Sabtu, 07 Maret 2015

Warga Temukan "Drone Quadcopter" Jatuh di Hutan Sumba

Drone/kompas
Bani Niba (39) dan Agustinus Bika (36) dua orang warga Desa Totok, Kecamatan Laura, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Nusa Tenggara Timur (NTT), menemukan sebuah drone quadcopter (pesawat tanpa awak), saat berburu di hutan di wilayah tersebut.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah, NTT, Ajun Komisaris Besar Polisi, Agus Santosa, Jumat (6/3/2015) mengatakan, pesawat tanpa awak itu ditemukan sekitar dua pekan lalu.
“Dua orang warga Sumba Barat Daya tersebut menemukan drone quadcopter yang memiliki empat baling-baling warna putih, merk Phantom made in US yang dilengkapi camera mini merek Hero 3 dan sebuah antena wireless serta GPS,” kata Santosa.
Kedua warga tersebut, kata Santosa, berniat menjual pesawat tanpa awak itu seharga Rp 1,5 juta ke lapak telepon seluler, namun penjaga lapak tidak mau membelinya. Selanjutnya, penemu drone tersebut bercerita kepada Aiptu Anton S Raja (Ps Pasi Ops Subden A Gegana, Brimob) dan menunjukkan foto drone tersebut. Anggota Brimob kemudian mengamankan drone itu.
Selanjutnya, drone tersebut diamankan ke Polres Sumba Barat untuk koordinasi dengan ahli guna meretas hasil rekaman kamera pada drone itu. Berdasarkan harga pasaran, lanjut Santosa, dalam kondisi baru saja kisaran harganya antara Rp15-16 juta.
Kelebihan drone ini adalah bisa melakukan lock GPS, sehingga saat drone hilang signal, remote control (> 500 meter) akan kembali ke titik asal. Selain itu, kamera mampu merekam sudut 180 derajat serta dapat bertahan 15 menit di udara.
“Untuk sementara record video yang ada di drone yang kemarin kami amankan dari anggota Brimob belum bisa dibuka mengingat memory internal diberi password oleh pemilik. Dan info sang pemilik pemilik drone untuk sementara belum ditemukan,” kata Santosa.
Namun berdasarkan keterangan dari beberapa saksi menyatakan pernah melihat orang asing di dekat Pelabuhan Waekelo, sambil menerbangkan drone yang sama persis seperti yang diamankan untuk kepentingan cek tanah. Lahan di kawasan itu mayoritas dibeli oleh orang asing, khususnya di pesisir pantai di wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya.(kompas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar