Pulau Saumlaki Maluku
TNI tampaknya akan menjadikan Pulau Saumlaki Ambon, seperti Pulau Natuna, yang kuat baik di Armada Laut dan Udara. Jika di Pulau Natuna, Kepri, Indonesia kaya dengan gas dan minyak bumi, maka di Pulau Saumlaki, kaya dengan ikan dan hasil laut.
TNI Angkatan Laut sedang menyiapkan peningkatan status dari Pangkalan TNI AL (Lanal) Saumlaki, Ambon, sebagai upaya meningkatkan pengamanan perbatasan dan wilayah terluar di wilayah timur Indonesia, khususnya yang berada di Maluku Tenggara dan berbatasan langsung dengan Australia.
Kepala Staff Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Ade Supandi, mengakui berencana meningkatkan status Lanal Saumlaki, yang berada di bawah komando Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IX Ambon, jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim).
Diresmikan pada 2011 silam, Lanal Saumlaki berada di Ibukota Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Saumlaki berada di Kepulauan Tanimbar, yang berbatasan langsung dengan Australia. Saat ini, Lanal Saumlaki bertipe C dan dipimpin oleh Letnan Kolonel.
“Nantinya, Lanal di Saumlaki kami kembangkan, paling tidak menjadi tipe B, yang dipimpin Kolonel. Selain itu, akan lengkapi dermaga yang bisa menampung empat kapal patroli ataupun kombatan”, ujar KSAL di Mabes TNI AL, Jakarta, 7/1/2016.
Peningkatan status Lanal Saumlaki untuk meningkatkan pengawasan yang maksimal di sekitar Laut Timur dan Laut Aru. Pengawasan ini juga terkait dengan tingginya potensi perikanan di wilayah Laut Aru.
“Daerah-daerah di Saumlaki dan sekitarnya memiliki potensi perikanan yang sangat tinggi, karena itu pengawasan perikanan juga jadi bagian dari kegiatan patroli TNI AL”, kata mantan Pangarmatim tersebut.
Peningkatan status Lanal Saumlaki ini juga menjadi salah satu upaya dalam memperkuat gelar kekuatan dan kemampuan TNI di wilayah terluar, khususnya di wilayah timur dan tenggara, yang berbatasan langsung dengan Australia.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo telah berkunjung ke Pulau Saumlaki, Ambon, 4/1/2015. Panglima TNI mengatakan di wilayah Saumlaki akan dibuat Lanud (Pangkalan Udara) dengan panjang lintasan 1500 m. Tapi ada opsi untuk menambah panjangnya hingga 3000 m, agar dapat menampung pesawat yang lebih besar.
Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, memutuskan untuk meningkatkan gelar kemampuan dan kekuatan personel TNI di wilayah tersebut. Hal ini berdasarkan kunjungan yang dilakukan Panglima TNI ke daerah-daerah terluar di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Ambon.
Sumber: Republika.co.id