Jumat, 07 November 2014

Puzzle Pengganti F-5 Tiger

JAS 39 Gripen
JAS 39 Gripen

Mari kita tarik rasionalitas pernyataan Panglima TNI Jenderal Moeldoko tentang pengganti F-5 Tiger -dari sisi lain- yang disebutkan kandidatnya adalah: SU-35, Gripen dan F-16 Block 52 (tulisan Antara 6/11/2014). Sekarang, “faktor politis”, kita keluarkan (pull out) dari analisa dan sebagai penggantinya kita masukkan elemen “kerja sama alutsista/ transfer teknologi”, untuk mendapatkan pandangan yang lebih luas, tentang pesawat tempur mana yang akan diambil oleh TNI.
Nama Gripen buatan SAAB, Swedia dimasukkan Panglima TNI, sebagai kandidat pengganti F-5 Tiger. Mari kita lihat eksistensi SAAB Swedia dalam industri alutsista Indonesia, apakah grafiknya meningkat, flat, atau malah menurun ?.
Indonesia sudah tidak asing dengan produk alutsista SAAB, meski skalanya cukup kecil di awal, antara lain dengan pembelian Senjata Anti-Serangan Udara jarak pendek RBS-70 dan juga radar giraffe.
Hubungan kerjasama alutsista Indonesia dengan SAAB Swedia terus meningkat, dengan semakin besarnya porsi keterlibatan SAAB Swedia dalam pembuatan New KRI Klewang, baik sistem penembakan, rudal, radar hingga desain.
Sebelumnya, SAAB juga terlebih dahulu mengumumkan siap melakukan ToT 100 persen untuk pembangunan jet tempur Gripen di Indonesia.
Dari keterangan itu, ada trend yang cukup signifikan dari perkembangan kerjasama alutsita Indonesia dengan SAAB, Swedia.
Yang menarik, pada saat Indo Defence 2014, Kamis kemarin, PT Pindad mengatakann akan mengirim sejumlah pegawainya ke SAAB Swedia, untuk belajar tentang rudal. Persis kalimatnya seperti ini:

“Kami melakukan kerjasama dengan sejumlah produsen seperti CMI Defence (Cockerill Maintenance & Ingenierie) Belgia, lalu ada SAAB Swedia dan Rheinmetall Land System dari Jerman,” ucap Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Pindad Tri Hardjono dalam media briefing ‘Pindad and Partners’ di The Media Hotel Jl. Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Kamis (06/11/2014).
… Selain kendaraan tempur, sambung Tri, PT Pindad melakukan kerjasama dengan SAAB Dynamics di bidang pengembangan peluru kendali atau rudal.

Apakah pengiriman tenaga ahli Pindad ke SAAB Swedia, bagian dari paket pembelian senjata yang lebih besar, termasuk New KRI Klewang dan pesawat tempur pengganti F-5 ?. Pertanyaan yang belum terjawab. Yang jelas dari rangkaian itu, trend kerjasama alutsista Indonesia dengan SAAB Swedia, cukup meningkat tajam.
Bagaimana trend kerjasama transfer teknologi Indonesia dengan Sukhoi Aviation Corperation, Rusia dan Lockheed Martin, F-16 Block 52 AS ?. Tampaknya trend kerjasama / ToT dengan kedua fabrikan jet tempur itu datar-datar saja.
Dengan Asumsi kandidat pengganti F-5 Tiger adalah: SU-35, Gripen dan F-16 Block 52, jika faktor “pengembangan teknologi” dimasukkan dalam kriteria pemilihan, maka pemenangnya adalah Gripen, SAAB Swedia. 

Alutsista Ini Disiapkan untuk Banjir di Jakarta

Kendaraan tersebut bisa mengangkut sekitar 25-30 orang.

Alutsista TNI khusus banjir.
Alutsista TNI khusus banjir. (Rohimat/VIVAnews)
Pameran internasional produk-produk industri pertahanan, Indo Defence di JI expo Kemayoran, Jakarta Pusat menghadirkan berbagai alat utama sistem pertahanan (alutsista) baik dalam maupun luar negeri.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Pertahanan  Ryamizard Ryacudu memperkenalkan kendaraan darat - air anti banjir hasil rakitan Dislitbang TNI Angkatan Darat.

"Itu bagus tuh. Harusnya ini dibanyakin persiapan banjir di Jakarta. Bagus ini buat di Jakarta," kata Ryamizard pada seorang anggota TNI AD berpangkat kapten di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 5 November 2014.

Menurut Ryamizard, kendaraan anti banjir itu harus diperbanyak karena saat ini mulai menghadapi musim penghujan dan beberapa wilayah di Indonesia ada yang kerap dilanda banjir termasuk di Ibu Kota Jakarta.

"Ini harus diperbanyak buat banjir," tutur purnawirawan jenderal bintang empat itu.

Alutsista TNI khusus banjir

Ditemui secara terpisah, Staf Dislitbang TNI AD, Kapten Infanteri Darmaji mengatakan, kendaraan ini merupakan bagian dari program pembangunan 2013 - 2014.

Dislitbang TNI AD lalu bekerja sama dengan beberapa perusahaan lokal seperti PT Tesko Maritim dan PT Graha untuk membangun kendaraan anti banjir ini. "Jadi sampai saat ini hanya ada satu karena tahapnya masih pembangunan, belum pengadaan," kata Darmaji.

Dia menjelaskan, kendaraan ini merupakan modifikasi sebuah truk Isuzu Colt Diesel. Kendaraan ini juga dilengkapi dengan dua mesin. Saat kendaraan berada di darat menggunakan mesin truk dan saat berada di air menggunakan mesin kapal sebagai pengganti mesin mobil.

"Ini sudah diuji coba dan berhasil. Kendaraan ini bisa mengangkut sekitar 25-30 orang sekali angkut," ujar dia.

Kendaraan itu dapat menembus banjir di Jakarta hingga ketinggian dua meter. Bahkan Pangdam Jaya Mayjen TNI Agus Sutomo langsung ingin membawa kendaraan itu dibawa ke Kodam untuk persiapan menghadapi banjir.

"Tadi Pangdam Jaya juga sudah minta, Januari nanti dibawa ke Kodam untuk antisipasi banjir," ucap Darmaji.

Vivanews.

Menhan: di Pameran Indo Defence, Jokowi Minta Senjata RI Sama Hebatnya

Jokowi ingin alutsista Indonesia sama bagusnya dengan militer asing.

Sebanyak 29 negara mengikuti pameran industri pertahanan berskala internasional, Indo Defence 2014 Expo & Forum. (06/11/2014)
Sebanyak 29 negara mengikuti pameran industri pertahanan berskala internasional, Indo Defence 2014 Expo & Forum. (06/11/2014)
Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, mengatakan Presiden Joko Widodo mengagumi alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dipamerkan di pameran pertahanan Indo Defence yang digelar di Jakarta International (JI) Expo, sejak tanggal 5 November kemarin. Begitu melihat banyak alutsista dari negara peserta, ujar Ryamizard, mantan Gubernur DKI Jakarta itu, ingin supaya peralatan militer RI sama hebatnya.

Ditemui media di Kemayoran, Jakarta Pusat, Ryamizard menyebut hal itu tidak mustahil.

"Saya katakan kepada Presiden hal itu (modernisasi alutsista--red), bisa saja. Selama ada kemauan dan biayanya, maka tidak mustahil," ujar dia.

Sementara, sebelumnya dalam seminar internasional bertema "Exploring Defence Offset in Indonesia: Expectation, Partnership, and Strategy Engagemnt", Ryamizard yakin Jokowi akan menepati komitmennya untuk meningkatkan anggaran pertahanan hingga mencapai 1,5 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Jokowi konsisten akan memodernisasi alutsista dengan naikkan 1,5 persen di dalam visi dan misinya," kata dia pada Kamis kemarin di Kemayoran.

Saat ini jumlah anggaran pertahanan Indonesia baru mencapai Rp83 triliun atau sekitar 0,8 persen dari APBN. Nominal itu belum cukup untuk meningkatkan pertahanan nasional, sebab wilayah Indonesia begitu luas.

Dalam pameran Indo Defence tahun ini, terdapat 30 negara yang ikut berpartisipasi. Pameran akan berakhir pada Sabtu, 8 November 2014.

Vivanews.

Panglima TNI Coba Peluru Kendali di Indo-Defence Expo

Jenderal Moeldoko mencoba simulasi peluru kendali GM Jevelin Heat.

 Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengunjungi Indo-Defence Expo
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengunjungi Indo-Defence Expo
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengunjungi stand pameran industri pertahanan, Indo-Defence Expo dan Forum di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis 6 November 2014.

Dalam pameran itu, Moeldoko yang baru tiba di tanah air usai kunjungan kerja dari Brunei Darussalam menjadi sorotan semua perusahaan persenjataan baik dalam maupun luar negeri yang mengikuti ajang tersebut.

Pantauan VIVAnews, Moeldoko tiba di hall D JIExpo didampingi Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Fuad Basya dan Ketua Pelaksana Indo-defence dari Kementerian Pertahanan, Bigjen Zainal Arifin.
Melihat kedatangan Moeldoko, sejumlah orang dari perusahaan industri pertahanan antre berbincang dengan Moeldoko. Mereka meminta panglima mengunjungi stand mereka.

Pertama, Moeldoko mengunjungi stand TNI AD dan Mabes TNI. Kemudian mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu berkunjung ke stand Lockheed Martin, perusahaan milik Amerika yang membuat misil, peluru kendali.
Dia juga sempat mencoba simulasi peluru kendali GM Jevelin Heat yang seolah-olah menembak kapal musuh yang terlihat di layar monitor.

Moeldoko juga melihat roket pabrikan Brahmos, perusahaan India yang joint dengan Rusia. Moeldoko cukup lama menghabiskan waktu untuk mengeliling pameran tersebut. Sejak pukul 13.30 hingga pukul 15.30 WIB.

"Banyak stand-nya, semuanya minta didatangi," kata Moeldoko.

Vivanews.

Indonesia dan Korsel Garap Proyek Alutsista

"Dua di antaranya adalah pesawat jet tempur."

ddd
Jum'at, 7 November 2014, 17:02
Sebanyak 29 negara mengikuti pameran industri pertahanan berskala internasional, Indo Defence 2014 Expo & Forum, Kamis (6/11/2014).
Sebanyak 29 negara mengikuti pameran industri pertahanan berskala internasional, Indo Defence 2014 Expo & Forum, Kamis (6/11/2014).
Presiden Joko Widodo meninjau alat utama sistem persenjataan yang dipamerkan di acara Indo Defence Expo dan Forum 2014. Acara tahunan bergengsi itu digelar di Jakarta International Expo, Kemayoran. Hari ini, Jumat 7 November 2014, memasuki hari ketiga.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu didampingi Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Kapolri Jenderal Sutarman. Jokowi meninjau beberapa alutsista seperti drone, helikopter, tank, panser, dan kendaraan baja lapis peluru.

Jokowi yang mengenakan batik menyaksikan dengan seksama pemaparan yang dijelaskan. Salah satunya mengenai teknologi pesawat nirawak, drone. Namun, tidak ada satu pun komentar yang dilontarkan Jokowi terkait alutsista itu.

Presiden kemudian beranjak masuk ke dalam anjungan yang berada di dalam area pameran. Anjungan pertama yang ditinjau milik Korea Selatan. Si pemandu menjelaskan bahwa ada tujuh proyek yang kini dikerjakan antara Indonesia dan Korsel.

"Dua di antaranya adalah pesawat jet tempur. Nanti akan ada komponen yang harus dikerjakan oleh PT Dirgantara Indonesia sebanyak 20 persen," kata pemandu tersebut.

Proyek jet tempur dengan Korsel merupakan proyek yang sempat tertunda. Sebelumnya, RI-Korsel sepakat untuk merakit bersama jet tempur KF-X dan IF-X. Proses pembuatannya melalui tiga tahap yaitu pengembangan teknologi, mesin, dan produksi.

Tahap pengembangan teknologi sudah dilakukan sejak 2012. Namun, menurut Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, proses jet tempur itu masih berlangsung lama. Yang akan lebih dulu direalisasikan adalah kapal selam.

"Kemungkinan tahun depan sudah bisa, kalau infrastrukturnya sudah siap. Dua kapal selam di sana, satu kapal selam di Indonesia," kata dia di depan Gedung JI Expo.

Setelah proyek ini berjalan, maka Indonesia lah yang akan menentukan ingin memproduksi alutsista selanjutnya.
 Vivanews.

Menhan: TNI Tak Bisa Sembarang Sita Pesawat Penerobos Indonesia

Harus ada aturan supaya tidak melanggar HAM.

 Pesawat asing asal Singapura terparkir di Pangkalan Udara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (29/10/2014)

Pesawat asing asal Singapura terparkir di Pangkalan Udara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (29/10/2014)

Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, mengatakan TNI tidak bisa main sembarang menyita pesawat yang melanggar wilayah udara Indonesia. Menurut mantan perwira tinggi militer TNI AD itu, sebelum ditempuh kebijakan tersebut, harus ditentukan dulu konsekuensinya, termasuk dituding melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).

Demikian ungkap Ryamizard yang ditemui media di depan Gedung Jakarta International (JI) Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat, 7 November 2014. Dia membenarkan apa yang dilakukan beberapa pesawat jelas telah melanggar wilayah.

"Betul, ke depan kita memang harus kerja keras dan tegas. Kalau pun mau didenda, sekalian dengan nominal yang besar. Tapi tidak bisa main embat begitu saja," kata dia.

Dia pun mengaku tidak tahu asal mula nominal denda yang dikenakan kepada pesawat asing yang telah melanggar wilayah udara Indonesia. Namun, dia tidak segan jika masih dinilai terlalu kecil, untuk menaikkan nominalnya.

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal TNI Fuad Basya, mengungkap denda pesawat asing itu tidak sebanding dengan biaya operasional Sukhoi yang digunakan untuk menegakkan kedaulatan hukum udara RI.

Dalam Undang-Undang penerbangan, pesawat asing yang melanggar batas wilayah RI, dikenai denda senilai US%5 ribu atau sekitar Rp60 juta. Sementara, biaya operasional pesawat Sukhoi untuk mengejar pesawat asing, menghabiskan anggaran US$20 ribu atau Rp240 juta per jam.

"Biaya denda bagi pesawat asing itu masih sangat murah," ungkap Fuad.

Untuk itu, dia menyarankan agar pemerintah mengubah regulasi yang diatur di dalam UU Penerbangan tersebut. Salah satu cara membuat mereka jera yakni dengan menaikkan nominal denda.

Pesawat pertama yang diketahui melanggar wilayah udara Indonesia yakni pesawat ringan pesanan dari Filipina. Pesawat diterbangkan dari Darwin menuju ke kota Cebu.

Kedua, yakni pesawat latih Singapura. Mereka mengaku tidak masuk wilayah udara RI karena tidak sengaja.

Ketiga, pesawat jet pribadi Arab Saudi yang membawa enam orang awak kabin dan tujuh penumpang. Namun, setelah membayar denda senilai Rp60 juta, ketiga pesawat itu dibebaskan oleh TNI AU.
 

Vivanews.

Persenjataan TNI AL akan diperkuat

Persenjataan TNI AL akan diperkuat
Dokumentasi KRI Terapang-648 saat berlayar di Perairan Batuampar, Batam, Jumat (26/9). KRI Terapang-648 adalah kapal perang sepanjang 45 meter buatan Indonesia dan akan segera diresmikan penggunaannya oleh TNI AL bersama empat unit kapal perang lain, masing-masing KRI Sidat-851, KRI Surit-645, KRI Siwar-646 dan KRI Parang-647. (ANTARA FOTO/Joko Sulistyo)
... ditambah. Kalau tidak, bagaimana bisa kita kendalikan 5.400 kapal yang lalu-lalang... "
TNI AL akan semakin kuat armada kapal perang, sistem kesenjataan, dan arsenal lainnya. Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, menyebutkan, sementara ini modernisasi arsenal militer dititikberatkan ke TNI AL.

"Karena Presiden Joko Widodo konsepnya ke laut," kata dia, saat mendampingi Jokowi di Indo Defence 2014, Jakarta, Jumat.

Laut dan kemaritiman menjadi satu fokus penting pemerintahan Jokowi. Untuk menjaga serta mengamankan lebih dari 5 juta kilometer persegi perairan Indonesia, tentu diperlukan armada kapal perang dan pendukung yang memadai. 

Potensi kehilangan pendapatan negara dari laut juga besar, puluhan triliun rupiah setahun akibat pencurian ikan dan kekayaan kelautan lain Indonesia. Belum lagi dari kekayaan intelektual dan informasi berbasis kemaritiman. 

"Kapal patroli kita kurang. Yang bagus ditambah. Kalau tidak, bagaimana bisa kita kendalikan 5.400 kapal yang lalu-lalang," jelas Ryacudu. 

Arsenal terkini yang dibeli negara bagi TNI AL adalah tiga kapal fregat ringan dari galangan kapal Damen, Inggris. Ketiga fregat ringan ini bisa menjadi pijakan peluncuran peluru kendali laut-ke-udara, laut-ke-laut, dan anti kapal selam. 

Puluhan kapal patroli cepat berpeluru kendali kelas 40 dan 70 meter buatan dalam negeri sudah dalam kontrak pembangunan di galangan-galangan kapal nasional. 

Kapal-kapal perang dengan daya pukul memadai pada masa damai ini diyakini sesuai dengan profil geofrafis Indonesia yang kepulauan.

TNI AL juga memproyeksikan armada kapal selamnya bertambah menjadi 12 unit pada rencana strategis kedua untuk mewujudkan konsep kekuatan esensial minimal pertahanan nasional. 

Saat ini hanya ada dua unit kapal selam di tubuh TNI AL, turbin diesel kelas Type 209/1200 buatan Jerman.