Selasa, 05 November 2013

Baret Ungu dan Atraksi Tank BMP-3F Korps Marinir

Tank BMP-3F Korps Marinir TNI AL

Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko dikukuhkan menjadi warga kehormatan Korps Marinir TNI AL. Panglima TNI diangkat dalam sebuah upacara kebesaran yang diawali dengan bunyi ledakan dan rentetan tembakan yang disusul meluncurnya sejumlah kendaraan tempur angkut personel (ranpur APC) di lapangan tembak F.X. Soepramono, Karangpilang, Surabaya, beberapa waktu lalu.

Upacara yang dihadiri KASAL Laksamana TNI DR. Marsetio, para mantan Komandan Korps Marinir, serta sejumlah pejabat tinggi TNI itu ditandai dengan penyerahan baret ungu dan dilanjutkan dengan penyematan Brevet Intai Amfibi Korps Marinir serta Brevet anti teror aspek laut Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) di dada kanan Jenderal TNI Moeldoko oleh Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington.

Sesaat kemudian, Panglima TNI melakukan penembakan meriam Howitzer 105mm milik Korps Marinir TNI AL, yang disambut dengan tepuk tangan oleh seluruh undangan.

Baret Ungu, Brevet Intai Amfibi, dan Brevet anti teror aspek laut Denjaka yang disematkan itu sebelumnya dibawa oleh 3 peterjun pilihan dari Denjaka, serta dari Batalyon Taifib 1 dan 2 Marinir, dipimpin Kapten Marinir Pujo Setiyono, mendarat tepat di depan mimbar inspektur upacara yang telah diapit 4 unit tank BMP-3F dan 6 unit meriam Howitzer 105 mm.

Mariniiiiir... !!! Berulang-ulang dan begitu lantang penuh bangga, suara Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, sesaat setelah menerima penyematan Baret Ungu, Brevet Intai Amfibi Korps Marinir, dan Brevet Anti Teror TNI AL. "Apakah kalian bangga memakai baret seperti yang saya pakai ini, apakah saya terlihat bertambah gagah memakai baret ungu ini?," tanya Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko kepada ribuan prajurit Korps Marinir seluruh peserta upacara.

"Kebanggaan saya adalah kebanggaan kalian semua. Kebanggaan kalian adalah kebanggaan seluruh rakyat Indonesia. Untuk itu jagalah kebanggaan ini sebaik-baiknya," seru Panglima TNI kepada seluruh prajurit Korps Marinir TNI AL.

Upacara yang melibatkan sedikitnya 6.000 prajurit petarung Korps Marinir dari Pasmar-1 Surabaya dan Pasmar-2 Jakarta, dipimpin oleh Komandan Upacara Brigjen TNI (Mar) Denny Kurniadi, yang sehari hari menjabat sebagai Komandan Pasmar-2Jakarta, sedangkan bertindak selaku Komandan Defile yaitu Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Pasmar-1 Surabaya.

Unjuk Kemampuan

Sejak Korps Marinir TNI AL berdiri tahun 1945, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko merupakan orang ke-31 yang menerima anugerah Warga Kehormatan Korps Marinir TNI AL mengikuti Jenderal Besar TNI AH. Nasution, Sultan Hassanal Bolkiah II, dan Jenderal Charles C Krulak (komandan Korps Marinir Amerika Serikat pada masanya), dan lain-lain.

Upacara pengukuhan diwarnai dengan defile pasukan dan defile ranpur dan juga demonstrasi kemampuan dan ketangkasan prajurit. Bela diri ala Marinir, tembakan RPG-7 dari atas 4 unit  rantis Jeep KIA oleh pasukan Infanteri Marinir, tembakan dengan Canon dan Coaxial dari 4 unit Tank Amfibi PT 76 M dan dari atas 4 unit Tank Amfibi BMP-3F oleh pasukan Kavaleri Marinir, serta demo terjun payung free fall oleh para peterjun dari Batalyon Intai Amfibi-1 dan 2 Korps Marinir serta Denjaka. Suguhan yang paling menonjol adalah dari tank tank veteran PT-76 versi maritim dan yang terkini, tank amfibi BMP-3F.

Tank BMP-3F hanya dua kali unjuk kemampuan, namun ada yang unik. Tank "diterbangkan" melalui parit lebar, layaknya jumping motocross di atas sungai dan mendarat sempurna. Sesaat setelah tank mendarat, masih dalam keadaan terguncang dan kecepatan masih mengembang, meriam meletus dan peluru 100mm-nya meluncur dalam kecepatan sedang, relatif masih bisa diikuti mata. "Buuuummmm….!!!!," sasaran hancur, dari jarak sekitar 500 meter; masih sangat dekat untuk BMP-3F.

BMP-3F

Sampai saat ini, Indonesia memiliki 17 tank BMP-3F hasil pembelian dari Rusia, yang sebagian besar menjadi bagian dari Pasukan Marinir 1, Surabaya. 37 BMP-3F tambahan dijadwalkan akan diterima hingga akhir 2013 ini, sesuai kontrak pembelian bulan Mei lalu.

Berbicara soal tank, tank BMP-3F memang kurang mendapatkan sorotan publik seperti halnya tank tempur utama Leopard yang dibeli langsung TNI AD. Bila itu karena membandingkan kedua tank berdasarkan jumlah yang Indonesia beli (Leopard jauh lebih banyak), wajar. Tapi bila membandingkannya soal kemampuan (superior atau inferior) maka rasanya kurang pas, karena fungsi dan asasi kedua tank ini sangat berbeda, apalagi sistem persenjataan dan doktrin penggunaannya.

BMP-3F buatan Kurganmashzavod, Rusia, masuk dalam kategori amphibious infantry fighting vehicle. Jadi, BMP-3F ibarat kapal perang yang memproyeksikan kekuatan militer dari lingkungan laut ke lingkungan darat; lengkap dengan kondisi di atas optimal untuk menggempur kekuatan lawan di darat. BMP-3 mulai dikembangkan pada tahun 1987 setelah kedua pendahulunya yaitu BMP-1 dan BMP-2.

BMP-3F memiliki bobot kosong 18.500 kg dan panjang 7,14 meter, lebar 3,2 meter, dan tinggi 2,4 meter dengan tiga orang kru, mampu mengangkut tujuh personel bersenjata lengkap plus dua kursi tambahan. Mesin BMP-3F berkekuatan 500 hp (tenaga kuda) dengan rasio 27 hp/ton yang menjadikannya mampu berlari dengan kecepatan 72 kilometer perjam pada jalan mulus, 45 kilometer perjam off-road, dan 10 kilometer perjam di perairan hingga gelombang skala Beauford II.

Berbagai silabus mesin perang dunia memasukkan BMP-3F dalam kelas kendaraan perang infanteri berat. Ini ditandai dengan sistem perlindungan persenjataan aktif meskipun bodi dan kubah (turet) meriamnya dari alumunium diperkeras (agar tahan karat). Tidak akan ada pengaruh besar jika dia disembur kaliber 30 milimeter dari jarak dekat, seperti senapan mesin berat 2A42.

Perlindungan pasif juga menyentuh sistem perlindungan sirkulasi udara dan serangan biologis atau nuklir jika itu terjadi. Caranya dengan menerapkan sistem sensor dan penangkal agen kimia/biologis/nuklir dan filter ultraviolet, dan pemadam kebakaran, serta peredam benturan. Ini bukan sekedar rancangan, karena BMP-3 dirancang saat Perang Dingin masih terjadi (marak senjata nuklir AS dan Soviet).

Tangki bahan bakarnya juga ditempatkan di atas lapisan baja lantainya, didukung sistem suspensi independen aktif dari roda-roda rantainya.

Untuk menambah perlindungan, kit penangkal serangan amunisi berat ERA juga diterapkan walau ini pilihan bagi pembeli atau pengguna. Pengacak sinyal komunikasi lawan berbasis elektronika-optikal, Shrota, yang bisa diakses komandan tank untuk berkomunikasi dengan sistem peluncuran peluru kendali anti tank SACLOS (semi-automatic command to line of sight).
Doktrin pertempuran tank mengajarkan, tank selalu bergerak dalam formasi tempur tertentu sesuai taktik dan strategi, informasi posisi dan kekuatan lawan, serta keadaan geografis saat itu
Akhirnya, kemampuan renangnya hingga tujuh jam nonstop dan menundukkan (bahkan) rawa-paya yang tidak bisa diinjak manusia, tidak akan bermakna banyak jika musuh tidak bisa dibinasakan. Meriam 100 milimeter 2A70 dilengkapkan, meluncurkan proyektil 9M117 ATGMs (AT-10 Stabber), yang bisa disimpan dalam rak-raknya sebanyak 40 butir.

Di luar turet, bertengger sepasang senapan mesin berat 30 milimeter 2A72 dengan kecepatan putaran 400 peluru permenit. Jika dia berhadapan dengan personel, senapan mesin 7,62 milimeter-nya yang bertugas secara koaksial hingga 2.000 peluru permenit. Bicara teknologi putaran koaksial ini, Rusia sangat ahli, lihat saja pesawat pembom berat Tupolev Tu-95 Bear.

Meriam 100 milimeter ini bisa digerakkan 360 derajat kiri-kanan dan minus lima hingga 60 derajat ke bawah dan ke atas. Meriam ini dirancang untuk tidak menimbulkan guncangan besar, yang semakin efektif dengan sistem penjejak dan optik khusus, sehingga peluru high explosive HE-Frag shell 3OF32 bisa meluncur hingga 4.000 meter. Jika sistem pertahanan lawan lebih tangguh, giliran peluru 3BM25 APFSDS yang digunakan.

Semua operasionalisasi persenjataan dan penginderaan berasal dari komputer 1V539, berkolaborasi dengan sensor angin, sistem stabilitas 2E52-2, sistem laser 1D16-3, dan lain-lain. Semua sistem inilah yang juga dikabarkan dimiliki Korps Marinir TNI AL. 

Doktrin pertempuran tank mengajarkan, tank selalu bergerak dalam formasi tempur tertentu sesuai taktik dan strategi, informasi posisi dan kekuatan lawan, serta keadaan geografis saat itu. Dipadukan dengan konsep pendudukan marinir, maka pergerakan tank bisa dibilang menjadi "perintis" dan "pelindung" para personel marinir ini.

Upacara anugerah Warga Kehormatan Panglima TNI

Sumber: Dispen Marinir/Antara/Wiki
Semua foto: Dispen Marinir

Indonesia disadap Australia lewat satelit Palapa dan fiber optic


Soal penyadapan, setelah sebelumnya dikabarkan komunikasi pemerintah RI disadap pihak Amerika Serikat, kini situs harian The Australian menuliskan bahwa pemerintah Australia juga menyadap satelit Palapa milik Indonesia.

Pihak yang diduga menyadap adalah Australian Signals Directorate (ASD), salah satu direktorat di Kementerian Pertahanan Australia yang bertanggung jawab atas signals intelligence (SIGNIT).

Informasi mengenai penyadapan satelit ini diungkap Des Ball, professor dari Australian National University's Strategic and Defence Studies Centre. Dalam artikel itu, Satelit Palapa disebut-sebut sebagai sasaran kunci penyadapan yang dilakukan Australia.

Sebelum mencuat soal penyadapan satelit Palapa, surat kabar Australia Sidney Morning Herald pada 29 oktober 2013 juga mengabarkan adanya penyadapan yang dilakukan pemerintah AS terhadap pemerintah Indonesia. Bahkan bukan hanya Jakarta, AS juga disebut-sebut menyadap semua negara di Asia Tenggara lainnya.

Sebelum isu penyadapan satelit Palapa, beredar juga informasi bahwa komunikasi Indonesia ternyata selama ini disadap Singapore Telecom (SingTel), operator telekomunikasi milik Pemerintah Singapura.

Singtel yang memiliki 35 persen saham di Telkomsel ini, disebut oleh Edward Snowden intelijen AS yang menjadi whistleblower, memfasilitasi akses bagi badan-badan intelijen yang mencakup telepon dan lalu lintas internet.

Seperti diberitakan juga oleh Sydney Morning Herald (SMH), apa yang dilakukan SingTel adalah bagian dari kemitraan antara badan-badan intelijen negara, yang meluas ke rekan Inggris dan Amerika, untuk memanfaatkan kabel serat optik bawah laut yang menghubungkan Asia, Timur Tengah dan Eropa (SEA-ME-WE). SEA-ME-WE-3 merupakan kabel serat optik telekomunikasi bawah laut yang selesai pada tahun 2000 dengan panjang 39.000 km.

Menurut SMH, berdasar data dari intelijen Australia didapat informasi bahwa Singapura bekerja sama dalam mengakses dan berbagi komunikasi yang dibawa oleh kabel SEA-ME-WE-3 kabel. Badan nasional Australia juga mengakses lalu lintas kabel SEA-ME-WE-3 yang mendarat di Perth.

Dengan kabel yang melintasi Asia Tenggara, Timur Tengah dan Eropa Barat, maka hampir semua negara yang dilintasi dalam posisi tidak aman. Pasalnya, selain Singapura dan Australia, Inggris dan Amerika pun mendapat informasi penting hasil penyadapan. Dan praktik ini, disebut-sebut sudah berjalan hingga 15 tahunan.

Program penyadapan yang dilakukan untuk memanen data dari email, pesan instan (instan messaging), telepon password dan sebagainya, yang dilakukan dari lalu lintas data melalui kabel serat optik bawah laut diketahui berkode sandi TEMPORA. TEMPORA merupakan program intersepsi yang dimotori Inggris melaluiGovernment Communications Headquarters (GCHQ).

Edward juga mengungkapkan bawah, National Security Agency (NSA) Amerika Serikat juga telah menyusup ke dalam perusahaan telekomunikasi besar Cina dan raksana internet, Pacnet.

Menyusul tidak amannya penggunaan kabel bawah laut dan juga aplikasi yang berbasis di Amerika Serikat, pemerintah India dikabarkan akan menutup layanan email berbasis di Amerika Serikat, termasuk juga pengguna komputasi awan (cloud computing). Dan yang sangat jelas, pemerintah akan menghentikan penggunaan google mail (GMail) dalam komunikasi resmi pemerintahan termasuk oleh pegawai pemerintahan.

Perang cyber bisa pecah antara Indonesia lawan Australia


Penyerangan hacker dari Indonesia ke ratusan situs Australia diprediksi bisa memicu cyber war bila tidak diwaspadai pihak-pihak yang berkompeten di kedua negara, apalagi, bila ternyata penyerangan itu bukan dilakukan oleh hacker dari Indonesia.

Selain itu, setelah serangan ke Australia, bukan tidak mungkin akan terjadi serangan ke hacker Australia ke Indonesia dan bermuara pada perang cyber atau cyber war antara Indonesia dan Australia.

Pengamat telematika Heru Sutadi mengatakan kewaspadaan bahwa yang melakukan bukan hacker Indonesia atau hanya peretas dari Indonesia saja, karena jika dilihat bahwa hacker yang menggunakan akun @AnonNewsIndo juga memberikan control panel dengan alamat login di https://202.6.141.215:2083.

"Di linimasa akun twitternya, disana lengkap ada nama pengguna dan password-nya," kata heru yang juga juga Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute ini melalui akun Twitter-nya di @herusutadi.

Menurut Heru, username dan password yang ada bisa dipakai siapa saja, seperti username andy, password-nya and123njs23, kemudian username begerweb, password-nya 5zE#mg=ZP[~1. "Ada sekitar 11-an username dan password yang bisa dipakai," kata Heru.

Serangan hacker, kata Heru, perlu diwaspadai terjadinya serangan balik ke situs-situs Indonesia. "Kita harus waspada menjaga keamanan situs, terutama situs-situs pemerintah dan militer. Bukan tidak mungkin akan ada serangan balik, yang muaranya dapat terjadi perang cyber atau cyber war," pesan heru.

Para hacker yang menamakan dirinya Anonymous Indonesia menginformasikan telah merusak sedikitinya 100 situs Australia sebagai jawaban atas laporan mata-mata yang dilakukan pihak Australia. Dalam situs yang dirusak, yang nampaknya dipilih secara acak, ditinggalkan tulisan "Hentikan memata-matai Indoensia (Stop Spying on Indonesia)".

Belum jelas apakah aksi ini akan berlanjut atau tidak. Jika berlanjut artinya, bukan tidak mungkin akan terjadi cyberwar. Dan Indonesia, seperti dilaporkan Akamai, merupakan negara pertama di dunia yang sering melakukan penyerangan di dunia cyber ini.

Cerita uang pampasan perang dari Jepang USD 223 juta pada 1958

Cerita uang pampasan perang dari Jepang USD 223 juta pada 1958
Soekarno dan PM Jepang Kishi Nobusuke . ©2013 Merdeka.com

Di jalanan Jakarta, mudah bagi kita menemukan mobil-mobil merek Jepang berseliweran. Di dalam rumah, berbagai alat elektronik Jepang menjadi medium hiburan dan gantungan bagi ibu rumah tangga dalam membantu pekerjaan. Cengkeraman industri Jepang di Indonesia tak bisa lepas dari penandatanganan perjanjian pemberian uang pampasan perang pada 1958.

Ceritanya, setelah Jepang menyatakan kalah pada Perang Dunia II, Indonesia mulai memasuki babak baru sebagai negara merdeka. Tak sampai situ, kubu Sekutu menyeret Jepang untuk menandatangani perjanjian San Fransisco. Perjanjian tersebut, salah satunya menuntut Jepang bertanggung jawab secara moral dan material kepada negara-negara jajahan Jepang, termasuk Indonesia.

Tidak seperti negara jajahan lainnya, negosiasi uang pampasan perang Jepang ke Indonesia ini terbilang alot karena memakan waktu hingga delapan tahun lamanya. Semula ada dua kubu di Jepang yang ikut campur dalam proses negosiasi ini. Pertama, pihak mantan militer yang menginginkan agar bantuan ini ke depannya mampu memulihkan citra Jepang sekaligus menjaga jalinan khusus dengan Indonesia. Sedangkan pihak kedua, yaitu para pebisnis ingin ikut serta dalam negosiasi ini karena melihat Indonesia punya ladang bisnis yang bisa dimanfaatkan.

Ada dua persoalan yang menggelayuti lobi uang pampasan perang itu. Pertama, pihak Indonesia meminta USD 17,5 miliar, tetapi Kementerian Luar Negeri Jepang menolak dengan alasan kerusakan yang ditimbulkan Jepang tidak banyak, apalagi perang yang digelar Jepang bukan melawan Indonesia. Bahkan melalui kementeriannya, Jepang mengklaim telah memberikan banyak sumbangan kepada Indonesia lewat banyaknya suplai makanan, pakaian dan amunisi ke Indonesia.

Tak menemukan jalan keluar, perundingan dilanjutkan lagi oleh kabinet Juanda. Lagi-lagi Indonesia tidak terima disamakan kompensasinya dengan negara Asia Tenggara lainnya seperti Myanmar dan Filipina yang masing-masing mendapatkan USD 200 juta dan USD 550 juta.

Akhirnya, sidang bilateral digelar, sidang dipimpin oleh Nishijima Shigetada dan pihak Indonesia diwakili Ahmad Subardjo Djoyoadisuryo, Iwa Kusumasumantri dan M. Hatta. Disepakati bahwa kompensasi yang diterima berupa dana pampasan atau biaya ganti rugi perang senilai USD 223,08 juta yang dibayarkan dalam bentuk sarana dan fasilitas serta pinjaman sebesar USD 80 juta. Keputusan ini ditandatangani Soekarno di kantor kementerian luar negeri pada 1958.

Kompensasi itu dibayarkan dalam kurun 12 tahun dengan pembayaran USD 20 juta per tahun dan USD 3,08 juta pada tahun terakhir. Uang sebesar itu sangat tinggi nilainya ketika itu. Jika dibandingkan dengan angka sekarang mempertimbangkan inflasi, uang USD 223 juta sebanding dengan USD 1,8 miliar saat ini (menggunakan kalkulator inflasi). Dengan kurs 1 USD sekitar Rp 11.000, uang pampasan perang itu kira-kira senilai dengan Rp 20 triliun sekarang.

Selain menjadi awal cengkeraman industri, pengamat internasional dari Global Future Institute Hendrajit menilai dana pampasan perang juga semacam uang tutup mulut terhadap tiga kejahatan perang Jepang yaitu romusha, juugun ianfu, dan heiho atau wajib militer. "Mereka ingin membersihkan masa lalu Jepang yang buruk," ujar Hendrajit pada merdeka.com, Minggu (3/11).

Oleh Bung Karno, dana pampasan perang digunakan membangun proyek-proyek prestisius. Berbagai kontroversi muncul seiring penggunaan dana pampasan perang Jepang. Ada sisi positif, ada pula sisi negatif.

Petembak TNI Unggul di AARM 2013


ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) 2013 di Myanmar (photo: http://aarm2013.com.mm)
ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) 2013 di Myanmar (photo: aarm2013.com.mm)

Hingga hari ke 6 Kejuaraan menembak ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) ke 23 di Myanmar, petembak TNI masih memimpin perolehan medali dengan: 14 emas, 4 perak dan 2 perunggu. Kontingen TNI yang dipimpin Mayor Inf Akhirudin yang menjabat Danyon Ban Sat 81 Kopassus, berhasil meninggalkan jauh peserta dari negara lain lain.

ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) 2013 di Myanmar (photo: http://aarm2013.com.mm)
ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) 2013 di Myanmar (photo: aarm2013.com.mm)

Thailand baru mendapatkan 2 emas, 8 perak dan 4 perunggu. Sementara posisi ketiga ditempati Filipina dengan raihan 1 emas, 2 perak, 6 perunggu. Brunei Darussalam memperoleh 1 emas dan 1 perunggu. Vietnam 3 perak dan 2 perunggu dan dibawahnya ada Singapura dengan 1 perak dan 3 perunggu.

ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) 2013 di Myanmar (photo: http://aarm2013.com.mm)
ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) 2013 di Myanmar (photo: aarm2013.com.mm)

aarm-5 

aarm-6

“Lomba ini diikuti oleh 10 negara: Indonesia, Thailand, Philipina, Brunei, Vietnam, Singapura, Myanmar, Malaysia, Kamboja dan laos,” kata Kepala Penerangan Kopassus Letkol Inf Choirul Anam dalam keterangan persnya, Jumat (1/11/2013).

ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) 2013 di Myanmar (photo: http://aarm2013.com.mm)
ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) 2013 di Myanmar (photo: aarm2013.com.mm)

ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) 2013 di Myanmar (photo: http://aarm2013.com.mm)
ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) 2013 di Myanmar (photo: aarm2013.com.mm)

Mayor Inf Akhirudin sebagai pimpinan kontingen meminta masyarakat Indonesia mendukung Kontingen AARM-23 Indonesia, agar dapat meraih juara umum seperti tahun lalu.
Lomba menembak tentara di AARM 2013 Myanmar ini akan berlangsung hingga 6 November dan ditutup pada tanggal 9 November 2013. (tribunnews.com).

Kementerian Pertahanan Tinjau Pembuatan Kapal Selam

  Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin melakukan kunjungan kerja ke PT PAL, Surabaya (photo: ranahan.kemhan.go.id)
Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin melakukan kunjungan kerja ke PT PAL, Surabaya (photo: ranahan.kemhan.go.id)

Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin melakukan kunjungan kerja ke PT PAL, Surabaya – Jawa Timur, 30/10/2013 dalam rangka meninjau perkembangan kemajuan proyek pembuatan sejumlah kapal perang pesanan TNI AL. Pesanan TNI AL berupa: Kapal PKR, Kapal Selam, MLM, KRI kelas Corvet dan KCR 60m, sebagai bagian dari program modernisasi Alutsista TNI.
Dalam kunjungannya Wamenhan meninjau proses pembuatan Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR), Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 m , MLM dan kapal Selam pesanan TNI AL.
Kunjungan Wakil Menteri Pertahanan ini didampingi: Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan (Ka Baranahan) Laksda TNI Ir. Rachmad Lubis, Dirjen Renhan Kemhan, Dirtekindhan Ditjen Pothan Kemhan, Kapuslaikal, serta Waaslog Kasal.

Korvet  Nakhoda Ragam Class yang dibeli Indonesia
Korvet Nakhoda Ragam Class yang dibeli Indonesia

Sebelumnya tanggal 20/10/2013 Ka Baranahan Kemhan Laksda TNI Ir. Rachmad Lubis mendampingi Kasal Laksamana TNI Marsetio, dalam Kunjungan kerja ke pembuatan 3 unit kapal MRLF di dermaga Barrow in-Furness, Inggris. Ikut dalam delegasi tersebut Duta Besar RI untuk Inggris T.M. Hamzah Thayed, Asops Kasal Laksda TNI Didit H, Atase Pertahanan RI untuk Inggris Kolonel Arh DR. Joni Mahroza , Atase Pertahanan Inggris di Indonesia Col. Simon A. Winkworth, Kabidmatra Laut Pusada Baranahan Kemhan Kolonel Sriyanto, serta Pakorspri Kasal. Delegasi ini diterima perwakilan Eagle Aero Technology dan Lurssen Logistics.
Tujuan kunjungan ini untuk memeriksa kesiapan kapal dan meyakinkan kapal dapat diserahterimakan tepat waktu sesuai kontrak.

Disain PKR Sigma10514

Setelah ke Inggris rombongan juga mengadakan Kunjungan ke Satgas Yekda Kapal PKR dan DSNS Vlissingen, Belanda tanggal 22-24/10/2013, untuk memeriksa perkembangan pembangunan kapal PKR-1 dan PKR-2 dan meninjau kegiatan Satgas Proyek Pengadaan Kapal PKR SIGMA. Delegasi diterima oleh Satgas Yekda Kapal PKR dan pihak DSNS. (ranahan.kemhan.go.id).

Senin, 04 November 2013

Ini Cara Diplomat Indonesia Hindari Penyadapan

Demi mencegah penyadapan pihak lain, diplomat Indonesia punya prosedur tetap (protap) setiap kali menghadiri pertemuan di luar negeri. Salah satunya dengan tidak menggunakan piranti yang diberikan pihak lain.
Ini Cara Diplomat Indonesia Hindari Penyadapan
Teuku Faizasyah
Hal ini disampaikan oleh Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah, saat berbicara kepada VIVAnews, Jumat 1 November 2013, soal isu penyadapan oleh Rusia. Pada KTT G20 September lalu di St. Petersburg, Rusia diduga memberikan souvenir berupa USB dan Charger yang bisa menyedot data di laptop para delegasi.

Faizasyah mengatakan sudah menjadi protap para diplomat Indonesia untuk tidak menggunakan piranti yang tersedia. Dia mengatakan, dalam protap, diplomat tanah air hanya menggunakan piranti milik KBRI di negara tersebut.

Faizasyah sendiri mengaku tidak akan menyimpan berbagai dokumen penting di dalam piranti yang diberikan oleh panitia penyelenggara. Dia mengatakan, dokumen penting disimpan di piranti terpisah atau yang dibawa langsung dari Indonesia.

"Itu sudah menjadi protap bagi tiap diplomat asal Indonesia," kata dia.

Pemerintah Indonesia pun, ujarnya, selalu mengedepankan keamanan informasi. "Mereka memberlakukan keamanan informasi yang bersifat tertutup dan sulit diketahui oleh pihak ketiga," kata dia.

Contoh lainnya, para diplomat tidak akan menggunakan sistem yang sifatnya terbuka seperti surat elektronik dengan pusat data yang masih mengandalkan pihak ketiga.

"Kalau masih menggunakan server yang dikelola oleh pihak ketiga seperti surel, ya kami sudah dapat menduga bahwa itu rawan disadap. Sebisa mungkin, kami akan menggunakan pusat data yang dikelola pemerintah," ujarnya.

Rusia dilaporkan membagikan USB yang telah dimodifikasi itu pada 300 delegasi dari 20 negara anggota G20. Faizasyah mengatakan, Presiden SBY tidak menerimanya karena hanya untuk delegasi. Sementara dia mengaku tidak memperoleh satu pun barang itu.

"Saya kehabisan cinderamata saat KTT G20 kemarin. Para jurnalis malah banyak yang dapat sementara saya tidak kebagian," ujar Faiz sambil tertawa.

Indonesia, lanjutnya, bisa juga turut mempelajari teknologi Rusia dalam USB itu, agar para diplomat bisa  menangkal apabila Indonesia dijadikan target spionase. "Jadi dipelajarinya bukan untuk ikut menyadap ya," ujar dia.