Selasa, 24 Maret 2015

Dua Intel Kodim Tewas Setelah Diculik, Pangdam IM Pun Bicara

K12-11 Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayjen TNI Agus Kriswanto, memberikan keterangan kepada wartawan, Selasa (24/3/2015) terkait insiden penembakan terhadap dua personil TNI Kodim 0103 Aceh utara. Keduanya ditemukan tewas setelah diculik oleh kelompok bersenjata pada Senin petang. ***** K12-11
Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda Mayjen TNI Agus Kriswanto menegaskan, TNI menyerahkan sepenuhnya penyelidikan atas tewasnya dua personel intelijen TNI Kodim 0103 Aceh Utara kepada aparat kepolisian.

Diberitakan sebelumnya, dua prajurit masing-masing bernama Sertu Hendrianto (36) asal Jambi dan Serda Indra Irawan (41) asal Palembang, Sumatera Selatan, ditemukan tewas dengan luka tembak di bagian dada, Selasa pagi sekitar pukul 08.30 WIB. Mayat ditemukan di Desa Batee Pila, Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara.

Terkait kasus ini, Agus menyerukan personel TNI di wilayah kesatuan Aceh utara dan Lhokseumawe untuk tetap bertahan di markas masing-masing dan menunggu hasil penyelidikan polisi.

“Kita tidak akan mencampuri tugas-tugas yang dilakukan polisi, namun kita akan siap sedia jika polisi meminta bantuan TNI untuk mengungkap motif penembakan terhadap dua personel Kodim tersebut. Saya masih menghargai aturan hukum dan menghargai rakyat,” ujar Agus Kriswanto dalam temu persnya di Media Centre Kodam IM, siang ini.

Sejauh ini, kata Pangdam, pihaknya mengetahui bahwa kedua korban yang meninggal adalah personel satuan intel Kodim 0103 yang sedang berkunjung ke rumah warga bernama Daud. Daud adalah Kepala Mukim di Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara.

“Saya tidak ingin mereka-reka, kini kita biarkan polisi bekerja. Saya juga tidak mau menduga-duga pelaku dari kelompok mana. Yang jelas, mereka memang bagian dari masyarakat. Oleh karenanya, biar hukum yang bertindak, dan jika saatnya memang TNI butuh bertindak, maka akan bertindak,” ujar Pangdam.

TNI, kata Pangdam, juga menyesalkan masih adanya tindakan-tindakan yang menodai kehidupan masyarakat yang kini mulai membaik. “Saya menyesalkan adanya insiden ini, ini menodai masyarakat Aceh,” ujar dia.

Telah diberitakan, kedua prajurit itu diculik oleh sekelompok pria bersenjata seusai bertamu dari rumah Kepala Mukim Daud di Kecamatan Nisam Antara pada Senin petang dan kemudian menghilang.

Di lokasi penemuan jenazah juga ditemukan sejumlah selongsong peluru yang terdiri dari selongsong peluru 12 butir AK-47 dan 3 butir M-16. Direncanakan, kedua jenazah akan dimakamkan di kampung halaman masing-masing, yakni di Jambi dan Palembang, Sumatera Selatan.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar