Indonesia dan Singapura kali ini menjadi tuan rumah dalam latma
(latihan bersama) tingkat multilateral WP MCMEX (Western Pacific Mine
Counter Measure Exercise) 2015. Latihan perang dengan fokus penyapuan
ranjau ini mengambil lokasi di Selat Singapura dan perairan Pulau
Bintan, Kepulauan Riau. Latma yang berlangsung mulai 25 hingga 31
Agustus 2015 ini, melibatkan 13 kapal perang, 5 under vehicle team, serta 800 personel yang berasal dari 16 negara.
WP MCMEX 2015 yang dibuka Wakil KSAL Laksamana Madya TNI Widodo dan
di dampingi Singapore’s Chief of Navy, Rear-Admiral Lai Chung Han,
menyoroti pentingnya kerjasama multilateral dalam menjaga kebebasan
navigasi di jalur komunikasi laut, serta kebutuhan untuk tetap waspada
dan siap untuk menanggapi ancaman. Dari ketiga belas kapal perang yang
bersandar di Lanal Changi, yang jadi andalan TNI AL adalah KRI Pulau
Rengat 711, salah satu dari dua kapal buru ranjau dari Tripartite Class.
KRI Pulau Rengat 711 juga di dampingi pemburu ranjau lain, yakni KRI
Pulang Rangsang 727, kapal ini berasal dari Kondor Class buatan Jerman
Timur. Sementara untuk dukungan logistik, disertakan LST (Landing Ship
Tank) KRI Teluk Cirebon, salah satu dari LST Frosch Class.
Tripartite Class dibangun oleh galangan GNM (Van der Gessen de Noord
Marinebouw BV ) di Albasserdam, Belanda. Tripartite class TNI AL adalah
barang baru, alias bukan alutsista second dan resmi memperkuat armada
Satran (Satuan Kapal Penyapu Ranjau) TNI AL pada bulan Maret 1988.
Sedangkan Kondor Class dibangun oleh galangan VEB Peenewerft, Wolgast di
Jerman Timur pada tahun 1971. Ada sembilan unit Kondor Class yang
dibeli second pada periode tahun 1992 – 1993. Karena kesulitan
suku cadang dan usia yang sudah tua, beberapa Kondor Class
dialihfungsikan sebagai kapal patroli. Untuk KRI Pulau Rangsang 727
telah mengalami repowering pada tahun 2012.
Operasi buru ranjau atau juga disebut TPR (Tindak Perlawanan Ranjau)
dilaksanakan setiap tahun oleh 21 negara yang tergabung dalam Western
Pacific Naval Symposium (WPNS). Adapun Latihan Multilateral ini
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kerjasama dalam TPR oleh
unsur-unsur Mine Hunter (MH) dan Mine Sweeper (MS). Tahun sebelumnya, WP
MCMEX 2014 diadakan di Qingdao, China dihadiri seluruh Kepala Staf
Angkatan Laut negara peserta WPNS, saat itu LPD (Landing Platform Dock) KRI Banjarmasin-592 turut terlibat menjadi duta Indonesia dalam latihan tersebut.
Selain Indonesia dan Singapura, negara- negara yang ikut mengirimkan
kapal buru ranjau di WP MCMEX 2015 yakni Australia, Bangladesh, Brunei
Darussalam, Canada, Chile, Jepang, Malaysia, New Zealand, Peru,
Philippines, Republic of Korea, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam.
Sebagai tuan rumah, AL Singapura saat ini mengoperasikan empat unit
kapal penyapu ranjau Bedok Class. Sementara AL Malaysia juga
mengoperasikan empat unit kapal penyapu ranjau Mahamiru Class. (Gilang Perdana)