Buat Russian Fans Boy pastinya mahfum dengan sosok rantis
satu ini. Selain lekat dengan sentuhan memori era orde lama, rantis jip
GAZ 69 punya arti tersendiri bagi perkembangan kendaraan off road
4×4 di Tanah Air. Meski sudah lama pensiun dari kedinasan, hingga kini
GAZ 69 terbilang laris sebagai memorabilia. Debutnya tak sebatas sebagai
rantis angkut personel, di negeri asalnya GAZ 69 bahkan dirancang
sebagai platform peluncur rudal anti tank.
Dirunut dari sejarahnya, jip ini dirancang oleh Grigoriy Vasserman pada tahun 1953 dan masuk sebagai golongan light truck.
Dari beragam varian yang diciptakan selama era Perang Dingin, yang
paling menghebohkan ketika kendaraan ini disulap sebagai rantis anti
tank. Modal senjata pelumat tank yang digunakan adalah rudal AT-1
Snapper. Bukan hanya sekedar pajangan, aksi GAZ dengan rudal AT-1 sempet
dipergoki dalam kancang Perang Arab – Israel.
Debutnya GAZ 69 di Indonesia mungkin hanya bisa ditandingi oleh jip
Willys buatan AS. Kiprah jip ini begitu lekat di dekade 60 dan 70-an,
merambah mulai dari Sabang sampai Merauke, boleh dibilang, dimana TNI
(d/h ABRI) hadir maka GAZ 69 pun dipastikan tak pernah absen. Rupanya
ada kisah tersendiri terkait kedatangan jip ini ke Indonesia. Menurut
catatan Mikhail Tsyganov alias Mike, wartawan Rusia yang telah sepuluh
tahun menetap di Indonesia, GAZ 69 sudah menginjakan rodanya di Tanah
Air pada tahun 1958 dan hebatnya telah menjelajah 4.000 kilometer di
hamparan pasir dan gunung berapi Pulau Jawa selama 50 hari.
Berdasarkan informasi Tsyganov, jip GAZ 69 yang hadir di Indonesia
adalah buatan pabrik mobil Ulyanovsk yang diproduksi pada rentang tahun
1954-1972 dengan nama UAZ 69, namun di Indonesia tetap dikenal dengan
sebutan GAZ 69. Awalnya, GAZ 69 hadir di Indonesia saat ABRI baru saja
dibentuk. ABRI membutuhkan kendaraan yang bersahaja dan tidak mencolok
yang mampu melewati segala medan. ABRI mengadakan uji coba beberapa
kendaraan, antara lain GAZ 69 dari Rusia, dua kendaraan buatan
perusahaan Inggris yakni Austin Gipsy dan Land Rover, dan dua perusahaan
Jerman yakni DKW dan Steyr Daimler Puch.
Untuk mengetahui kehandalan dari lima jenis jip off road tersebut
tentu perlu dilakukan pengujian. Maka mobil-mobil tersebut diminta
mengelilingi Jawa sebanyak dua kali dalam perlombaan selama 50 hari
dengan jarak 4.000 kilometer. Perlombaan itu disebut sebagai ‘uji coba
terbesar dan terberat untuk mobil-mobil Eropa yang pernah ada di
Indonesia’ oleh salah satu koran Indonesia. Medan yang dilalui sangatlah
sulit. Mobil-mobil itu berkeliling di tengah pasir vulkanik hitam
pesisir Jawa, memanjat hutan di sekeliling gunung berapi dan cukup
sering tidak diizinkan berhenti selain mengisi bahan bakar, memberi
pelumas dan pergantian pengemudi. Selain itu, kondisi pada waktu itu
sangat berbahaya karena sepertiga Jawa Barat dikuasai oleh kelompok
Darul Islam yang setahun sebelumnya mencoba membunuh Bung Karno, namun
gagal.
Di perjalanan, DKW mendapat masalah, jip ini terbalik dan
berguling-guling saat mendaki bukit di sekitar Jawa Timur. Kendaraan
lain seperti Land Rover dan Austin Gypsi pun mengecewakan, diantaranya
gagal melintasi sungai, ada saja masalah yang muncul.
Hal tersebut membuat GAZ 69 memenangkan kompetisi. GAZ 69 juga
memiliki daya angkut yang melebihi mobil lain, yakni bisa menampung
hampir 10 orang. Mobil ini juga memberi penawaran harga yang paling
rendah, yaitu 1.800 dolar AS. Awalnya pemerintah Indonesia membeli 4.000
mobil Soviet, selanjutnya Angkatan Udara Indonesia membeli lagi 400
unit. (Tyas)
Engine | 2.1 (65 Hp) 4d |
Doors | 4 |
Power | 65 hp |
Maximum speed | 90 km/h |
Fuel tank volume | 60 l |
Year of putting into production | 1953 year |
Year of stopping production | 1971 year |
Coupe type | Jeep |
Seats | 5 |
Length | 3850 mm. |
Width | 1750 mm. |
Height | 1930 mm. |
Wheelbase | 2300 mm. |
Front track | 1440 mm. |
Rear (Back) track | 1440 mm. |
Position of engine | Front, lengthwise |
Volume of engine | 2112 cm3 |
Max power in | 3800 rpm. |
Torque | 150/2000 Nm |
Fuel System | Carburettor |
Position of cylinders | Inline |
Number of cylinders | 4 |
Compression ratio | 6.2 |
Number of valves per cylinder | 2 |
Fuel Type | Petrol (Gasoline) |
Wheel Drive | All wheel drive (4×4) |
Number of Gears (manual transmission) | 3 |
Front brakes | Drum |
Rear brakes | Drum |
Minimum turning circle (turning diameter) | 13 m |
Max. weight | 1960 kg. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar