Pesawat Kepresidenan Republik Indonesia “Indonesia One”
menjadi pesawat untuk keperluan perjalanan Presiden RI sekaligus
berfungsi sebagai flying office.
Penantian tujuh tahun sejak usulan
agar Republik Indonesia membeli pesawat kepresidenan dibahas di Dewan
Perwakilan Rakyat terjawab sudah. Kamis 10 April 2014 pesawat
kepresidenan Boeing Business Jet (BBJ) 2 dengan nomor registrasi
sementara N454BJ tiba dan mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma pukul
10.00 WIB.
Pesawat diterbangkan dari Amerika Serikat selama tiga
hari dan singgah di Sacramento, Honolulu, dan Guam. Dari Guam pesawat
terbang langsung ke Lanud Halim Perdanakusuma. Dua pilot TNI AU yakni
Letkol Pnb Ali Gusman dan Letkol Pnb Firman Wirayuda turut dalam pesawat
dan bergantian menerbangkan burung besi biru dengan pilot Boeing. Untuk
mengawaki pesawat ini TNI AU telah melatih empat penerbangnya di AS
selama 40 hari. Dua pilot lainnya adalah Mayor Pnb Noto Casnoto dan
Kapten Pnb Irwanda.
Mensesneg Sudi Silalahi yang mewakili Pemerintah
Indonesia menerima secara resmi pesawat berspesifikasi khusus seharga
Rp847 miliar ini. Sementara dari pihak Boeing diwakili oleh Presiden
Boeing Asia Pasifik Ralph Boyce.
Tanggal 16 April, RI-001 melakukan uji penerbangan 10
jam dengan rute Jakarta – Banda Aceh – Manado. Keesokan harinya pesawat
melakukan penerbangan dengan rute Manado – Merauke – Jakarta. Nomor
registrasi pesawat pun berubah menjadi RI-001. (Roni Sontani)
OPERASI DAN PERAWATAN
Operasinal : Skadron Udara 17 VVIP TNI AU
Pilot : 4
Callsign : Indonesia One (saat membawa presiden)
Perawatan : GMF AeroAsia
INTERIOR DAN KELENGKAPAN
- Dirancang untuk 67 orang
- 4 VVIP Class Meeting Room
- 2 VVIP Clase State Rooom
- 12 Executive Area
- 44 Staff Area
- Fasilitas jaringan telepon dan internet wifi
- Sistem Pertahanan Diri (Self Defese System/SDS)
SPESIFIKASI:
Panjang : 39,5 m
Bentang sayap : 35,8 m
Tinggi : 12,5 m
Lebar : 3,73 m
Kapasitas bahan bakar : 39.539 m
Mesin : 2 CFM56-7
Jarak jelajah maksimal : 10.334 km
Jarak jelajah dengan penumpang penuh : 8.630 km
Ketinggian terbang maksimum : 41.000 kaki
Lama terbang maksimum : 11 jam
Kecepatan maksimum : 085 Mach
Kecepatan jelajah maksimum : 0,785 Mach
SEJARAH PEMBUATAN:
Gagasan pembelian : 2007
Tipe : BBJ2 (Basis B737-800)
Unit pembelian : 1
Tahun produksi : 2013
Harga : US$ 89,6 juta (Rp 847 miliar)
Rincian harga : Badan pesawat (US$ 58,6),
Interior kabin (US$ 27), sistem keamanan (US$ 4,5), administrasi (US$
1,1)
Penghematan anggaran : Rp 114,2 miliar/tahun
Pembayaran : Kontrak tahun jamak 2010-2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar