakkan dari beragam sudut. AIM-9 P4 juga dipasang pada jet tempur Hawk 200/209 TNI AU.
AIM-9X
Dua varian Sidewinder TNI AU yang disebut diatas tentu kini sudah usang. Sebagai gantinya kini ada varian tercanggih AIM-9X Sidewinder. Di kawasan Asia Tenggara, rudal ini memang lebih dulu digunakan Singapura dan Malaysia. Nah, kabar dari situs airforce-technology.com (6/5/2015) menyebutkan US State Department telah menyetujui potensi penjualan rudal AIM-9X ke Indonesia dalam program FMS (Foreign Military Sale). Potensi penjualan yang disetujui mencakup penjualan sistem rudal utama, peralatan pendukung, suku cadang, dan logistik. Pihak Defense Security Cooperation Agency telah mengabarkan ke pihak kongres AS tentang potensi penjualan ini, nilai penjualan yang ditaksir mencapai US$47 juta.
AIM-9X Sidewinder, menjadi rudal andalan F-15SG dan F-16 AU Singapura
AIM-9X Sidewinder, menjadi rudal andalan F-15SG dan F-16 AU Singapura

Paket penjualan AIM-9X Sidewinder ke Indonesia mencakup pengiriman 30 unit rudal AIM-9X-2 Sidewinder Block II, 20 unit AIM-9X-2 captive air training missiles (CATM), 2 unit CATM-9X-2 Block II tactical missile guidance units, 4 unit CATM-9X-2 Block II guidance units, dan dua dummy air training missile. Pembelian ini lumayan komplit, karena mencakup ke aspek rudal dummy untuk keperluan latihan. Sebagai perbandingan, Singapura setidaknya empat tahun lalu telah memiliki 200 rudal AIM-9X.
Termasuk dalam paket US$47 juta adalah container rudal, perangkat test sets, peralatan pendukung, suku cadang, perbaikan, dokumen teknis, pelatihan personil, dan peralatan latihan. Hadirnya rudal ini memungkinkan Indonesia untuk meningkatkan kemampuan penangkalan ancaman serta menangani stabilitas regional dan memperkuat pertahanan teritori. Dengan adopsi rudal yang telah digunakan Singapura, Malaysia, dan Australia, juga akan membantu Indonesia meningkatkan upaya koalisi dukungan pertahanan di masa kini dan masa depan. AS pun punya kepentingan lebih jauh, seperti interoperabilitas persenjataan dengan kekuatan militer AS.
AIM-9X merupakan versi termutakhir dari Sidewinder yang mampu menghancurkan target di jarak 20 Km, mulai dikembangkan pada tahun 1996. AIM-9 memppunyai kemampuan first shot dan first kill yang lebih responsif. Rudal ini dilengkapi thrust vectoring yang terhubung ke guidance fins, artinya rudal dapat menguber target yang berbelok sekalipun. Radius putar AIM-9X mencapai 120 meter, dengan kemampuan ini, saat penembakan pesawat peluncur tidak lagi harus melakukan manuver untuk menyesuaikan dengan target. Cukup lepas AM-9X, selanjutnya rudal akan menguber target sendiri.
AIM-9X mulai dioperasikan jajaran militer AS pada tahun 2003, dan kini sudah digunakan oleh 40 negara. Untuk mengoperasikannya rudal ini diintegrasikan dalam joint mounted helmet mounted cuing system (JHMCS) buatan Boeing yang dikenakan pilot. Tak heran, AIM-9X menjadi rudal andalan untuk jet-jet tempur mutakhir AS, seperti F-22 Raptor dan F-15 Strike Eagle. (Bayu Pamungkas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar