Rombongan peserta latihan berangkat dari Lanud Halim Perdanakusuma,
Jakarta Timur Rabu (30/10/2013) sekitar pukul 06.30 WIB dan tiba di
Lanud Ranai, Riau, pukul 08.05 WIB dengan menggunakan pesawat Boeing
737.
Dalam rombongan, tampak Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro yang saat tiba di Banda Ranai disambut Tarian persembahan.
Latihan Puncak Angkasa Yudha 2013 merupakan latihan akumulasi dari latihan tingkat personel, satuan dan antarsatuan. Latihan ini untuk menguji kesiapsiagaan satuan sekaligus menguji doktrin operasi udara dalam menanggulangi kontijensi. Tujuannya, untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan tempur personel Komando Operasi TNI AU I (Koopsau I), Koopsau II, Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas), Korps Pasukan Khas TNI AU (Korpaskhas) dan dinas terkait.
Operasi udara yang akan dilaksanakan terdiri atas operasi pertahanan udara, pengintaian udara strategis, serangan udara strategis, operasi khusus, penerjunan pengendali tempur, pengintaian udara, operasi lawan udara opensif, serangan udara langsung (SUL).
Selain itu, operasi perebutan dan pengendali pangkalan udara (OP3U), bantuan tembakan udara (BTU), Air Landed, SAR Tempur, Pengungsian Medis Udara (MPU), Operasi Dukungan Udara serta Operasi Informasi yang meliputi Operasi Public Affair, Operasi Psikologi, Kontra Opini, Perang Elektronika dan Cyber Warfare.
Pesawat tempur yang dilibatkan antara lain 8 pesawat Hawk 109/209 di Lanud Supadio, 6 SU-27/30 Sukhoi dan empat F-16 di Batam, 4 Super Tucano dan 1 Flight Hawk MK-53 di Lanud Supadio.
Sedangkan satuan dukungan tempur meliputi 9 pesawat C-130 Hercules di Lanud Halim Perdanakusuma, termasuk PMU dan Tanker Udara (KC), satu CN-235, satu CN-295, satu Cassa-212 dan 2 Boeing 737 serta 3 Helikopter SA-330 Puma dan 2 Helikopter EC-120 Colibri.
Dalam rombongan, tampak Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro yang saat tiba di Banda Ranai disambut Tarian persembahan.
Latihan Puncak Angkasa Yudha 2013 merupakan latihan akumulasi dari latihan tingkat personel, satuan dan antarsatuan. Latihan ini untuk menguji kesiapsiagaan satuan sekaligus menguji doktrin operasi udara dalam menanggulangi kontijensi. Tujuannya, untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan tempur personel Komando Operasi TNI AU I (Koopsau I), Koopsau II, Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas), Korps Pasukan Khas TNI AU (Korpaskhas) dan dinas terkait.
Operasi udara yang akan dilaksanakan terdiri atas operasi pertahanan udara, pengintaian udara strategis, serangan udara strategis, operasi khusus, penerjunan pengendali tempur, pengintaian udara, operasi lawan udara opensif, serangan udara langsung (SUL).
Selain itu, operasi perebutan dan pengendali pangkalan udara (OP3U), bantuan tembakan udara (BTU), Air Landed, SAR Tempur, Pengungsian Medis Udara (MPU), Operasi Dukungan Udara serta Operasi Informasi yang meliputi Operasi Public Affair, Operasi Psikologi, Kontra Opini, Perang Elektronika dan Cyber Warfare.
Pesawat tempur yang dilibatkan antara lain 8 pesawat Hawk 109/209 di Lanud Supadio, 6 SU-27/30 Sukhoi dan empat F-16 di Batam, 4 Super Tucano dan 1 Flight Hawk MK-53 di Lanud Supadio.
Sedangkan satuan dukungan tempur meliputi 9 pesawat C-130 Hercules di Lanud Halim Perdanakusuma, termasuk PMU dan Tanker Udara (KC), satu CN-235, satu CN-295, satu Cassa-212 dan 2 Boeing 737 serta 3 Helikopter SA-330 Puma dan 2 Helikopter EC-120 Colibri.