Ribuan masyarakat Lampung bertumpah ruah memadati gelaran tahunan
Pemerintah Provinsi Lampung Fair 2015 di PKOR Way Halim, yang
diselenggarakan sejak Sabtu (5/9/2015).
Dari pantauan Tribun, masing-masing anjungan daerah
menampilkan berbagai produk-produk khas unggulannya, serta ratusan
pedagang kaki Lima dengan aneka jajanan yang turut memenuhi kawasan
tersebut.
Corner Shot
Namun di antara stan yang ada, salah satu yang paling menarik dan
ramai dikunjungi oleh pengunjung adalah stan Brigade Infanteri-3 Marinir
Angkatan Laut.
Di sini tampak ratusan pengunjung yang asyik berfoto di kendaraan
lapis baja, persenjataan tempur, maupun berpose dengan anggota marinir
yang berpakaian tempur lengkap.
Beberapa yang terpajang pada stan Marinir tersebut di antaranya
adalah Tank PT-76 (m) yang merupakan Tank Amfibi buatan Uni Soviet yang
berfungsi sebagai misi pengintaian dan bantuan tempur.
Lalu ada Truk REO buatan Jerman tahun 1992, perahu karet (KEBO) yang
dapat mengangkut sebuah kendaran militer, dan motor antik ARIEL NH 350
yang merupakan buatan Inggris produksi tahun 1940an.
Panitia Stan Marinir, Letkol Marinir Datuk Sinaga menuturkan, pada gelaran Lampung Fair 2015 ini, stan Marinir memamerkan beberapa material tempur yang dimiliki.
“Selain kendaraan tempur, kami juga memamerkan puluhan jenis senjata tempur laras panjang maupun laras pendek dari kaliber kecil sampai berkaliber besar, seperti pistol berkaliber 9mm berbagai jenis, sniper, mortir, dan banyak lagi,” ujarnya, Minggu (6/9/15).
Salah satu senjata yang paling spesial yang saat ini dipamerkan dan dimiliki oleh Marinir, lanjut Letkol Datuk Sinaga, adalah senjata Corner Shot buatan Israel, berkaliber 9 mm yang memiliki berat 3,86 kg, dengan jarak tembak maksimal 200 meter dan memiliki jarak tembak efektif sejauh 50 meter.
Senjata ini dipakai oleh Pasukan Khusus Intai Korps Marinir yang memiliki kelebihan pada ujung larasnya dapat dibengkokkan ke kiri dan kanan, serta dilengkapi kamera pula.
"Sehingga penembak dapat melihat sasaran melalui layar LCD kecil di pojok-pojok tembok tanpa terlihat oleh sasaran,” tuturnya.
Letkol Marinir Datuk Sinaga mengatakan, selain Corner Shot, Marinir juga memamerkan senjata spesial yaitu NTW, dan AGL 40mm.
“NTW merupakan senapan runduk antimaterial buatan Afrika Selatan yang menggunakan amunisi kaliber 14,5 mm dan 20 mm, yang digunakan sebagai anti personel dan anti tank. Lalu AGL 40 mm adalah, senjata berat yang dapat menghancurkan bangunan ataupun anti personel. Jadi senjata yang kita pamerkan disini ada sekitar 30 jenis dari berbagai varian kaliber,” ujar Datuk Sinaga.
Salah satu pengunjung stan Marinir, Bisma (34), mengatakan,dirinya sangat senang bisa mengunjungi Lampung Fair tahun ini.
“Saya kira pada gelaran kali ini, untuk stan-stan yang ada variasinya lebih bagus, kebetulan saya sangat suka dengan alutsista militer, saya lihat peralatan Marinir kita saat ini sangat canggih ya. Pokoknya saya gembira berkesempatan meilhat langsung perlengkapan tempur mereka,” ujarnya.
“Selain kendaraan tempur, kami juga memamerkan puluhan jenis senjata tempur laras panjang maupun laras pendek dari kaliber kecil sampai berkaliber besar, seperti pistol berkaliber 9mm berbagai jenis, sniper, mortir, dan banyak lagi,” ujarnya, Minggu (6/9/15).
Salah satu senjata yang paling spesial yang saat ini dipamerkan dan dimiliki oleh Marinir, lanjut Letkol Datuk Sinaga, adalah senjata Corner Shot buatan Israel, berkaliber 9 mm yang memiliki berat 3,86 kg, dengan jarak tembak maksimal 200 meter dan memiliki jarak tembak efektif sejauh 50 meter.
Senjata ini dipakai oleh Pasukan Khusus Intai Korps Marinir yang memiliki kelebihan pada ujung larasnya dapat dibengkokkan ke kiri dan kanan, serta dilengkapi kamera pula.
"Sehingga penembak dapat melihat sasaran melalui layar LCD kecil di pojok-pojok tembok tanpa terlihat oleh sasaran,” tuturnya.
Letkol Marinir Datuk Sinaga mengatakan, selain Corner Shot, Marinir juga memamerkan senjata spesial yaitu NTW, dan AGL 40mm.
“NTW merupakan senapan runduk antimaterial buatan Afrika Selatan yang menggunakan amunisi kaliber 14,5 mm dan 20 mm, yang digunakan sebagai anti personel dan anti tank. Lalu AGL 40 mm adalah, senjata berat yang dapat menghancurkan bangunan ataupun anti personel. Jadi senjata yang kita pamerkan disini ada sekitar 30 jenis dari berbagai varian kaliber,” ujar Datuk Sinaga.
Salah satu pengunjung stan Marinir, Bisma (34), mengatakan,dirinya sangat senang bisa mengunjungi Lampung Fair tahun ini.
“Saya kira pada gelaran kali ini, untuk stan-stan yang ada variasinya lebih bagus, kebetulan saya sangat suka dengan alutsista militer, saya lihat peralatan Marinir kita saat ini sangat canggih ya. Pokoknya saya gembira berkesempatan meilhat langsung perlengkapan tempur mereka,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar