Bapak
Dubes berkuasa penuh RI untuk Libanon Mr. Dimas Samudera Rum, MBA, mengadakan
acara Farewell Party, di Lamb House Restaurant Beirut
kepada
seluruh Dansatgas yang bertugas di misi perdamaian UNIFIL, Minggu
(3/11). Kegiatan yang dikemas dengan sederhana serta penuh kekeluargaan
ini
diawali dengan makan
malam bersama.
Rangkaian
acara diawali sambutan oleh Bapak Dubes Mr. Dimas Samudera Rum, MBA,
beliau mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh Dansatgas yang
sudah
memimpin anggota dengan baik sampai diakhir penugasan yang sudah
memasuki bulan ke-12 sejak kedatangan 1 Desember 2012.
Dan Konga UNIFIL Kolonel Inf Karmin Suharna mengucapkan banyak terima kasih
kepada Bapak Dubes atas segala bantuan yang telah diberikan kepada Kontingen
Indonesia dan meluangkan waktu siang dan malam selama bertugas di Lebanon.
Diakhir rangkaian Farewell Party,
Bapak Dubes memberikan penghargaan berupa sebuah plakat kepada seluruh
Dansatgas diawali kepada Dankontingen Kolonel Inf Karmin Suharna, DCO Sec East Kol Inf Rizerius, Dansatgas SEMPU
Letkol Cpm Subiyakto, Dansatgas MCOU Letkol Inf M. Elyas, Dansatgas Indo FPC
Letkol Inf Yuri Elias Mamahi, Dansatgas Indobatt Letkol Inf Lucky Avianto serta
Dansatgas CIMIC Mayor Inf Nasrullah.
|
Selasa, 05 November 2013
Dubes RI Memberikan Penghargaan Kepada Dansatgas Indo FPC
Pangdam Periksa Kesiapan Pengamanan Bali Democracy Forum ke VI
Pangdam
IX/Udayana Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya memimpin Apel Gelar Pasukan
Kesiapan Oprasi Pengamanan dalam rangka BDF (Bali Democracy Forum) Ke VI
Tahun 2013, Senin (4/11) bertempat di Lapangan Niti Mandala Renon.
Gelar pasukan ini diikuti jajaran TNI dan Polri, Pecalang, serta
unsur terkait lainnya. Apel Gelar Pasukan dilaksanakan untuk mengadakan
pengecekan kesiapan pasukan , materiil yang dilibatkan pengamanan baik
secara perorangan maupun satuan sesuai dengan Prosedur Tetap Pengamanan,
sehingga dalam pelaksanaannya tidak terjadi tumpang tindih ataupun
kesalahan prosedur.
Pada kersempatan tersebut Pangdam menyampaikan bahwa didalam
pelaksanaan Pengamanan VVIP tidak akan mentolerir adanya kesalahan
sekecil apapun. Untuk itulah, gelar pasukan semacam ini sangat penting
untuk dilakukan. Pangdam menyampaikan perlu adanya pemahaman dan
penguasaan Protap Pengamanan VVIP sesuai tugas dan tanggung jawab
masing-masing, pegang teguh disiplin dengan memahami rantai Komando.
Dilandasi dengan rasa saling hormat mengormati antar sesama dan
menjunjung kearifan local niscaya tidak akan terjadi perbuatan-perbuatan
yang akan mencoreng nama Bali sebagai tempat berlangsungnya BDF yang ke
VI tahun 2013. Cegah terjadinya kelengahan dan tingkatkan kepekaan
terhadap kemungkinan yang dapat dimanfaatkan oleh pihak lain jangan
ragu-ragu dalam bertindak dan tingkatkan koordinasi secara optimal
dengan semua unsur terkait dan cermati situasi yang berkembang secara
terus menerus serta laporkan segera bila ada kejanggalan dalam
pelaksanaan tugas.Pada kesempatan tersebut Pangdam juga menyampaikan
bahwa kesiapan pengamanan ini digelar dalam rangka memberikan keyakinan
kepada pimpinan bahwa setiap individu, satuan tugas dan Komando Operasi
telah bersinergi dan membentuk kerjasama Tim secara professional sesuai
tugas dan tanggungjawabnya masing-masing, sehingga kesiapan pengamanan
ini dijamin dapat dilaksanakan dengan tertib aman dan lancar serta
berhasil.
Apel Gelar Pasukan ini diikuti oleh semua unsur pasukan yang
terlibat, antara lain dari unsur TNI AD, TNI AL, TNI AU, Kepolisian dan
termasuk Pecalang serta dihadiri oleh Kapolda Bali, para Pejabat Teras
Polda Bali, Kasdam IX/Udayana, Danrem 163/Wira Satya, para Asisten
Kasdam IX/Udayana dan para Kabalak Kodam IX/Udayana.
Baret Ungu dan Atraksi Tank BMP-3F Korps Marinir
Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko dikukuhkan menjadi warga kehormatan Korps Marinir TNI AL. Panglima TNI diangkat dalam sebuah upacara kebesaran yang diawali dengan bunyi ledakan dan rentetan tembakan yang disusul meluncurnya sejumlah kendaraan tempur angkut personel (ranpur APC) di lapangan tembak F.X. Soepramono, Karangpilang, Surabaya, beberapa waktu lalu.
Upacara yang dihadiri KASAL Laksamana TNI DR. Marsetio, para mantan
Komandan Korps Marinir, serta sejumlah pejabat tinggi TNI itu ditandai
dengan penyerahan baret ungu dan dilanjutkan dengan penyematan Brevet
Intai Amfibi Korps Marinir serta Brevet anti teror aspek laut Detasemen
Jala Mangkara (Denjaka) di dada kanan Jenderal TNI Moeldoko oleh
Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington.
Sesaat kemudian, Panglima TNI melakukan penembakan meriam Howitzer 105mm milik Korps Marinir TNI AL, yang disambut dengan tepuk tangan oleh seluruh undangan.
Baret Ungu, Brevet Intai Amfibi, dan Brevet anti teror aspek laut Denjaka yang disematkan itu sebelumnya dibawa oleh 3 peterjun pilihan dari Denjaka, serta dari Batalyon Taifib 1 dan 2 Marinir, dipimpin Kapten Marinir Pujo Setiyono, mendarat tepat di depan mimbar inspektur upacara yang telah diapit 4 unit tank BMP-3F dan 6 unit meriam Howitzer 105 mm.
Sesaat kemudian, Panglima TNI melakukan penembakan meriam Howitzer 105mm milik Korps Marinir TNI AL, yang disambut dengan tepuk tangan oleh seluruh undangan.
Baret Ungu, Brevet Intai Amfibi, dan Brevet anti teror aspek laut Denjaka yang disematkan itu sebelumnya dibawa oleh 3 peterjun pilihan dari Denjaka, serta dari Batalyon Taifib 1 dan 2 Marinir, dipimpin Kapten Marinir Pujo Setiyono, mendarat tepat di depan mimbar inspektur upacara yang telah diapit 4 unit tank BMP-3F dan 6 unit meriam Howitzer 105 mm.
Mariniiiiir... !!! Berulang-ulang dan begitu lantang penuh bangga, suara
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, sesaat setelah menerima penyematan
Baret Ungu, Brevet Intai Amfibi Korps Marinir, dan Brevet Anti Teror TNI
AL. "Apakah kalian bangga memakai baret seperti yang saya pakai ini, apakah saya terlihat bertambah gagah memakai baret ungu ini?," tanya Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko kepada ribuan prajurit Korps Marinir seluruh peserta upacara.
"Kebanggaan saya adalah kebanggaan kalian semua. Kebanggaan kalian adalah kebanggaan seluruh rakyat Indonesia. Untuk itu jagalah kebanggaan ini sebaik-baiknya," seru Panglima TNI kepada seluruh prajurit Korps Marinir TNI AL.
"Kebanggaan saya adalah kebanggaan kalian semua. Kebanggaan kalian adalah kebanggaan seluruh rakyat Indonesia. Untuk itu jagalah kebanggaan ini sebaik-baiknya," seru Panglima TNI kepada seluruh prajurit Korps Marinir TNI AL.
Upacara yang melibatkan sedikitnya 6.000 prajurit petarung Korps Marinir
dari Pasmar-1 Surabaya dan Pasmar-2 Jakarta, dipimpin oleh Komandan
Upacara Brigjen TNI (Mar) Denny Kurniadi, yang sehari hari menjabat
sebagai Komandan Pasmar-2Jakarta, sedangkan bertindak selaku Komandan
Defile yaitu Brigjen TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso yang sehari-hari
menjabat sebagai Komandan Pasmar-1 Surabaya.
Unjuk Kemampuan
Sejak Korps Marinir TNI AL berdiri tahun 1945, Panglima TNI Jenderal TNI
Moeldoko merupakan orang ke-31 yang menerima anugerah Warga Kehormatan
Korps Marinir TNI AL mengikuti Jenderal Besar TNI AH. Nasution, Sultan
Hassanal Bolkiah II,
dan Jenderal Charles C Krulak (komandan Korps Marinir Amerika
Serikat pada masanya), dan lain-lain.
Upacara pengukuhan diwarnai dengan defile pasukan dan defile ranpur dan
juga demonstrasi kemampuan dan ketangkasan prajurit. Bela diri ala
Marinir, tembakan RPG-7
dari atas 4 unit rantis Jeep
KIA oleh pasukan Infanteri Marinir, tembakan dengan Canon dan Coaxial
dari 4 unit Tank Amfibi PT 76 M dan dari atas 4 unit Tank Amfibi
BMP-3F oleh pasukan Kavaleri Marinir, serta demo terjun payung free fall
oleh para peterjun dari
Batalyon Intai Amfibi-1 dan 2 Korps Marinir serta Denjaka. Suguhan yang
paling menonjol adalah dari tank tank veteran PT-76 versi maritim dan
yang terkini, tank amfibi BMP-3F.
Tank BMP-3F hanya dua kali unjuk kemampuan, namun ada yang unik. Tank
"diterbangkan" melalui parit lebar, layaknya jumping motocross di
atas sungai dan mendarat sempurna. Sesaat setelah tank mendarat, masih
dalam keadaan terguncang dan kecepatan masih
mengembang, meriam meletus dan peluru 100mm-nya meluncur dalam
kecepatan sedang, relatif masih bisa diikuti mata. "Buuuummmm….!!!!,"
sasaran hancur, dari jarak sekitar 500 meter; masih sangat dekat untuk
BMP-3F.
BMP-3F
Sampai saat ini, Indonesia memiliki 17 tank BMP-3F hasil pembelian dari
Rusia, yang sebagian besar menjadi bagian dari Pasukan Marinir 1,
Surabaya. 37 BMP-3F tambahan dijadwalkan akan diterima hingga akhir 2013
ini, sesuai kontrak pembelian bulan Mei lalu.
Berbicara soal tank, tank BMP-3F memang kurang mendapatkan sorotan publik seperti halnya tank tempur utama Leopard yang dibeli langsung TNI AD. Bila itu karena membandingkan kedua tank berdasarkan jumlah yang Indonesia beli (Leopard jauh lebih banyak), wajar. Tapi bila membandingkannya soal kemampuan (superior atau inferior) maka rasanya kurang pas, karena fungsi dan asasi kedua tank ini sangat berbeda, apalagi sistem persenjataan dan doktrin penggunaannya.
BMP-3F buatan Kurganmashzavod, Rusia, masuk dalam kategori amphibious infantry fighting vehicle. Jadi, BMP-3F ibarat kapal perang yang memproyeksikan kekuatan militer dari lingkungan laut ke lingkungan darat; lengkap dengan kondisi di atas optimal untuk menggempur kekuatan lawan di darat. BMP-3 mulai dikembangkan pada tahun 1987 setelah kedua pendahulunya yaitu BMP-1 dan BMP-2.
Berbicara soal tank, tank BMP-3F memang kurang mendapatkan sorotan publik seperti halnya tank tempur utama Leopard yang dibeli langsung TNI AD. Bila itu karena membandingkan kedua tank berdasarkan jumlah yang Indonesia beli (Leopard jauh lebih banyak), wajar. Tapi bila membandingkannya soal kemampuan (superior atau inferior) maka rasanya kurang pas, karena fungsi dan asasi kedua tank ini sangat berbeda, apalagi sistem persenjataan dan doktrin penggunaannya.
BMP-3F buatan Kurganmashzavod, Rusia, masuk dalam kategori amphibious infantry fighting vehicle. Jadi, BMP-3F ibarat kapal perang yang memproyeksikan kekuatan militer dari lingkungan laut ke lingkungan darat; lengkap dengan kondisi di atas optimal untuk menggempur kekuatan lawan di darat. BMP-3 mulai dikembangkan pada tahun 1987 setelah kedua pendahulunya yaitu BMP-1 dan BMP-2.
BMP-3F memiliki bobot kosong 18.500 kg dan panjang 7,14 meter, lebar 3,2 meter, dan tinggi 2,4 meter dengan tiga orang kru, mampu mengangkut tujuh personel bersenjata lengkap plus dua kursi tambahan. Mesin BMP-3F berkekuatan 500 hp (tenaga kuda) dengan rasio 27 hp/ton yang menjadikannya mampu berlari dengan kecepatan 72 kilometer perjam pada jalan mulus, 45 kilometer perjam off-road, dan 10 kilometer perjam di perairan hingga gelombang skala Beauford II.
Berbagai silabus mesin perang dunia memasukkan BMP-3F dalam kelas kendaraan perang infanteri berat. Ini ditandai dengan sistem perlindungan persenjataan aktif meskipun bodi dan kubah (turet) meriamnya dari alumunium diperkeras (agar tahan karat). Tidak akan ada pengaruh besar jika dia disembur kaliber 30 milimeter dari jarak dekat, seperti senapan mesin berat 2A42.
Perlindungan pasif juga menyentuh sistem perlindungan sirkulasi udara dan serangan biologis atau nuklir jika itu terjadi. Caranya dengan menerapkan sistem sensor dan penangkal agen kimia/biologis/nuklir dan filter ultraviolet, dan pemadam kebakaran, serta peredam benturan. Ini bukan sekedar rancangan, karena BMP-3 dirancang saat Perang Dingin masih terjadi (marak senjata nuklir AS dan Soviet).
Tangki bahan bakarnya juga ditempatkan di atas lapisan baja lantainya, didukung sistem suspensi independen aktif dari roda-roda rantainya.
Untuk menambah perlindungan, kit penangkal serangan amunisi berat ERA juga diterapkan walau ini pilihan bagi pembeli atau pengguna. Pengacak sinyal komunikasi lawan berbasis elektronika-optikal, Shrota, yang bisa diakses komandan tank untuk berkomunikasi dengan sistem peluncuran peluru kendali anti tank SACLOS (semi-automatic command to line of sight).
Doktrin pertempuran tank mengajarkan, tank selalu bergerak dalam formasi tempur tertentu sesuai taktik dan strategi, informasi posisi dan kekuatan lawan, serta keadaan geografis saat ituAkhirnya, kemampuan renangnya hingga tujuh jam nonstop dan menundukkan (bahkan) rawa-paya yang tidak bisa diinjak manusia, tidak akan bermakna banyak jika musuh tidak bisa dibinasakan. Meriam 100 milimeter 2A70 dilengkapkan, meluncurkan proyektil 9M117 ATGMs (AT-10 Stabber), yang bisa disimpan dalam rak-raknya sebanyak 40 butir.
Di luar turet, bertengger sepasang senapan mesin berat 30 milimeter 2A72 dengan kecepatan putaran 400 peluru permenit. Jika dia berhadapan dengan personel, senapan mesin 7,62 milimeter-nya yang bertugas secara koaksial hingga 2.000 peluru permenit. Bicara teknologi putaran koaksial ini, Rusia sangat ahli, lihat saja pesawat pembom berat Tupolev Tu-95 Bear.
Meriam 100 milimeter ini bisa digerakkan 360 derajat kiri-kanan dan minus lima hingga 60 derajat ke bawah dan ke atas. Meriam ini dirancang untuk tidak menimbulkan guncangan besar, yang semakin efektif dengan sistem penjejak dan optik khusus, sehingga peluru high explosive HE-Frag shell 3OF32 bisa meluncur hingga 4.000 meter. Jika sistem pertahanan lawan lebih tangguh, giliran peluru 3BM25 APFSDS yang digunakan.
Semua operasionalisasi persenjataan dan penginderaan berasal dari
komputer 1V539, berkolaborasi dengan sensor angin, sistem stabilitas
2E52-2, sistem laser 1D16-3, dan lain-lain. Semua sistem inilah yang
juga dikabarkan dimiliki Korps Marinir TNI AL.
Doktrin pertempuran tank mengajarkan, tank selalu bergerak dalam formasi tempur tertentu sesuai taktik dan strategi, informasi posisi dan kekuatan lawan, serta keadaan geografis saat itu. Dipadukan dengan konsep pendudukan marinir, maka pergerakan tank bisa dibilang menjadi "perintis" dan "pelindung" para personel marinir ini.
Doktrin pertempuran tank mengajarkan, tank selalu bergerak dalam formasi tempur tertentu sesuai taktik dan strategi, informasi posisi dan kekuatan lawan, serta keadaan geografis saat itu. Dipadukan dengan konsep pendudukan marinir, maka pergerakan tank bisa dibilang menjadi "perintis" dan "pelindung" para personel marinir ini.
Sumber: Dispen Marinir/Antara/Wiki
Semua foto: Dispen Marinir
Indonesia disadap Australia lewat satelit Palapa dan fiber optic
Soal penyadapan, setelah sebelumnya dikabarkan komunikasi pemerintah RI
disadap pihak Amerika Serikat, kini situs harian The Australian
menuliskan bahwa pemerintah Australia juga menyadap satelit Palapa milik
Indonesia.
Pihak yang diduga menyadap adalah Australian Signals Directorate (ASD), salah satu direktorat di Kementerian Pertahanan Australia yang bertanggung jawab atas signals intelligence (SIGNIT).
Informasi mengenai penyadapan satelit ini diungkap Des Ball, professor dari Australian National University's Strategic and Defence Studies Centre. Dalam artikel itu, Satelit Palapa disebut-sebut sebagai sasaran kunci penyadapan yang dilakukan Australia.
Sebelum mencuat soal penyadapan satelit Palapa, surat kabar Australia Sidney Morning Herald pada 29 oktober 2013 juga mengabarkan adanya penyadapan yang dilakukan pemerintah AS terhadap pemerintah Indonesia. Bahkan bukan hanya Jakarta, AS juga disebut-sebut menyadap semua negara di Asia Tenggara lainnya.
Sebelum isu penyadapan satelit Palapa, beredar juga informasi bahwa komunikasi Indonesia ternyata selama ini disadap Singapore Telecom (SingTel), operator telekomunikasi milik Pemerintah Singapura.
Singtel yang memiliki 35 persen saham di Telkomsel ini, disebut oleh Edward Snowden intelijen AS yang menjadi whistleblower, memfasilitasi akses bagi badan-badan intelijen yang mencakup telepon dan lalu lintas internet.
