KSAD Jenderal TNI Budiman mengunjungi Yonkav 9/Penyerbu di Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (25/4/2014)
Tindakan spontan itu dilakukan Budiman saat mengunjungi Batalyon Kavaleri 9/Penyerbu di Serpong, Jumat (25/4/2014).
Kunjungan KSAD tidak disia-siakan oleh Komandan Yonkav 9 Letkol Kav Afkar Mulya dengan mengajukan sejumlah permintaan bagi keperluan prajurit. Budiman berjanji akan berusaha memenuhi permintaan anak buahnya itu.
Kunjungan KSAD tidak disia-siakan oleh Komandan Yonkav 9 Letkol Kav Afkar Mulya dengan mengajukan sejumlah permintaan bagi keperluan prajurit. Budiman berjanji akan berusaha memenuhi permintaan anak buahnya itu.
Salah satu permohonan Afkar kepada Budiman adalah untuk menyediakan
rusunawa bagi prajurit. Sekitar 40 persen prajurit batalyon yang juga
disebut Batalyon Cobra itu tinggal di luar markas karena rumah dinas
yang ada saat ini tidak cukup menampung seluruh prajurit. Sebagian rumah
dinas rawan banjir karena berada di bantaran Sungai Cisadane.
"Tahun 2014 ini saja sudah empat kali rumah anggota kami terkena banjir," tutur Afkar.
Afkar juga meminta anggaran untuk memperbaiki sejumlah kendaraan
tempur yang rusak. Misalnya dari 60 unit tank AMX-13 buatan Perancis
yang ada di Yonkav 9, hanya 27 unit yang berfungsi baik, 20 unit rusak
ringan, dan 13 unit rusak berat.
Kerusakan terjadi karena termakan usia. Tank AMX-13 dibuat tahun 1950-an dan suku cadangnya sudah tidak diproduksi lagi. Selama ini, masalah itu disiasati dengan membuat suku cadang tiruan. Pemeliharaan tank ini jadi persoalan tersendiri.
Selain itu, Afkar juga memohon agar KSAD menambah empat unit truk angkut berbobot 2,5 ton. Pasalnya, dari delapan unit yang tersedia, hanya lima diantaranya yang berfungsi. Sementara delapan truk angkut berukuran ringan bisa berfungsi seluruhnya.
Menyikapi pemaparan Afkar dalam hal kerusakan tank, Budiman langsung memberikan bantuan uang Rp 100 juta untuk memperbaiki tank yang rusak ringan.
Menurut mantan Pangdam IV/Diponegoro itu,
Kerusakan terjadi karena termakan usia. Tank AMX-13 dibuat tahun 1950-an dan suku cadangnya sudah tidak diproduksi lagi. Selama ini, masalah itu disiasati dengan membuat suku cadang tiruan. Pemeliharaan tank ini jadi persoalan tersendiri.
Selain itu, Afkar juga memohon agar KSAD menambah empat unit truk angkut berbobot 2,5 ton. Pasalnya, dari delapan unit yang tersedia, hanya lima diantaranya yang berfungsi. Sementara delapan truk angkut berukuran ringan bisa berfungsi seluruhnya.
Menyikapi pemaparan Afkar dalam hal kerusakan tank, Budiman langsung memberikan bantuan uang Rp 100 juta untuk memperbaiki tank yang rusak ringan.
Menurut mantan Pangdam IV/Diponegoro itu,
"Kalau (tank) sudah hidup, kamu punya bensin gunakan betul. Kalau ada
uang lebih gunakan untuk pemeliharaan. Saya nggak mau lagi seperti masa
lalu. Kendaraan rusak karena tidak pernah dipanaskan.
Ketentuan-ketentuan periodik pemanasan kendaraan harus tetap dilakukan,"
tutur mantan Pangdam IV/Diponegoro tersebut.
Sementara itu, menurut Budiman untuk pembangunan rusunawa bagi
prajurit telah dianggarkan tahun 2015. Akan tetapi, pihaknya masih
berkoordinasi dengan Kementerian Perumahan Rakyat.
"Kalau pemerintah mau memberi (rusunawa), silakan. Kalau tidak, kita yang siapkan."
Terkait permintaan truk tambahan, menurut Budiman dalam waktu dekat ini TNI akan mendapat sekian ratus truk militer baru. Empat dari ratusan truk itu dijanjikan Budiman untuk keperluan Yonkav 9/Penyerbu.
Lulusan terbaik Akabri 1978 itu menambahkan, dalam waktu dekat ini TNI AD akan memberikan 50 motor trail untuk setiap batalyon. Ia mengaku telah mengajukan sekitar 1.000 motor trail baru, termasuk 600 unit untuk batalyon di wilayah Kodam Jaya.
Terkait permintaan truk tambahan, menurut Budiman dalam waktu dekat ini TNI akan mendapat sekian ratus truk militer baru. Empat dari ratusan truk itu dijanjikan Budiman untuk keperluan Yonkav 9/Penyerbu.
Lulusan terbaik Akabri 1978 itu menambahkan, dalam waktu dekat ini TNI AD akan memberikan 50 motor trail untuk setiap batalyon. Ia mengaku telah mengajukan sekitar 1.000 motor trail baru, termasuk 600 unit untuk batalyon di wilayah Kodam Jaya.
"Paling tidak kalau ada kerusuhan, kita bisa segera. Satu SSK (satuan setingkat kompi) bisa bergerak dengn cepat," ujar Budiman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar