Selasa, 19 November 2013

Pembentukan Divisi Marinir di Sorong

Latihan Perang Marinir
Latihan Perang Marinir

TNI Angkatan Laut sedang mempersiapkan kelengkapan sarana untuk pengembangan pasukan Korps Marinir divisi ketiga di Sorong, Papua untuk menjaga kedaulatan Indonesia di wilayah perbatasan dengan Papua Nugini. Secara bertahap 15 ribu prajurit Marinir ditempatkan di Sorong, untuk mendukung keamanan dan pertahanan komando wilayah laut timur.
“Kita akan membangun sebuah divisi ketiga Korps Marinir di Sorong. Saat ini tengah disiapkan sarana dan prasarananya,” ujar Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Marsetio usai peringatan HUT Korps Marinir ke-68, di Lapangan Apel Hartono Kesatrian Marinir, Cilandak, Jakarta, Jumat (15/11/2013).
TNI AL masih mempersiapkan kebutuhan alutsistanya berikut pangkalan, termasuk markas divisi, brigade, dan batalyon bagi pasukan Koprs Marinir. “Sebagian sudah jadi. Mudah-mudahan pada 2014 sudah mulai efektif,” tegas Marsetio.
Alutsista yang akan disiapkan untuk pengembangan Korps Marinir di Sorong, antara lain: tank amfibi BMP-3F dari Rusia yang rencananya tiba pada akhir 2013 ini, Kendaraan lapis baja dari Korea Selatan tahun 2014, Panser BTR-4, MLRS serta kendaraan perintis untuk kelengkapan batalyon lain yang berada di jajaran Marinir.
BMP-3F. Marinir  (photo:Dispenal)
BMP-3F. Marinir (photo:Dispenal)

“Pimpinan TNI AL berjanji akan selalu mendukung penuh persenjataan Korps Marinir,” tambah KSAL. Pasukan yang ditempatkan di Sorong merupakan Pasmar-3, yang akan dilengkapi dengan alutsista mamadai.
Pembangunan markas komando sudah dilaksanakan sejak 2012 lalu, dan sesuai target pada tahun 2013 ini pembangunan sarana dan prasarana Divisi III telah selesai. Selain pembangunan markas komando, di kompleks KM 16, juga akan dibangun barak-barak Marinir, perumahan untuk anggota dan fasilitas penunjang lainnya.
Saat ini mabes TNI AL tinggal menunggu Peraturan Presiden turun, yang diperkirakan terbit pada awal 2014. Sambil menunggu perpres tersebut, TNI AL terus melengkapi kebutuhan alutsista terbaru.
marinir-1
Kasal Laksamana Marsetio mengatakan, pembentukan Divisi III Marinir di Sorong Papua sudah menjadi kebutuhan pokok. Saat ini Marinir baru memiliki setingkat tiga brigade, yaitu di Surabaya, Jakarta dan Lampung. Sementara tugas Marinir menjangkau seluruh Indonesia, terlebih untuk pengamanan pulau terluar yang tidak berpenghuni, menjadi kewajiban Marinir.
Untuk wilayah Indonesia bagian timur, kekuatan Marinir masih dirasakan kurang karena baru ada kekuatan setingkat satu batalyon. Dengan kekuatan tersebut dinilai tidak cukup ideal untuk mengamankan wilayah Papua yang luas.
Selain di Sorong, juga dibangun satu batalyon infanteri-10 Korps Marinir di Pulau Setoko, Batam, Kepulauan Riau.(edisinews.com).

Minggu, 17 November 2013

Ibu Negara Serahkan Bantuan Baju Seragam Sekolah Kepada Siswa SD Melalui Satgas Pamtas di Perbatasan

403-Seragam pramuka 1a Nanga Badau (7/11). Kompi A Satgas Pamtas Yonif 403/WP di Kab. Kapuas Hulu serahkan bantuan kepada siswa SD berupa baju seragam pramuka. Sebanyak 125 stel baju seragam tersebut di berikan langsung kepada siswa dengan didampingin oleh kepala sekolah dan guru dari masing-masing anak SD. Baju seragam pramuka ini merupakan bantuan langsung dari ibu negara Ibu Ani Yudhoyono melalui Satgas Pamtas Yonif 403/WP.
  Dansatgas Pamtas Letkol Inf Renal Aprindo Sinaga menjelaskan bahwa baju seragam ini merupakan bantuan langsung yang dikirimkan oleh ibu negara ke Yonif 403/WP sebelum berangkat penugasan. Jelasnya, seragam ini merupakan wujud tali asih dan perhatian yang besar dari ibu negara terhadap kemajuan mutu pendidikan anak-anak di daerah perbatasan. Harapan beliau, dengan adanya bantuan ini, kiranya dapat memacu dan membangun motivasi anak-anak perbatasan dalam mengenyam bangku pendidikan setinggi-tingginya.
  Danki A Satgas Pamtas Kapten Inf Bambang turun langsung dalam penyerahan bantuan seragam tersebut. Jelasnya, penyerahan bantuan ini berdasar dari tingkat kemampuan siswa-siswi yang telah kita survei dan layak menerima bantuan ini. Tujuannya adalah agar bantuan dari ibu negara tidak salah sasaran dan dapat dinikmati oleh anak-anak yang memang kurang mampu.
  Sebanyak 6 SD yang mendapat bantuan, terdiri dari SD N 07 Seimuntik Dsn. Seimuntik, Ds. Seimuntik, Kec. Nanga Badau, Kab. Kapuas Hulu, SD N 06 Sungai Tembaga Dsn. Sungai Tembaga, Ds. Sungai Tembaga, Kec.Nanga Badau, Kab. Kapuas Hulu, SD N 06 Batu Pansap Dsn. Batu Pansap, Ds. Batu Pansap, Kec.Empanang, Kab. Kapuas Hulu, SD N 02 Batu Ampar, Dsn. Batu Ampar, Ds. Batu Ampar, Kec.Empanang, Kab. Kapuas Hulu, SD N 08 Kantuk Asam Dsn. Kantuk asam, Ds. Kantuk Asam, Kec.Puring Kencana, Kab. Kapuas Hulu dan SD N 03 Sungai Mawang Dsn. Sungai Mawang, Ds.Sungai Mawang, Kec.Puring Kencana, Kab. Kapuas Hulu.
  Kepsek SDN 07 Seimuntik Bpk. Hermandus Sami (42) mewakili yang lainnya menyambut baik atas adanya bantuan kepada pihak sekolah kami berupa pakaian seragam Pramuka yang telah diberikan oleh Pos Libas Koki Nanga Badau, kami bersyukur kiranya niat baik dari bapak-bapak diberikan berkat dari Tuhan dan bermanfaat bagi kami serta bisa menambah semangat motivasi belajar murid kami. Bukan hanya itu saja, kami merasa terbantu juga atas kesedian bapak-bapak dari Libas atas kesediannya dalam mengajar siswa-siswi kami, memperbaiki aliran listrik dan air. Akhir kata saya selaku kepala sekolah mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Autentifikasi : Papen Satgas Pamtas Yonif 403/WP Lettu Chk H. Waruwu, S.H.

Satgas Pamtas Yonif 141/AYJP Pos Aji Kuning SSK I Berhasil Menggagalkan Narkoba Jenis Sabu-sabu 500 Gram

DSC_1449 edit
Tanpa mengenal menyerah dan tetap semangat demi menjalankan tugas dalam mengamankan dan menjaga wilayah perbatasan RI – Malaysia, prajurit Satgas Pamtas Yonif 141/AYJP  Pos Aji Kuning atas perintah Dankolakops Rem 091/ASN melalui Dansatgas Pamtas Yonif 141/AYJP Letnan Kolonel Inf Feksi Dimunri Angi, S.E agar meningkatkan kewaspadaan dan melaksanakan kegiatan sweeping disertai pengendapan diwilayah pos. Perintah tersebut berdasarkan keberhasilan jajaran SSK I dalam menggagalkan penyelundupan narkoba dua kali berturut – turut. Pada Hari Rabu tanggal 30 Oktober 2013, 5 ( lima ) orang anggota Pos Aji Kuning  Satgas Pamtas Yonif 141/AYJP yang dipimpin langsung oleh Danpos Letnan Satu Inf Yudho Hartono melaksanakan kegiatan sweeping dan pengendapan di wilayah patok perbatasan RI – Malaysia ( Patrok 5, 6 dan 7 )  Aji Kuning Kecamatan Sebatik Kabupaten Nunukan.
Kegiatan sweeping dan pengendapan tersebut dilaksanakan pada pukul 15.00 WITA. Kegiatan tersebut ditujukan untuk memantau keluar masuknya pelintas batas yang melintas. Kemudian pada pukul 16.00 WITA dua orang anggota atas nama Kopda Redi dan Praka Sugiarta melihat seorang laki – laki menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter MX warna hitam tanpa Nomor Polisi melintas patok 5. Karena orang tersebut menunjukkan tanda – tanda yang mencurigakan maka kedua anggota tersebut mengikutinya. Mengetahui kalo sedang diikuti pengendara tersebut langsung mempercepat motornya,kemudian dia membuang tas warna hitam yang dibawanya. Setelah diambil dan diperiksa anggota menemukan narkoba jenis sabu sebanyak 500 gram didalam tas tersebut. Mereka laporan kepada Danpos  yang selanjutnya barang haram tersebut dibawa ke Masatgas untuk diserahkan ke pihak Kepolisian Kabupaten Nunukan disertai dengan tanda bukti penyerahan yang diserahkan langsung oleh Dansatgas Pamtas Yonif 141/AYJP Letnan Kolonel Inf Feksi Dimunri Angi, S.E kepada Kapolres AKBP Robert Pangaribuan. Semoga Allah Swt senantiasa melindungi keluarga besar Satgas Pamtas Yonif 141/AYJP ,”Salalu Jaya di Medan Pertempuran”.

Kompi Zeni Kodam XVI/Pattimura Tergabung Pasukan Satgas PBB Berangkat ke Konga

Inspektorat Kodam Kolonel Inf Heru Suryono, S.Ip selaku  mewakili Pangdam melepas pemberangkatan 134 orang prajurit Kodam XVI/Pattimura yang tergabung dalam Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) Kompi Zeni Konga XX – K Mission de L’Organisation des Nation Unies Pour La Stabilisation en Republique Democratique de Congo (Monusco) Tahun 2013. Pelepasan digelar dalam suatu upacara militer bertempat Lapangan Den Zipur 5/CMG Poka Ambon, Rabu (13/11).
Satgas Kompi Zeni Konga XX–K Monusco  dari Kodam XVI/Pattimura terdiri dari 11 orang Pama, 42 orang Bintara dan 81 orang Tamtama akan bertugas selama satu tahun di Konga di bawah pimpinan Kapten Czi Trisnu Novawan selaku Komandan kompi penugasan. Satgas Kompi Zeni Konga XX-K/Monusco akan menjalani misi yang mulia dalam menjaga perdamaian di Republik Demokratik Kongo yang diikuti perwakilan dari berbagai kontingen Kompi Zeni yang berada di bawah jajaran Monusco, seperti Indonesia, China, Nepal, Uruguay, Afrika Selatan, dan Banglades.
Negara Kongo merupakan negara yang tengah dilanda konflik di negara Afrika tengah. Jutaan orang tewas dalam konflik berdarah dan bersenjata di Kongo dalam konflik yang terjadi beberapa tahun terakhir ini, apalagi informasi terbaru konflik Kongo menyebutkan sekitar 300 ribu anak-anak di Kongo akan dijadikan milisi dan terlibat peperangan yang telah menewaskan lebih dari jutaan manusia. Tugas misi kemanusiaan yang diemban oleh Satgas Kompi Zeni Konga XX–K Monusco membantu memperbaiki sarana infrastruktur pembangunan di negara ini yang belum memadai dan bertugas memisahkan anak-anak dari milisi dan kelompok bersenjata untuk mengembalikan anak-anak tersebut ke dalam keluarga dan masyarakat.
Pangdam XVI/Pattimura dalam amanatnya yang dibacakan oIeh Irdam menyampaikan, bahwa tugas bagi setiap prajurit TNI Angkatan Darat adalah kepercayaan sekaligus kehormatan, harga diri dan kebanggaan,  sungguh merupakan kebanggaan tersendiri bagi Kodam XVI/Pattimura karena untuk pertama kalinya mewakili Indonesia bergabung dalam Pasukan perdamaian PBB yang berada di Negara Konga (Afrika Tengah). Pangdam meminta anggota satgas telah dibekali materi penugasan, baik fisik, mental, teknik dan taktik maupun materil, agar mampu melaksanakan tugas dengan baik selain itu jalin komunikasi, rasa kebersamaan, kekompakan dan soliditas diantara seluruh prajurit Denzipur -5/CMG. Mandat PBB ini adalah kebanggaan dan kehormatan karena merupakan refleksi kepercayaan dunia Internasional terhadap bangsa Indonesia, khususnya terhadap kualitas prajurit TNI, dalam mengemban misi pemeliharaan perdamaian dunia sejak pertama kali bergabung pada tahun 1957 di bawah bendera PBB. Untuk itu, junjung tinggi kehormatan, kepercayaan dan tugas ini melalui unjuk prestasi, kinerja dan dedikasi yang lebih baik,  setiap prajurit akan mengemban civic mission atau tugas kemanusiaan, guna membantu dan mengatasi kesulitan masyarakat yang sedang dilanda konflik bersenjata permasalahan konflik sosial politik yang belum selesai, “jelas Pangdam”.
Dalam upacara Pemberangkatan Kompi Zeni (Satgas Kizi) Kompi Zeni Konga XX– K Monusco ini dihadiri para Perwira Ahli Pangdam, para Asisten, Dansat dan Kabalak jajaran Kodam XVI/Pattimura.

Paspampres Mendapat Apresiasi Dari Berbagai Pihak

Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) kembali mendapatkan apresiasi berkat kinerja yang memuaskan. Kali ini penghargaan datang dari satuan pengamanan negara-negara tamu yang hadir pada perhelatan APEC 2013. Salah satu apresiasi positif diberikan langsung oleh Komandan PSS Korea Selatan yang merasa sangat puas dengan kondisi pengamanan yang dipersiapkan oleh Paspampres. Apresiasi yang terus berdatangan dari pihak tamu negara, tidak hanya menyoal kegiatan pengamanan.
Apresiasi juga diberikan oleh para jurnalis mancanegara karena situasi pengamanan yang ramah dan profesional yang diberikan oleh Paspampres. “Para petugas pengamanan Presiden (Paspampres) kali ini sangat berbeda dengan yang biasa kami temukan di negara-negara lain. Situasi aman dan kondusif menjadi semakin terasa dikarenakan para pertugas melakukan tugasnya dengan penuh kesopanan, penghormatan dan keramahan. Hal itu merupakan hal yang sangat jarang kami jumpai dari personel pengamanan untuk acara sebesar ini. ”Excellent.”, ungkap seorang jurnalis asing yang berasal dari Australia.
Dengan berakhirnya perhelatan APEC 2013, maka tuntas pula tugas pengamanan oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dalam kegiatan tersebut. Apresiasi yang berdatangan menjadi motivasi tersendiri bagi Paspampres untuk terus memperbaiki pelayanan pengamanan yang diberikan. Profesionalisme dan humanisme akan terus menjadi sebuah citra yang senantiasa dikedepankan dalam melaksanakan tugas pengamanan di berbagai kesempatan.

Berita Foto : AU Indonesia Singapura Gelar Joint Fighter Weapon Course

KSAU Marsekal TNI I.B Putu Dunia (kanan) berbincang dengan Kepala Staf Angkatan Udara Singapura Jenderal Hoo Cher Mou (dua kanan) pada penutupan latihan bersama "Joint Fighter Weapon Course" di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Jumat (15/11). Latihan bersama yang digelar sejak bulan Agustus itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penerbang serta memperkuat kerjasama Indonesia dan Singapura khususnya dalam pertahanan dan keamanan regional. 

KSAU Marsekal TNI I.B Putu Dunia (kiri) menyalami penerbang Angkatan Udara Singapura pada penutupan latihan bersama "Joint Fighter Weapon Course" di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Jumat (15/11). Latihan bersama yang digelar sejak bulan Agustus itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penerbang serta memperkuat kerjasama Indonesia dan Singapura khususnya dalam pertahanan dan keamanan regional. 

CIA mata-matai transfer uang global

Dinas Intelijen Amerika Serikat (CIA) mengumpulkan database transfer uang internasional dalam jumlah gila-gilaan, termasuk data keuangan dan pribadi jutaan warga Amerika Serikat, lapor The Wall Street Journal seperti dikutip AFP, Jumat.

CIA mata-matai transfer uang global

Di bawah program itu, Biro Investigasi Federal (FBI) dan CIA bekerjasama mengumpulkan sejumlah besar data transaksi internasional warga AS dan lainnya dengan alasan untuk investigasi teror.

Program ini disahkan melalui UU Patriot pasca Serangan 11 September yang memungkinkan Badan Keamanan Nasional (NSA) mengumpulkan hampir semua rekaman telepon warga AS, lapor koran itu mengutip sumber yang dekat dengat materi tersebut.

Seperti program NSA yang membuat AS dan dunia marah, pengumpulan data besar-besaran itu diotorisasi oleh sebuah pengadilan keamanan nasional rahasia yang dikenal dengan Mahkamah Pengawasan Intelijen Asing (FISC).

Fakta ini menunjukkan betapa banyaknya badan mata-mata AS, tidak hanya NSA, yang menggunakan otoritas legal yang sama untuk mengumpulkan data.

Data yang dikumpulkan dari Western Union dan perusahaan pentransfer uang lainnya di AS, termasuk transfer ke dan dari AS, serta tidak hanya transaksi domestik, melainkan juga di luar negeri.

Para wakil rakyat dikabarkan mengungkapkan kekhawatirannya atas program ini, namun malah sukses menyingkapkan kaitan teror dan pola keuangan teror, kata para mantan pejabat pemerintah AS kepada the Journal.