Seperti diberitakan juga oleh Sydney Morning Herald (SMH), apa yang dilakukan SingTel adalah bagian dari kemitraan antara badan-badan intelijen negara, yang meluas ke rekan Inggris dan Amerika, untuk memanfaatkan kabel serat optik bawah laut yang menghubungkan Asia, Timur Tengah dan Eropa (SEA-ME-WE). SEA-ME-WE-3 merupakan kabel serat optik telekomunikasi bawah laut yang selesai pada tahun 2000 dengan panjang 39.000 km.
Menurut SMH, berdasar data dari intelijen Australia didapat informasi bahwa Singapura bekerja sama dalam mengakses dan berbagi komunikasi yang dibawa oleh kabel SEA-ME-WE-3 kabel. Badan nasional Australia juga mengakses lalu lintas kabel SEA-ME-WE-3 yang mendarat di Perth.
Dengan kabel yang melintasi Asia Tenggara, Timur Tengah dan Eropa Barat, maka hampir semua negara yang dilintasi dalam posisi tidak aman. Pasalnya, selain Singapura dan Australia, Inggris dan Amerika pun mendapat informasi penting hasil penyadapan. Dan praktik ini, disebut-sebut sudah berjalan hingga 15 tahunan.
Program penyadapan yang dilakukan untuk memanen data dari email, pesan instan (instan messaging), telepon password dan sebagainya, yang dilakukan dari lalu lintas data melalui kabel serat optik bawah laut diketahui berkode sandi TEMPORA. TEMPORA merupakan program intersepsi yang dimotori Inggris melaluiGovernment Communications Headquarters (GCHQ).
Edward juga mengungkapkan bawah, National Security Agency (NSA) Amerika Serikat juga telah menyusup ke dalam perusahaan telekomunikasi besar Cina dan raksana internet, Pacnet.
Menyusul tidak amannya penggunaan kabel bawah laut dan juga aplikasi yang berbasis di Amerika Serikat, pemerintah India dikabarkan akan menutup layanan email berbasis di Amerika Serikat, termasuk juga pengguna komputasi awan (cloud computing). Dan yang sangat jelas, pemerintah akan menghentikan penggunaan google mail (GMail) dalam komunikasi resmi pemerintahan termasuk oleh pegawai pemerintahan.
Pihak yang diduga menyadap adalah Australian Signals Directorate (ASD), salah satu direktorat di Kementerian Pertahanan Australia yang bertanggung jawab atas signals intelligence (SIGNIT).
Informasi mengenai penyadapan satelit ini diungkap Des Ball, professor dari Australian National University's Strategic and Defence Studies Centre. Dalam artikel itu, Satelit Palapa disebut-sebut sebagai sasaran kunci penyadapan yang dilakukan Australia.
Sebelum mencuat soal penyadapan satelit Palapa, surat kabar Australia Sidney Morning Herald pada 29 oktober 2013 juga mengabarkan adanya penyadapan yang dilakukan pemerintah AS terhadap pemerintah Indonesia. Bahkan bukan hanya Jakarta, AS juga disebut-sebut menyadap semua negara di Asia Tenggara lainnya.
Sebelum isu penyadapan satelit Palapa, beredar juga informasi bahwa komunikasi Indonesia ternyata selama ini disadap Singapore Telecom (SingTel), operator telekomunikasi milik Pemerintah Singapura.
Singtel yang memiliki 35 persen saham di Telkomsel ini, disebut oleh Edward Snowden intelijen AS yang menjadi whistleblower, memfasilitasi akses bagi badan-badan intelijen yang mencakup telepon dan lalu lintas internet.
Seperti diberitakan juga oleh Sydney Morning Herald (SMH), apa yang dilakukan SingTel adalah bagian dari kemitraan antara badan-badan intelijen negara, yang meluas ke rekan Inggris dan Amerika, untuk memanfaatkan kabel serat optik bawah laut yang menghubungkan Asia, Timur Tengah dan Eropa (SEA-ME-WE). SEA-ME-WE-3 merupakan kabel serat optik telekomunikasi bawah laut yang selesai pada tahun 2000 dengan panjang 39.000 km.
Menurut SMH, berdasar data dari intelijen Australia didapat informasi bahwa Singapura bekerja sama dalam mengakses dan berbagi komunikasi yang dibawa oleh kabel SEA-ME-WE-3 kabel. Badan nasional Australia juga mengakses lalu lintas kabel SEA-ME-WE-3 yang mendarat di Perth.
Dengan kabel yang melintasi Asia Tenggara, Timur Tengah dan Eropa Barat, maka hampir semua negara yang dilintasi dalam posisi tidak aman. Pasalnya, selain Singapura dan Australia, Inggris dan Amerika pun mendapat informasi penting hasil penyadapan. Dan praktik ini, disebut-sebut sudah berjalan hingga 15 tahunan.
Program penyadapan yang dilakukan untuk memanen data dari email, pesan instan (instan messaging), telepon password dan sebagainya, yang dilakukan dari lalu lintas data melalui kabel serat optik bawah laut diketahui berkode sandi TEMPORA. TEMPORA merupakan program intersepsi yang dimotori Inggris melaluiGovernment Communications Headquarters (GCHQ).
Edward juga mengungkapkan bawah, National Security Agency (NSA) Amerika Serikat juga telah menyusup ke dalam perusahaan telekomunikasi besar Cina dan raksana internet, Pacnet.
Menyusul tidak amannya penggunaan kabel bawah laut dan juga aplikasi yang berbasis di Amerika Serikat, pemerintah India dikabarkan akan menutup layanan email berbasis di Amerika Serikat, termasuk juga pengguna komputasi awan (cloud computing). Dan yang sangat jelas, pemerintah akan menghentikan penggunaan google mail (GMail) dalam komunikasi resmi pemerintahan termasuk oleh pegawai pemerintahan.
Perang cyber bisa pecah antara Indonesia lawan Australia
Penyerangan hacker dari Indonesia ke ratusan situs Australia diprediksi
bisa memicu cyber war bila tidak diwaspadai pihak-pihak yang berkompeten
di kedua negara, apalagi, bila ternyata penyerangan itu bukan dilakukan
oleh hacker dari Indonesia.
Selain itu, setelah serangan ke Australia, bukan tidak mungkin akan terjadi serangan ke hacker Australia ke Indonesia dan bermuara pada perang cyber atau cyber war antara Indonesia dan Australia.
Pengamat telematika Heru Sutadi mengatakan kewaspadaan bahwa yang melakukan bukan hacker Indonesia atau hanya peretas dari Indonesia saja, karena jika dilihat bahwa hacker yang menggunakan akun @AnonNewsIndo juga memberikan control panel dengan alamat login di https://202.6.141.215:2083.
"Di linimasa akun twitternya, disana lengkap ada nama pengguna dan password-nya," kata heru yang juga juga Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute ini melalui akun Twitter-nya di @herusutadi.
Menurut Heru, username dan password yang ada bisa dipakai siapa saja, seperti username andy, password-nya and123njs23, kemudian username begerweb, password-nya 5zE#mg=ZP[~1. "Ada sekitar 11-an username dan password yang bisa dipakai," kata Heru.
Serangan hacker, kata Heru, perlu diwaspadai terjadinya serangan balik ke situs-situs Indonesia. "Kita harus waspada menjaga keamanan situs, terutama situs-situs pemerintah dan militer. Bukan tidak mungkin akan ada serangan balik, yang muaranya dapat terjadi perang cyber atau cyber war," pesan heru.
Para hacker yang menamakan dirinya Anonymous Indonesia menginformasikan telah merusak sedikitinya 100 situs Australia sebagai jawaban atas laporan mata-mata yang dilakukan pihak Australia. Dalam situs yang dirusak, yang nampaknya dipilih secara acak, ditinggalkan tulisan "Hentikan memata-matai Indoensia (Stop Spying on Indonesia)".
Belum jelas apakah aksi ini akan berlanjut atau tidak. Jika berlanjut artinya, bukan tidak mungkin akan terjadi cyberwar. Dan Indonesia, seperti dilaporkan Akamai, merupakan negara pertama di dunia yang sering melakukan penyerangan di dunia cyber ini.
Selain itu, setelah serangan ke Australia, bukan tidak mungkin akan terjadi serangan ke hacker Australia ke Indonesia dan bermuara pada perang cyber atau cyber war antara Indonesia dan Australia.
Pengamat telematika Heru Sutadi mengatakan kewaspadaan bahwa yang melakukan bukan hacker Indonesia atau hanya peretas dari Indonesia saja, karena jika dilihat bahwa hacker yang menggunakan akun @AnonNewsIndo juga memberikan control panel dengan alamat login di https://202.6.141.215:2083.
"Di linimasa akun twitternya, disana lengkap ada nama pengguna dan password-nya," kata heru yang juga juga Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute ini melalui akun Twitter-nya di @herusutadi.
Menurut Heru, username dan password yang ada bisa dipakai siapa saja, seperti username andy, password-nya and123njs23, kemudian username begerweb, password-nya 5zE#mg=ZP[~1. "Ada sekitar 11-an username dan password yang bisa dipakai," kata Heru.
Serangan hacker, kata Heru, perlu diwaspadai terjadinya serangan balik ke situs-situs Indonesia. "Kita harus waspada menjaga keamanan situs, terutama situs-situs pemerintah dan militer. Bukan tidak mungkin akan ada serangan balik, yang muaranya dapat terjadi perang cyber atau cyber war," pesan heru.
Para hacker yang menamakan dirinya Anonymous Indonesia menginformasikan telah merusak sedikitinya 100 situs Australia sebagai jawaban atas laporan mata-mata yang dilakukan pihak Australia. Dalam situs yang dirusak, yang nampaknya dipilih secara acak, ditinggalkan tulisan "Hentikan memata-matai Indoensia (Stop Spying on Indonesia)".
Belum jelas apakah aksi ini akan berlanjut atau tidak. Jika berlanjut artinya, bukan tidak mungkin akan terjadi cyberwar. Dan Indonesia, seperti dilaporkan Akamai, merupakan negara pertama di dunia yang sering melakukan penyerangan di dunia cyber ini.
Cerita uang pampasan perang dari Jepang USD 223 juta pada 1958
Di jalanan Jakarta, mudah bagi kita menemukan
mobil-mobil merek Jepang berseliweran. Di dalam rumah, berbagai alat
elektronik Jepang menjadi medium hiburan dan gantungan bagi ibu rumah
tangga dalam membantu pekerjaan. Cengkeraman industri Jepang di
Indonesia tak bisa lepas dari penandatanganan perjanjian pemberian uang
pampasan perang pada 1958.
Ceritanya, setelah Jepang menyatakan kalah pada Perang Dunia II, Indonesia mulai memasuki babak baru sebagai negara merdeka. Tak sampai situ, kubu Sekutu menyeret Jepang untuk menandatangani perjanjian San Fransisco. Perjanjian tersebut, salah satunya menuntut Jepang bertanggung jawab secara moral dan material kepada negara-negara jajahan Jepang, termasuk Indonesia.
Tidak seperti negara jajahan lainnya, negosiasi uang pampasan perang Jepang ke Indonesia ini terbilang alot karena memakan waktu hingga delapan tahun lamanya. Semula ada dua kubu di Jepang yang ikut campur dalam proses negosiasi ini. Pertama, pihak mantan militer yang menginginkan agar bantuan ini ke depannya mampu memulihkan citra Jepang sekaligus menjaga jalinan khusus dengan Indonesia. Sedangkan pihak kedua, yaitu para pebisnis ingin ikut serta dalam negosiasi ini karena melihat Indonesia punya ladang bisnis yang bisa dimanfaatkan.
Ada dua persoalan yang menggelayuti lobi uang pampasan perang itu. Pertama, pihak Indonesia meminta USD 17,5 miliar, tetapi Kementerian Luar Negeri Jepang menolak dengan alasan kerusakan yang ditimbulkan Jepang tidak banyak, apalagi perang yang digelar Jepang bukan melawan Indonesia. Bahkan melalui kementeriannya, Jepang mengklaim telah memberikan banyak sumbangan kepada Indonesia lewat banyaknya suplai makanan, pakaian dan amunisi ke Indonesia.
Tak menemukan jalan keluar, perundingan dilanjutkan lagi oleh kabinet Juanda. Lagi-lagi Indonesia tidak terima disamakan kompensasinya dengan negara Asia Tenggara lainnya seperti Myanmar dan Filipina yang masing-masing mendapatkan USD 200 juta dan USD 550 juta.
Akhirnya, sidang bilateral digelar, sidang dipimpin oleh Nishijima Shigetada dan pihak Indonesia diwakili Ahmad Subardjo Djoyoadisuryo, Iwa Kusumasumantri dan M. Hatta. Disepakati bahwa kompensasi yang diterima berupa dana pampasan atau biaya ganti rugi perang senilai USD 223,08 juta yang dibayarkan dalam bentuk sarana dan fasilitas serta pinjaman sebesar USD 80 juta. Keputusan ini ditandatangani Soekarno di kantor kementerian luar negeri pada 1958.
Kompensasi itu dibayarkan dalam kurun 12 tahun dengan pembayaran USD 20 juta per tahun dan USD 3,08 juta pada tahun terakhir. Uang sebesar itu sangat tinggi nilainya ketika itu. Jika dibandingkan dengan angka sekarang mempertimbangkan inflasi, uang USD 223 juta sebanding dengan USD 1,8 miliar saat ini (menggunakan kalkulator inflasi). Dengan kurs 1 USD sekitar Rp 11.000, uang pampasan perang itu kira-kira senilai dengan Rp 20 triliun sekarang.
Selain menjadi awal cengkeraman industri, pengamat internasional dari Global Future Institute Hendrajit menilai dana pampasan perang juga semacam uang tutup mulut terhadap tiga kejahatan perang Jepang yaitu romusha, juugun ianfu, dan heiho atau wajib militer. "Mereka ingin membersihkan masa lalu Jepang yang buruk," ujar Hendrajit pada merdeka.com, Minggu (3/11).
Oleh Bung Karno, dana pampasan perang digunakan membangun proyek-proyek prestisius. Berbagai kontroversi muncul seiring penggunaan dana pampasan perang Jepang. Ada sisi positif, ada pula sisi negatif.
Ceritanya, setelah Jepang menyatakan kalah pada Perang Dunia II, Indonesia mulai memasuki babak baru sebagai negara merdeka. Tak sampai situ, kubu Sekutu menyeret Jepang untuk menandatangani perjanjian San Fransisco. Perjanjian tersebut, salah satunya menuntut Jepang bertanggung jawab secara moral dan material kepada negara-negara jajahan Jepang, termasuk Indonesia.
Tidak seperti negara jajahan lainnya, negosiasi uang pampasan perang Jepang ke Indonesia ini terbilang alot karena memakan waktu hingga delapan tahun lamanya. Semula ada dua kubu di Jepang yang ikut campur dalam proses negosiasi ini. Pertama, pihak mantan militer yang menginginkan agar bantuan ini ke depannya mampu memulihkan citra Jepang sekaligus menjaga jalinan khusus dengan Indonesia. Sedangkan pihak kedua, yaitu para pebisnis ingin ikut serta dalam negosiasi ini karena melihat Indonesia punya ladang bisnis yang bisa dimanfaatkan.
Ada dua persoalan yang menggelayuti lobi uang pampasan perang itu. Pertama, pihak Indonesia meminta USD 17,5 miliar, tetapi Kementerian Luar Negeri Jepang menolak dengan alasan kerusakan yang ditimbulkan Jepang tidak banyak, apalagi perang yang digelar Jepang bukan melawan Indonesia. Bahkan melalui kementeriannya, Jepang mengklaim telah memberikan banyak sumbangan kepada Indonesia lewat banyaknya suplai makanan, pakaian dan amunisi ke Indonesia.
Tak menemukan jalan keluar, perundingan dilanjutkan lagi oleh kabinet Juanda. Lagi-lagi Indonesia tidak terima disamakan kompensasinya dengan negara Asia Tenggara lainnya seperti Myanmar dan Filipina yang masing-masing mendapatkan USD 200 juta dan USD 550 juta.
Akhirnya, sidang bilateral digelar, sidang dipimpin oleh Nishijima Shigetada dan pihak Indonesia diwakili Ahmad Subardjo Djoyoadisuryo, Iwa Kusumasumantri dan M. Hatta. Disepakati bahwa kompensasi yang diterima berupa dana pampasan atau biaya ganti rugi perang senilai USD 223,08 juta yang dibayarkan dalam bentuk sarana dan fasilitas serta pinjaman sebesar USD 80 juta. Keputusan ini ditandatangani Soekarno di kantor kementerian luar negeri pada 1958.
Kompensasi itu dibayarkan dalam kurun 12 tahun dengan pembayaran USD 20 juta per tahun dan USD 3,08 juta pada tahun terakhir. Uang sebesar itu sangat tinggi nilainya ketika itu. Jika dibandingkan dengan angka sekarang mempertimbangkan inflasi, uang USD 223 juta sebanding dengan USD 1,8 miliar saat ini (menggunakan kalkulator inflasi). Dengan kurs 1 USD sekitar Rp 11.000, uang pampasan perang itu kira-kira senilai dengan Rp 20 triliun sekarang.
Selain menjadi awal cengkeraman industri, pengamat internasional dari Global Future Institute Hendrajit menilai dana pampasan perang juga semacam uang tutup mulut terhadap tiga kejahatan perang Jepang yaitu romusha, juugun ianfu, dan heiho atau wajib militer. "Mereka ingin membersihkan masa lalu Jepang yang buruk," ujar Hendrajit pada merdeka.com, Minggu (3/11).
Oleh Bung Karno, dana pampasan perang digunakan membangun proyek-proyek prestisius. Berbagai kontroversi muncul seiring penggunaan dana pampasan perang Jepang. Ada sisi positif, ada pula sisi negatif.
Petembak TNI Unggul di AARM 2013
Hingga hari ke 6 Kejuaraan menembak ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) ke
23 di Myanmar, petembak TNI masih memimpin perolehan medali dengan: 14
emas, 4 perak dan 2 perunggu. Kontingen TNI yang dipimpin Mayor Inf
Akhirudin yang menjabat Danyon Ban Sat 81 Kopassus, berhasil
meninggalkan jauh peserta dari negara lain lain.
Thailand baru mendapatkan 2 emas, 8 perak dan 4 perunggu. Sementara
posisi ketiga ditempati Filipina dengan raihan 1 emas, 2 perak, 6
perunggu. Brunei Darussalam memperoleh 1 emas dan 1 perunggu. Vietnam 3
perak dan 2 perunggu dan dibawahnya ada Singapura dengan 1 perak dan 3
perunggu.
“Lomba ini diikuti oleh 10 negara: Indonesia, Thailand, Philipina, Brunei, Vietnam, Singapura, Myanmar, Malaysia, Kamboja dan laos,” kata Kepala Penerangan Kopassus Letkol Inf Choirul Anam dalam keterangan persnya, Jumat (1/11/2013).
Mayor Inf Akhirudin sebagai pimpinan kontingen meminta masyarakat
Indonesia mendukung Kontingen AARM-23 Indonesia, agar dapat meraih juara
umum seperti tahun lalu.
Lomba menembak tentara di AARM 2013 Myanmar ini akan berlangsung
hingga 6 November dan ditutup pada tanggal 9 November 2013.
(tribunnews.com).
Langganan:
Postingan (Atom)