Saat ini pengerjaan prototipe pesawat n-219 telah mencapai lebih dari 50%. Total nantinya PT Dirgantara Indonesia akan memproduksi 4 buah prototype. 2 prototype untuk uji terbang, sementara 2 lainnya untuk uji statik serta uji struktur pesawat. Ujian ini dilakukan untuk memperoleh sertifikasi dari kementrian perhubungan sebelum akhirnya N-219 diproduksi massal.
N-219 sendiri merupakan pesawat ringan berkapasitas 19 penumpang. Pesawat ini cocok untuk penerbangan perintis karena memiliki kemampuan terbang dan mendarat pada landasan pendek dan berumput. Selain itu N-219 dirancang untuk mampu beroperasi selama 20 hingga 30 tahun mendatang.
Meski dirancang sebagai pesawat perintis, N-219 sudah mengadopsi glass cockpit atau kokpit digital. Ini terlihat dari simulator yang didesain dari PT.DI. Menurut program manaje N-219, Budi Sampurno, pemasangan Glass Kokpit dipercaya akan memudahkan kerja pilot, sehingga ujungnya akan meningkatkan keselamatan terbang. Hingga kini sudah ada 3 maskapai yang meneken MoU akan membeli N-219 dengan total pesanan mencapai lebih dari 70 pesawat.
Sementara itu, saat ARCinc mengunjungi Hangar
Perakitan, terlihat berbagai kesibukan tengah berlangsung. Diantaranya
uji pesawat CN-295 nomo seri AX-2909, perakitan 2 buah NC-212-400
pesanan Philipina, perakitan CN-235 pesanan Thailand dan lainnya.
ARC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar