Helikopter membawa 7 anggota Yonif 100/Raider untuk amankan perbatasan
(ANTARA/Anang Budiono)
Helikopter TNI Angkatan Darat yang hilang
kontak di Tarakan, Kalimantan Utara, Rabu siang 22 Januari 2014, telah
ditemukan. Heli tipe Bell 412EP itu mengangkut tujuh anggota Yonif
100/Raider yang sedang melaksanakan tugas pengamanan perbatasan
Kalimantan Timur.
“Heli TNI AD sudah ditemukan. Heli mendarat darurat di Desa Long Tulip Kecamatan Karang Mentarang Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, karena cuaca buruk, sekitar jam 15.00 WITA kemarin,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Kolonel Infanteri Andika Perkasa, dalam pesan tertulis yang diterima VIVAnews, Kamis 23 Januari 2014.
Andika menyatakan, bila cuaca nanti membaik, maka helikopter tersebut akan kembali terbang ke Long Bawan, Kecamatan Krayan Induk, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Heli itu kemarin siang berangkat dari Bandara Juwana, Tarakan, dan seharusnya mendarat di Long Bawan pada pukul 14.33 WITA. Tapi sampai sore helikopter tidak juga mendarat. Dalam kontak dengan tower Malinau pukul 13.33 WITA, pilot melaporkan terjadi cuaca buruk.
Helikopter produksi Amerika Serikat tersebut merupakan keluaran baru, dibuat tahun 2013 dan dibeli 2013. Kondisinya saat ini amat baik dan layak terbang.
“Heli TNI AD sudah ditemukan. Heli mendarat darurat di Desa Long Tulip Kecamatan Karang Mentarang Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, karena cuaca buruk, sekitar jam 15.00 WITA kemarin,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Kolonel Infanteri Andika Perkasa, dalam pesan tertulis yang diterima VIVAnews, Kamis 23 Januari 2014.
Andika menyatakan, bila cuaca nanti membaik, maka helikopter tersebut akan kembali terbang ke Long Bawan, Kecamatan Krayan Induk, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Heli itu kemarin siang berangkat dari Bandara Juwana, Tarakan, dan seharusnya mendarat di Long Bawan pada pukul 14.33 WITA. Tapi sampai sore helikopter tidak juga mendarat. Dalam kontak dengan tower Malinau pukul 13.33 WITA, pilot melaporkan terjadi cuaca buruk.
Helikopter produksi Amerika Serikat tersebut merupakan keluaran baru, dibuat tahun 2013 dan dibeli 2013. Kondisinya saat ini amat baik dan layak terbang.
Mereka turun dari heli dengan raut wajah tegang bercampur gembira.
(Muhammad Tahir, tvOne Tarakan)
Seluruh penumpang heli tersebut yang berjumlah 10 orang – 3 kru dan 7 anggota Yonif 100/Raider Batalyon Medan, disambut dengan haru oleh rekan-rekannya. Kesepuluh prajurit itu dipimpin pilot Kapten CPN Paul Simatupang, turun dari helikopter dengan raut muka tegang bercampur gembira.
Ketika hilang kontak, helikopter bernomor registrasi HA 5166 keluaran tahun 2013 itu mendarat darurat di tengah hutan di kawasan Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Saat itu cuaca buruk terjadi di tengah perjalanan menuju Long Bawan, Nunukan, Kalimantan Utara.
Sebagai rasa syukur atas selamatnya rekan-rekan mereka, seluruh personel TNI di Bandara Juwata langsung menggelar doa bersama dipimpin oleh Danrem Mulawarman VI, Brigjen Nono Suharsono. Acara doa bersama berlangsung khidmat.
Usai berdoa, para prajurit meneriakkan yel-yel korps dengan penuh semangat. Mereka menyatakan akan terus menjalankan tugas negara dengan sepenuh hati.
Heli TNI AD yang mengangkut 10 prajurit Yonif 100/Raider Batalyon Medan itu sedang melaksanakan tugas pengamanan perbatasan Kalimantan Timur ketika hilang kontak. Mereka membawa logistik dari Bandara Juwana, Tarakan, menuju Long Bawan, Nunukan.
“Kami akan terus berjuang menjaga perbatasan karena kami cinta tanah air,” kata pilot Paul Simatupang.