Dari tampak depan, kendaraan ini memang tak ubanhnya Isuzu D Max yang
biasa digunakan beragam satuan TNI AD. Tapi jika menengok kesisi
samping, maka terlihat perbedaan yang mencolok, Isuzu D Max milik
Sat-81/Gultor (Penanggulangan Teror) Kopassus ini punya konfigurasi
empat roda di bagian belakang. Dan inilah Arlit (Army Lift Truck) Type 8M 6×4, kendaraan khusus (ransus) untuk misi penyerbuan ke ketinggian tertentu, baik di gedung atau pesawat.
Ketimbang wahana assault ladder yang juga dimiliki Sat-81 Kopassus,
Arlit punya beberapa keunggulan, karena berangkat dari platform lift,
beban yang dibawa dalam satu waktu bisa lebih banyak. Arlit dalam
penyerbuan dapat menopang delapan pasukan bersenjata lengkap berikut
perlengkapannya hingga kapasitas 1 ton. Strukturnya terdiri dari empat
scissor lift yang ditopang oleh 2 buah silinder yang dapat dioperasikan
dari bawah dan dari platform. Safety factor menjadi hal yang prioritas dikarenakan lift ini mengangkat manusia bukan barang.
Arlit yang digunakan Sat-81/Gultor merupakan produksi PT Trimega
Cipta Kreasindo. Untuk menunjang keselamatan pasukan, pada platform lift
dibekali enam handled grip. Guna memonitor pergerakan pasukan,
komandan regu dapat melihat kinerja Arlit lewat kamera CCTV yang
layarnya tersaji di layar notebook pada dashboard. Mengingat perannya
sebagai ransus anti teror, Arlit sebenarnya juga ideal dipunyai oleh
unit elit di kepolisian. Wahana serbu ini lahir dari sulitnya penyerbuan
dilakukan pada ketinggian tertentu pada saat kendaraan bergerak. (Tyas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar