… Akan muntahkan semua amunisi yang kami miliki… ”
Jakarta
(ANTARA News) – Markas Besar TNI menyiapkan Latihan Gabungan 2014
melibatkan hampir 16.000 personel dengan berbagai skenario untuk menguji
doktrin perang yang tegas dikatakan bersifat pre-emptive, di tiga mandala latihan, berakhir pada perebutan Pantai Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Latihan itu terbagi dua, gladi posko dan latihan lapangan. Secara sederhana tindakan pre-emptive adalah melakukan pencegahan sebelum ada serangan.
“Kami menguji doktrin pertempuran dan
peperangan secara gabungan, menguji interoperabilitas masing-masing
matra TNI yang selama ini dilaksanakan secara parsial,” kata Panglima
TNI, Jenderal TNI Moeldoko, di hanggar Skuadron Udara 2 TNI AU,
Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin.
Latihan itu berlangsung 19 Mei hingga 7
Juni dan Presiden Susilo Yudhoyono beserta rombongan akan menyaksikan
secara langsung di Pantai Situbondo, pada 7 Juni nanti. Di pantai dengan
kombinasi medan latihan bisa dibilang lengkap itu, akan digelar operasi
pendaratan amfibi Korps Marinir TNI AL lengkap dengan bantuan tembakan
pantai dan operasi perang administrasi.
Walau dikatakan bersifat pre-emptive,
namun Moeldoko tidak menyebut secara benderang pihak luar Indonesia
yang dinilai berpotensi menjadi ancaman, kecuali “dari luar Indonesia”.
Direktur Latihan Gabungan TNI, Letnan Jenderal TNI Lodewijk Paulus, mengurai secara ringkas skenario latihan terbesar TNI yang pernah digelar sejak Latihan Gabungan TNI pada 1983 di Pantai Cilegon, Banten itu.
“Diasumsikan ada kekuatan asing dari
negara Musang yang mencoba merebut sebagian wilayah Indonesia. Mereka
berpangkalan di Pulau Paju, sebelah barat Bengkulu. Mereka juga
mengerahkan kekuatan laut dan udara mereka sebelum akhirnya melakukan
pendudukan di Pantai Asembagus kompleks itu,” katanya.
Sesuai doktrin pertahanan dan penyerbuan
yang dianut TNI sampai saat ini, kekuatan penangkal yang harus
dikerahkan adalah tiga kali kekuatan penyerbu/agresor. “Karena yang
menyerbu berkekuatan satu brigade, maka kami siapkan kekuatan satu
divisi,” katanya.
Yang istimewa pada Latihan Gabungan 2014 Markas Besar TNI ini adalah, “Kami
akan muntahkan semua amunisi yang kami miliki. Ada beberapa tujuan yang
ingin diraih, mulai dari peningkatan profesionalitas personel, satuan,
hingga efek politis penggentar,” kata Moeldoko.
Mengingat sifatnya yang sudah dinyatakan secara terbuka sebagai pre-emptive strike kepada kekuatan agresor, maka pemusnahan kekuatan agresor sejak jauh dari wilayah darat Indonesia sangat menjadi andalan.
“Peluru kendali Yakhont akan diluncurkan dari kapal perang, jarak jangkauannya sampai 300 kilometer dari titik peluncuran, itu sebagai misal,” kata Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, yang turut menyaksikan pembukaan Latihan Gabungan 2014 Markas Besar TNI itu.
Satu lagi yang baru namun tidak mungkin bisa diikuti mata telanjang adalah dog fight antara pesawat tempur TNI AU dengan pesawat tempur agresor dari negara Musang itu. Diskenariokan dalam latihan itu, dog fight terjadi di selatan Pulau Jawa, dekat batas terluar zone ekonomi eksklusif Indonesia.
“Peluru kendali yang baru kami miliki
untuk Sukhoi Su-27/30 MKI akan kami ujicoba. Ini pertama kalinya
diujicoba dalam latihan skala besar seperti ini,” kata Kepala Staf TNI
AU, Marsekal TNI IB Putu Dunia. (antaranews.com)
Panglima TNI buka Latgab 2014
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko secara resmi membuka
Latihan Gabungan (Latgab) TNI tahun 2014 di Taxy Way Echo Skuadron 17
Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin pagi.
“Latihan salah satu sarana memelihara
sinergitas dua angkatan atau lebih dalam taktis dan teknis dan uji
doktrin, dan tingkatkan daya tempur satauan dan ciptakan daya gentar
dari ancaman,” kata Panglima TNI.
Panglima mengatakan bahwa dalam Latgab
yang mengangkat tema “Komando Gabungan (Kogab) TNI Melaksanakan Kampanye
Militer di Wilayah Mandala Perang dalam Rangka OMP guna Menjaga
Kedaulatan NKRI”, juga bertujuan meningkatkan profesionalitas prajurit
TNI dan satuan dalam operasi gabungan TNI untuk mewujudkan kesiapsiagaan
prajurit.
Metode latihan yang digunakan, yaitu
Geladi Posko pada tanggal 19 sampai dengan 24 Mei 2014 di PMPP TNI
Sentul Bogor dan Geladi Lapangan 1–5 Juni 2014 yang dilaksanakan secara
berangkai dengan materi Kampanye Militer di daerah latihan wilayah
Asembagus Situbondo Jawa Timur, Kawasan Samudra Hindia Bagian Selatan,
dan Bali.
“Rencananya Bapak Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono akan menyaksikan secara langsung latgab tersebut di
Jawa Timur,” kata Panglima TNI.
Susunan organisasi Kogab pada Latgab TNI
tahun 2014, yakni Letjen TNI Lodewijk Paulus (Dankodiklat TNI AD)
selaku Dirlatgab TNI TA 2014, Letjen TNI Gatot Nurmantyo (Pangkostrad)
selaku Pangkogab TNI, Laksma TNI Arie Soedewo (Danguspurlatim) selaku
Pangkogaslagab, Laksma TNI Pramono Hadi (Danpusbangdikopsla) selaku
Pangkogasgabfib, Marsma TNI Dedy Nitakomara (Kas Koopsau I) selaku
Pangkogasudgab.
Kemudian, Brigjen TNI M. Herindra
(Wadanjen Kopassus) selaku Pangkogasgabpassus, Brigjen TNI (Mar) Siswoyo
Hari Santoso (Danpasmar I) selaku Danpasrat, Letkol Inf. Christian
Kurnianto Tehuteru (Danbrigif L 17/K) selaku Pangkogasgablinud.
Alutsista yang dikerahkan dari ketiga
angkatan pada Latgab TNI 2014, antara lain dari TNI AD sebanyak 49
Ranpur terdiri atas 1 Tank Rec, 18 Tank Scorpion (Canon), 6 Tank Stormer
APC, 2 Tank Stormer Komando, 2 Panser Saladin (canon), 2 Panser Saracen
(AP), 2 Pancer Ferret (pengintai), dan 12 Panser Anoa (AP).
Selain itu, juga melibatkan satu Panser
Anoa (Komando), 1 Panser AMB, 1 Panser REC dan 1 AVLB. 24 Helly yaitu 4
Unit MI-35P, 4 Unit MI-17V5, 4 Unit BO-105, 10 Unit Bell-412, 2 Unit
bell-205A-1 (Senjata Munisi Rocket FFAR, Rocket S 8 Com dan Canon 30
MM). 30 Senjata Berat dan 6 set PRS 77 (Zeni) terdiri dari 18 Pucuk 105
KH 178, 4 Pucuk 155 KH 179, 2 Pucuk 76/GN, dan 6 Pucuk Giant Bow 23 MM.
Dari TNI AL sebanyak 32 Kapal yaitu 1
Kapal Selam (KS), 6 Parahu Karet (PK), 2 BTD, 6 PKR, 3 KCR, 1 KCT, 1
LPD, 3 ATF, 5 AT, 1 BR, dan 1 PR. Kendaraan tempur 81 Unit terdiri dari
29 BMP3F, 10 LVT 7, 36 BTR 50P, dan 6 Kapal, serta senjata berat 16 buah
terdiri atas 8 Pucuk How, dan 8 pucuk RM 70 Grad.
Dari TNI AU sebanyak 40 Pesawat tempur,
32 Pesawat angkut 16 C130, 4 B-737, 3 F-28, 4 C-295, 2 CN-235, 3
Cassa-212 dan 11 Helly terdiri dari 8 SU-27/30, 6 F-16, 10 Hawk 100/200,
2 F-5, 12 T-50, 2 EMB-314, serta 11 Heli Nas/332/330.
Dalam acara pembukaan itu, juga dihadiri
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman, KSAU
Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, KSAL Laksamana TNI Marsetio, dan
pejabat teras lainnya.(antaranews.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar