Bicara
soal MRAP , kategori kendaraan yang satu ini menjadi alutsista paling
laris manis di dua palagan. Bayangkan, dari jumlah hitungan jari pada
2007, jumlah total MRAP yang digelar AS saja sudah mencapai 27.740
kendaraan. Sebanyak 24.000 MRAP yang digelar AS di Irak dan Afghanistan
dalam program MRAP membuktikan bahwa kendaraan konsep lama yang
dibungkus baru ini menjadi resep manjur untuk mengatasi ancaman IED. Dan
untuk Bushmaster, Australia berhasil menemukan keseimbangan antara
proteksi, kenyamanan, dan fungsi kendaraan untuk menjalankan misi yang
dibebankan kepadanya. Untuk Indonesia sendiri sebanyak 3 unit Bushmaster
telah siap dioperasikan Satuan Penanggulangan Teror Kopassus.
Soal proteksi, ini adalah inti dan merupakan alasan keberadaan bagi sebuah MRAP. Bushmaster PMV sudah mengaplikasikan proteksi maksimal untuk sekujur tubuhnya. Rating armor untuk MRAP kebanggaan Australia ini sudah mampu melindungi penumpangnya dari terjangan peluru 7,62x51mm NATO. Resep rahasia dari kulit keras Bushmaster adalah baja khusus yang diperkeras buatan perusahaan Bisalloy yang bermarkas di Illawara. Bajanya sendiri diperoleh dari racikan pabrikan baja komersial Bluescope, dan ditambah setengah volume baja yang diimpor dari Republik Rakyat Cina. Baja ini kemudian diolah oleh Bisalloy dengan metode desulfurisasi dan vacuum degassing untuk menghilangkan kandungan sulfur, hidrogen, oksigen, dan nitrogen untuk merapatkan molekul bisalloy. Pemrosesan dilanjutkan dengan metode pemanasan sampai 900oc di dalam tungku khusus berbahan bakar gas alam dan kemudian didinginkan secara langsung di dalam air. Setelah dikeluarkan, bajanya masih diberikan treatment berupa shot blast untuk menghilangkan tonjolan-tonjolan partikel kasar pada pelat jadi. Proses ini mengubah struktur molekul menjadi lebih rapat, dengan produk akhir berupa pelat baja bernama Bisplate yang mampu menahan hantaman peluru ball 7,62x51mm serta tahan terhadap terpaan cuaca.
Bagi para penumpangnya dan prajurit yang
pernah merasakan naik Bushmaster, semuanya akan mengungkapkan satu kata
yang sama: nyaman. Dimulai dengan ukuran headroom yang mencapai 1.415mm,
orang yang tinggi pun tidak harus menundukkan kepala saat duduk di
kabin Bushmaster. Tiap prajurit duduk dalam kursi individual yang
disusun berhadap-hadapan buatan Stratos. Bucket seat berwarna hitam ini
terbuat dari thermoplastic dan tidak menempel ke permukaan dek
kendaraan, sehingga saat ranjau meledak, impaknya tidak akan ditransfer
seluruhnya ke tubuh penumpangnya. Ini adalah faktor krusial mencegah
cedera parah penumpang kendaraan tipe MRAP. Setiap kursi didesain secara
ergonomis dengan model individual dan dilengkapi sabuk pengaman,
sehingga penumpang betah duduk selama perjalanan. Di bagian bawah setiap
kursi biasanya ditambahkan kantung kanvas untuk menyimpan cadangan
amunisi, peralatan medis, atau kotak peluru. Di antara kursi disediakan
rak-rak untuk menggantungkan senapan serbu F88 Austeyr atau F89 Minimi.
(foto: IKAHAN)
Untuk bidang pandang dari dalam kendaraan, boleh dikatakan Bushmaster mampu mempertahankan situational awareness dari penumpangnya. Untuk kaca depan, tersedia satu kaca besar (slab) yang memanjang tanpa adanya frame pada bagian tengahnya, sehingga pandangan keluar dari pengemudi dan kendaraan relatif tak terhalang. Di sisi kiri dan kanan kendaraan, disediakan satu jendela bagi pengemudi dan komandan kendaraan, serta dua jendela untuk sisi penumpang. Seluruh kacanya memiliki rating anti peluru 7,62x51mm dan impak terhadap ledakan ranjau sekelas Claymore. Namun begitu, jangan harap bisa menurunkan kaca jendela, karena tebalnya kaca yang dipantek pada frame baja.
Pengemudi Bushmaster pasti
merasa senang saat mengendarai MRAP yang satu ini. Maklum saja, walaupun
tubuhnya gambot dan berbobot 10 ton, kendaraan tahan ranjau ini dihela
oleh mesin diesel enam silinder Caterpillar 3126E ATAAC berdaya 330hp/
246kW pada torsi 2.400rpm. Mesin dengan turbocharger ini dikawinkan
dengan sistem transmisi otomatis ZF, sehingga memudahkan pengemudi dalam
mengendalikan kendaraannya. Dengan rasio tenaga berbanding bobot
mencapai 30-33hp/ ton, maka mudah saja Bushmaster dipacu sampai
kecepatan 110km/ jam di jalanan aspal, dan kecepatan maksimal 120km/
jam. Dengan tangki bahan bakar besar di sisi kiri, di bawah jendela
danran, maka Bushmaster mampu menempuh jarak sampai 1.000km, atau
memenuhi radius jangkau untuk tiga hari penugasan. Kenyamanan penumpang
juga semakin dimanjakan berkat penggunaan sistem suspensi double
wishbone independen buatan Meritor/ Timoney. Kapasitas beban setiap
sumbu adalah 7.700kg, atau melebihi kapasitas total dari Bushmaster.
Daya tahan sistem suspensinya cukup mengagumkan, mampu menahan impak
ledakan HE setara dengan 9,5kg TNT sehingga menambah faktor keamanan
keseluruhan kendaraan.
(Foto: armyrecognition)
Di
antara puluhan MRAP yang ditawarkan berbagai pabrikan, Bushmaster
memiliki kemampuan untuk digelar dengan pesawat taktis sekelas C-130H
Hercules, yang menjadi tulang punggung dari berbagai Angkatan Udara di
dunia, termasuk Indonesia. Ini tentunya merupakan satu keunggulan
desain, dimana penggelarannya hanya membutuhkan dukungan logistik
secukupnya, dan mampu digelar ke berbagai titik dalam waktu singkat.
Begitu kompaknya Bushmaster, helikopter gambot Rusia Mi-26 bahkan mampu
menampung MRAP Australia ini di perutnya, yang dibuktikan dalam operasi
Slipper di Tarin Kowt, Afghanistan pada bulan Maret tahun 2010. Satu
Bushmaster milik Special Operations Task Group harus dievakuasi, dan
hanya dengan persiapan singkat, Bushmaster sudah naik ke ruang kargo
heli terbesar di dunia saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar