Selasa, 10 Juni 2014

Latgab TNI 2014: TNI AU Kerahkan 83 Pesawat


TNI AU mengerahkan 83 pesawat dalam Latgab TNI 2014. Terdiri dari 40 pesawat tempur, 32 pesawat angkut, dan 11 helikopter. Sementara TNI AL mengerahkan 32 kapal perang dan TNI AD mengerahkan 49 kendaraan tempur. Persiapan dilaksanakan selama tiga tahun.

                Latihan Gabungan Tentara Nasional Indonesia Tahun 2014 akan menjadi yang terbesar dilaksanakan selama ini. Hampir seluruh kekuatan Tentara Nasional Indonesia dikerahkan dalam unjuk kemampuan yang puncaknya dilaksanakan di Asem Bagus, Jawa Timur, awal Juni lalu. Latgab TNI 2014 sekaligus menjadi Latgab TNI penutup pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang karena programnya TNI mendapat sejumlah pembaruan di bidang alutsista secara besar-besaran.

                Direktur Latgab TNI 2014 Letjen TNI Lodewijk Freidrich Paulus yang sehari-hari menjabat Komandan Kodiklat TNI dalam jumpa pers tanggal 19 Mei lalu di Jakarta menguraikan, persiapan Latgab TNI 2014 dilaksanakan selama tiga tahun. Latgab kali ini dirancang untuk mengantisipasi beberapa hal. “Ada yang memang dipersiapkan dan ada yang tidak dipersiapkan. Yang dipersiapkan membutuhkan waktu tiga tahun. Yang tidak dipersiapkan memakan waktu selama satu bulan,” ujarnya.

                Diskenariokan, musuh dari Negara Musang di sebelah barat Sumatera datang dan melakukan pendaratan di wilayah Asem Bagus, Jawa Timur. Mereka menggunakan pangkalan aju di Pulau Padi yang kira-kira berada di sebelah barat Bengkulu. Musuh menyerang Indonesia melalui dua poros besar. Satu poros menembus Sumatera melalui bagian utara, barat, dan selatan. Sedangkan satu poros lagi menembus Jawa bagian selatan, melalui Jawa Barat bagian selatan, Jawa Tengah bagian selatan, dan Jawa Timur melalui Pantai Asem Bagus. “Dan pada akhirnya, musuh mengambil Jawa Timur dengan menggunakan daerah Pantai Asem Bagus sebagai daerah operasi,” jelas Lodewijk.

                Diasumsikan, musuh melakukan pendaratan dengan kekuatan satu brigade. Sehingga, lanjut Lodewijk, untuk menghadapinya TNI menyiapkan kekuatan satu divisi. “Doktrin kita adalah satu banding tiga,” tandasnya.

                Setelah pasukan musuh mendarat, Panglima TNI memberikan perintah kepada Panglima Komando Gabungan untuk melaksanakan kampanye militer. Dalam Latgab TNI kali Pangkogab ini dijabat oleh Letjen TNI Gatot Nurmantyo yang sehari-hari menjabat Pangkostrad.

Sebelumnya, musuh di beberapa tempat di Sumatera dan Jawa telah berhasil dihalau oleh komando operasi setempat. Tinggal kekuatan besar yang melakukan pendaratan di Jawa Timur yang harus dihancurkan. Di sinilah kemudian Panglima TNI memerintahkan Pangkogab untuk melaksanakan operasi gabungan. Sebelum dilaksanakan operasi, Pangkogab menyinergikan komando-komando operasi gabungan darat, laut, dan udara berikut unsur-unsurnya. “Di sinilah kita menghancurkan musuh di mana musuh masih dalam perjalanan. Katakan pre-emptive stirke.”

                Ditambahkan Lodewijk, dalam Latgab kali ini semua komponen kekuatan TNI akan dimainkan. Unsur laut akan memainkan pertempuran laut dan pendaratan di pantai. Unsur udara akan melakukan operasi gabungan dari dan di udara. Skenario ini dimainkan di selatan Samudera Hindia dan di wilayah Jawa Timur. Demikian juga unsur darat, melakukan operasi gabungan dan penyerangan ke wilayah Asem Bagus antara tanggal 1-5 Juni.
               
Strategi taktik dan teknik
Usai menyimak paparan Dirlat Latgab TNI 2014, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menambahkan, Latgab TNI dilaksanakan sebagai salah satu sarana untuk memelihara sinergitas kemampuan dua angkatan atau lebih dalam satu strategi taktik dan teknik, sekaligus untuk menguji doktirn dan membentuk jiwa interoperabilitas antarsatuan di jajaran TNI. “Selain juga untuk meningkatkan daya tempur satuan serta menciptakan daya gentar yang dapat menangkal segala bentuk ancaman bagi NKRI,” ujarnya. Moeldoko menjelaskan, Latgab TNI kali ini mengambil tema “Kogab TNI melakukan kampanye militer di wilayah mandala perang dalam rangka Operasi Militer Perang guna menjaga kedaulatan NKRI.” Ia menjabarkan, dari tema tersebut jelas bahwa kampanye militer merupakan rangkaian operasi yang ditujukan untuk menyelesaikan sasaran strategis dan operasional dalam waktu dan tempat yang tersedia. 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar