Sabtu, 20 September 2014

GSh-30K 30 mm: “Si Penghantar Maut” – Kanon Internal Mil Mi-35P

mi-35-tni-ad1Selain punya desain garang dengan lapisan proteksi tahan peluru di sekujur bodi. Hal lain yang membuat Mi-35P terasa beda dengan helikopter kombatan TNI lainnya adalah keberadaan kanon internal dan dua sayap dengan hardpoint yang bisa dipasangi aneka senjata, termasuk roket, bom dan rudal anti tank. Tapi tetap diantara bekal senjata yang dipersiapkan, yang utama adalah kanon internal yang melekat pada sisi kanan kokpit pilot dan kopilot.
Bagi Puspenerbad TNI AD, sebagai pengemban tugas kavaleri udara, hadirnya kanon internal pada heli serbu menjadi loncatan update teknologi yang penting. Setelah sekian lama hanya mengandalkan heli serbu yang mengambil platform dari helikopter angkut serbaguna. Kanon internal pada Mi-35P mencomot jenis GSh-30K kaliber 30 mm dengan laras ganda (twin barrel). Sejatinya, kanon besutan KBP Instrument Design Bureau, Rusia ini memang dari awal menjadi kanon internal pada heli serbu Mi-24P yang digunakan AD Rusia.
Kanon berlaras ganda, GSh-30K kaliber 30 mm
Kanon berlaras ganda, GSh-30K kaliber 30 mm
Formasi serbu M-35P Penerbad TNI AD
Formasi serbu M-35P Penerbad TNI AD
Senjata GSh-30 mm laras ganda dalam wujud utuh.
Senjata GSh-30 mm laras ganda dalam wujud utuh.
Konfigurasi ruang amunisi.
Konfigurasi ruang amunisi.
mi-24p_1
gsh-23l-1
GSh-30 sebagai kanon internal di Su-25.

Selain diadopsi untuk helikopter Mi-24/M-35P, GSh-30K kaliber 30 mm berlaras ganda juga menjadi kanon internal pada jet serang darat Su-25 Frogfoot. Meski setipe, tapi panjang kanon pada kedua wahana tempur itu berlainan, GSh-30K di Mi-35P punya panjang laras 2.400 mm, sementara GSh-30K di Su-25 panjang larasnya hanya 1.500 mm. Lalu bagaimana dengan daya gempur kanon ini? Kecepatan tembak (rate of fire) dapat di setting dengan mode low dan high. Saat low kecepatan tembaknya 300 proyektil per menit. Sedangkan dalam mode high kecepatan tembaknya menjadi 2.000 – 2.600 proyetil per menit. Untuk kecepatan lesat proyektil ke sasaran mencapai 940 meter per detik. Amunisi yang digunakan kaliber 30 x 165 mm dengan bobot proyektil 390 gram. Dengan kapabilitas yang dimiliki, maka kanon ini dipercaya ampuh sebagai penghantar maut bagi ranpur lapis baja ringan, dan sangat menakutkan bagi konsentrasi atau perkubuan pasukan lawan.
Secara keseluruhan, rangkaian kanon (belum termasuk amunisi), punya bobot 126 kg. Untuk Mi-35P, dalam sekali terbang dapat membawa 750 peluru dengan beberapa tipe hulu ledak. Kanon ini bekerja dengan mekanisme gas operated. Selain Puspenerbad TNI AD, TNI AU juga secara langsung mengenal jenis kanon GSh-30, meski dalam versi yang berbeda. Yakni GSh-30-1 30 mm laras tunggal (single barrel) dipakai sebagai kanon internal pada jet tempur Sukhoi Su-27/Su-30 Flanker Skadron 11 TNI AU. Di Sukhoi Su-27/Su-30, pengoperasian kanon ini dipandu perangkat penjejak berbasis thermal OEPS-27. Untuk pengoperasian di helikopter Mi-35, kopilot sebagai operator senjata ini dapat memanfaatkan fasilitas electro optical sight untuk membantu proses pembidikan sasaran. (Bayu Pamungkas)

Spesifikasi GSh-30K 30 mm
Manufaktur : KBP Instrument Design Bureau
Tipe : dual-barrel automatic cannon
Kaliber : 30 x 165 mm
Operation : Gast principle
Panjang keseluruhan : 2944 mm
Panjang laras : 2400 mm
Berat: 126 kg
Rate of fire: 300 rpm (low) – 2,000~2,600 rpm (high)
Muzzle velocity: 940 meter per detik
Berat proyektil : 390 gram

1 komentar:

  1. Bismillah, bisa ditambah kekuatan udara heli penerbad ?,denagan mendatangkan MI.24 atau ka.52

    BalasHapus