Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington
(kiri) menyematkan tanda kehormatan kepada Putra Mahkota Kerajaan Brunei
Darussalam Paduka Seri Pengiran Muda Mahkota Jeneral Pengiran Muda Haji
Al Muhtadee Billah (kanan) di lapangan Hartono Kesatrian Marinir
Cilandak, Jakarta, Senin (5/5). (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Komandan Korps
Marinir TNI AL Mayjen TNI (Mar) Faridz Washington menganugerahkan baret
dan brevet kehormatan kepada putra mahkota Duli Yang Teramat Mulia
Paduka Seri Pengiran Muda Mahkota Jeneral Pengiran Haji Al-Muhtadee
Billah dalam suatu upacara militer di Bhumi Marinir, Cilandak, Jakarta,
Senin.
Penyematan brevet kehormatan warga Korps Marinir itu juga dihadiri oleh Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio.
Selain dihadiri oleh Wamenhan dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut, upacara ini juga diikuti oleh pasukan-pasukan marinir, beserta material tempurnya di bawah komando komandan Kolonel Marinir Hermanto SE, dengan Inspektur upacara Putra Mahkota Brunei Darusalam.
Penganugerahan yang diberikan kepada Putra Mahkota Brunei Darusalam ini berlaku sejak 6 Mei 2014 dan Putra mahkota Brunei berhak menggunakan tanda kehormatan tersebut.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio mengatakan, jajaran Korps Marinir memberikan penghargaan warga kehormatan marinir kepada Duli Yang Teramat Mulia (DYTM) paduka Seri Pengiran Muda Mahkota Jeneral Pengiran Muda Al-Muhtadee Billah.
"Duli Yang Teramat Mulia (DYTM) paduka Seri Pengiran Muda Mahkota Jeneral Pengiran Muda Al-Muhtadee Billah adalah putra mahkota dari kerajaan Brunei," ujar KSAL.
Ia mengatakan, pemberian warga kehormatan Korps Marinir memang selektif diberikan pada para kepala staf, Panglima TNI, termasuk kepada Presiden.
"Penghargaan sebagai warga kehormatan dari luar negeri hanya ada lima orang, dua orang dari Amerika Serikat, dari Korea dan dari Brunei dua orang yaitu Sultan Brunai dan Putra Mahkota, " jelas Marsetio.
Menurut dia, untuk diangkat sebagai warga kehormatan harus ada persetujuan dari pimpinan TNI, dan harus dilihat bagaimana hubungan antara kedua negara.
Dalam sambutannya Putra Mahkota Brunei ini mengungkapkan rasa terhormatnya atas penganugerahan yang diberikan.
"Saya berharap semoga hubungan baik antara Indonesia dan Brunei Darusalam semakin baik di masa depan," katanya.
Pengeran Muda Haji Al-Muhtadee Billah merupakan orang yang ke 32, setelah Panglima TNI Jendral TNI Moeldoko yang diangkat sebagai warga kehormatan Korps Marinir pada 1 November 2013 lalu.
Penyematan brevet kehormatan warga Korps Marinir itu juga dihadiri oleh Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio.
Selain dihadiri oleh Wamenhan dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut, upacara ini juga diikuti oleh pasukan-pasukan marinir, beserta material tempurnya di bawah komando komandan Kolonel Marinir Hermanto SE, dengan Inspektur upacara Putra Mahkota Brunei Darusalam.
Penganugerahan yang diberikan kepada Putra Mahkota Brunei Darusalam ini berlaku sejak 6 Mei 2014 dan Putra mahkota Brunei berhak menggunakan tanda kehormatan tersebut.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio mengatakan, jajaran Korps Marinir memberikan penghargaan warga kehormatan marinir kepada Duli Yang Teramat Mulia (DYTM) paduka Seri Pengiran Muda Mahkota Jeneral Pengiran Muda Al-Muhtadee Billah.
"Duli Yang Teramat Mulia (DYTM) paduka Seri Pengiran Muda Mahkota Jeneral Pengiran Muda Al-Muhtadee Billah adalah putra mahkota dari kerajaan Brunei," ujar KSAL.
Ia mengatakan, pemberian warga kehormatan Korps Marinir memang selektif diberikan pada para kepala staf, Panglima TNI, termasuk kepada Presiden.
"Penghargaan sebagai warga kehormatan dari luar negeri hanya ada lima orang, dua orang dari Amerika Serikat, dari Korea dan dari Brunei dua orang yaitu Sultan Brunai dan Putra Mahkota, " jelas Marsetio.
Menurut dia, untuk diangkat sebagai warga kehormatan harus ada persetujuan dari pimpinan TNI, dan harus dilihat bagaimana hubungan antara kedua negara.
Dalam sambutannya Putra Mahkota Brunei ini mengungkapkan rasa terhormatnya atas penganugerahan yang diberikan.
"Saya berharap semoga hubungan baik antara Indonesia dan Brunei Darusalam semakin baik di masa depan," katanya.
Pengeran Muda Haji Al-Muhtadee Billah merupakan orang yang ke 32, setelah Panglima TNI Jendral TNI Moeldoko yang diangkat sebagai warga kehormatan Korps Marinir pada 1 November 2013 lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar