Ribuan prajurit Korps Marinir mengikuti gelar kesiapan Latihan Gabungan
TNI tahun 2014 di dermaga Koarmatim Ujung, Surabaya, Rabu (28/05/2014).
Kegiatan
yang dipimpin Direktur Latihan Gabungan TNI tahun 2014 Letnan Jenderal
TNI Lodewijk F. Paulus tersebut juga dihadiri Panglima Komando Gabungan
Letnan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Wakil Direktur Latihan Gabungan
Mayjen TNI Chaidir Serunting Sakti, Komandan Kobangdikal Laksda TNI
Widodo, Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso dan
beberapa pejabat teras TNI.
Dalam
gelar kesiapan tersebut, selain melibatkan ribuan prajurit Korps
Marinir TNI AL juga digelar material tempur Korps Marinir yang akan
mengikuti latihan terbesar TNI itu, material tempur yang digelar
diantaranya 7 unit LVT-7A, 8 unit BMP-3F, 9 unit Tank PT-76, 13 unit
BTR-50 P, 11 unit BTR-50 PK, 66 unit Kapa-61, 6 pucuk Roket Multilaras
RM-70 Grad dan 6 pucuk Howitzer 105 mm.
Selain
itu juga digelar unsur-unsur KRI, diantaranya KRI Ahmad Yani-351, KRI
Yos Sudarso-353, KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355, KRI Oswald
Siahaan-356, Kapal Selam KRI Nanggala-402, KRI Pulau Rengat-711, KRI
Makassar-590, KRI Surabaya-591, Kapal Patroli Cepat KRI Singa-65, Kapal
Buru Ranjau KRI Pulau Rupat-712 dan kapal bantu KRI Soputan-923,
kemudian juga digelar material tempur Pasukan Khusus TNI AL Kopaska dan
Taifib berupa kendaraan sea rider, perahu karet dan pesawat Helikopter
jenis Bolcow dan Heli Bell.
Dalam
sambutannya Letnan Jenderal TNI Lodewijk Paulus menyampaikan bahwa
Latgab tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas profesionalitas
prajurit TNI baik AD, AL, maupun TNI AU agar mencapai kesiap-siagaan
operasi yang maksimal.
"Dengan
Latihan Gabungan ini diharapkan prajurit TNI semakin siap menjadi Garda
Terdepan dalam melindungi bangsa dan Negara serta demi tetap utuhnya
Negara Kesatuan Republik Indonesia," tegasnya.
Tujuan
latihan gabungan TNI, lanjutnya, yaitu meningkatkan profesionalitas
prajurit TNI dan satuan dalam operasi gabungan TNI untuk mewujudkan
kesiapsiagaan operasional satuan jajaran TNI yang tinggi dalam rangka
menghadapi setiap bentuk ancaman dan gangguan yang mungkin timbul di
wilayah Indonesia.
Sasarannya
adalah sebagai upaya membangun dan mensinergikan kemampuan dan kekuatan
antar matra, guna menjamin efektivitas dan efisiensi operasional
komando tugas gabungan yang sewaktu-waktu dibentuk dalam menghadapi
kontijensi.
Disamping
itu juga, untuk mewujudkan tingkat kesiapsiagaan operasional satuan TNI
yang tinggi, diperlukan pembinaan dan penyiapan kekuatan satuan TNI
berdasarkan analisa perkembangan lingkungan strategis yang sangat
dinamis, melalui latihan secara terencana, terpadu, bertingkat dan
berlanjut yang puncaknya adalah Latihan Gabungan TNI.
Latihan
Gabungan TNI tahun 2014 melibatkan 15.108 personel terdiri dari 1.172
personel Latihan Posko dan 13.936 personel Latihan Lapangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar