Perangkat yang satu ini terbilang familiar di kapal penumpang dan
angkut logistik sipil bertonase besar. Tapi toh tugas misi angkut
penumpang dan logistik tak melulu di dominasi kepentingan sipil. Armada
TNI AL, khususnya pada Satuan Kapal Bantu (Satban) juga banyak
mengandalkan peran crane untuk memindahkan paket logistik, rantis hingga
ranpur untuk ditempatkan di atas deck. Seperti pada KRI Bintuni 520,
kapal yang di dapuk sebagai LST (Landing Ship Tank) terbesar ini turut
menggunakan cargo hose crane yang dapat memindahkan muatan seberat 15
ton.
KRI Bintuni 520 dengan bobot 2.300 ton dan panjang 120 meter, dibuat
oleh galangan PT Daya Radar Utama (DRU) yang berlokasi di Lampung
Selatan. Meski bukan buatan PT PAL, tapi adopsi cargo hose crane yang
disematkan pada bagian haluan, adalah buatan PT PAL Surabaya dengan
label Pinmarine. Crane ini dirancang untuk mengangkat beban sampai 15
ton dengan panjang 15 meter. Crane dibuat dengan struktur yang terbuat
dari konstruksi baja yang kokoh dan bersertifikat sehingga kuat untuk
dudukan dan pengelasan pada struktur kapal, bush terbuat dari bronze
dengan mengacu kepada standar nasional (BKI) dan standar internasional
(IACS member).
Crane dapat dioperasikan secara simultan dua atau beberapa gerakan
disertai sistem emergency sebagai pengaman, selain itu dapat
dioperasikan secara manual (Emergency Hand Pump) untuk melepas rem pada
winch dan slewing.
KRI Teluk Bintuni 520 punya lebar 18 meter, serta tinggi 11 meter.
KRI Teluk Bintuni dirancang sesuai tugas yang diembannya, yaitu mampu
membawa 10 unit main battle tank (MBT) Leopard milik TNI Angkatan Darat
yang berbobot mencapai 62,5 ton. Selain KRI Bintuni 520, beberapa kapal
TNI AL yang dilengkapi crane dalam ukuran besar seperti di KRI Dewa
Kembar 932, KRI Soputan 923, KRI Leuser 924,KRI Tanjung Oisina 972, KRI
Tanjung Nusanive 973 dan KRI Tanjung Fatagar 974. Selain itu, crane
dalam kapasitas yang lebih kecil hadir di LPD (Landing Platform Dock),
FPB-57, korvet SIGMA dan frigat Van Speijk. Khusus di kapal kombatan,
peran crane lebih untuk menaikan dan menurunkan perahu boat dengan
kualifikasi RHIB (Rigid Hulled Inflatable Boat). (Tyas)
Spesfikasi Pinmarine Cargo Hose Crane:
– Safe Working Load : sampai 15 Tons x 15 M
– Slewing Angle : sampai 300°
– Max. Inclination : 55° – 75°
– Hoisting Speed : 5 – 12 M/min
– Hook Travel :sampai 25 M
– Cargo Winch : Included
– Safe Working Load : sampai 15 Tons x 15 M
– Slewing Angle : sampai 300°
– Max. Inclination : 55° – 75°
– Hoisting Speed : 5 – 12 M/min
– Hook Travel :sampai 25 M
– Cargo Winch : Included
Tidak ada komentar:
Posting Komentar