Minggu, 08 Maret 2015

TNI Bangun Pertahanan Alami di Perbatasan RI-Malaysia

TNI Bangun Pertahanan Alami di Perbatasan RI-Malaysia
Panglima TNI, Jenderal Moeldoko, menanam pohon kemiri sunan di perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, pada Sabtu, 7 Maret 2015. (Pusat Penerangan TNI)
 
Tentara Nasional Indonesia (TNI) membangun pertahanan alami di perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, pada Sabtu, 7 Maret 2015. Pertahanan itu adalah pohon kemiri sunan.

Panglima TNI, Jenderal Moeldoko, meresmikan penanaman kemiri sunan di area seluar 5.000 hektare. Ada 12.300 batang bibit kemiri sunan, 200 bibit grafiting kemiri sunan, dan 25 kilogram benih kemiri sunan, yang ditanam di kawasan itu.

Menurut Panglima, sebagaimana siaran pers Pusat Penerangan TNI yang diterima VIVA.co.id, penanaman pohon itu sebagai upaya penyediaan dan pemanfaatan energi terbarukan serta pencegahan pemanasan global.

“Selain berguna untuk ketahanan pangan, hasil pengolahan buah kemiri ini mampu menjadi bahan bio diesel yang nantinya mampu digunakan warga sekitar dan pasukan TNI di wilayah perbatasan,” katanya.

“Di sisi lain, penanaman pohon ini juga mempunyai nilai strategis untuk TNI, karena hutan pohon kemiri sunan dapat sebagai tameng atau perlindungan terhadap prajurit apabila diserang musuh,” Panglima menambahkan.

Selain untuk membangun ekosistem hutan dan mengurangi dampak pemanasan global, penanaman pohon itu juga untuk membangun semangat menanam bukan menebang kepada masyarakat luas. Pohon-pohon itu kelak juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan menciptakan ketahanan energi bagi bangsa Indonesia.

Kegiatan itu adalah hasil kerja sama Kementerian Kehutanan dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat serta Asia Pasific R-20. Direktur Asia-Pasifik R-20, Nico Barito, kemiri sunan adalah tanaman yang berasal dari Filipina yang memiliki ketahanan hidup sampai 75 tahun. Pada usia lima tahun sudah mulai produktif  serta cukup baik pada berbagai kondisi lahan. Bijinya dapat menghasilkan minyak sebagai bahan baku bio diesel yang sangat cocok dibudidayakan di wilayah tropis Indonesia.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar