Ilham Habibie, putra mantan Presiden BJ Habibie sedang
mencari pendanaan untuk melancarkan pembangunan pesawat terbang R80.
Saat ini, Ilham masih berusaha mencari alternatif pendanaan dari
pemerintah maupun menggandeng pihak swasta.
Lewat PT Regio Aviasi Industri, Ilham sedang membangun prototipe
pesawat terbang R80 dengan target bisa komersial pada tahun 2021. Untuk
itu, Ilham membutuhkan investasi senilai 700 juta dollar AS.
“Kenapa produksi lama? Karena harus memenuhi berbagai regulasi
penerbangan yang memiliki banyak syarat ketat,” ujar Ilham kepada
Kontan, Kamis (10/9/2015).
Dalam rangka mencari alternatif pendanaan itu, mantan Presiden BJ
Habibie pun telah menyampaikan persoalan ini kepada Presiden Joko
Widodo. Namun, belum menemukan kesepakatan soal kelanjutan proyek ini.
Kini, PT Regio Aviasi Industri berencana menawarkan kerjasama dengan
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pesawat terbang PT Dirgantara Indonesia.
Adapun bentuk kerjasamanya adalah PT DI mendapatkan saham PT Regio
Aviasi Industri tanpa perlu ada suntikan modal.
“Modalnya bisa dalam bentuk sarana produksi, dan memberdayakan tenaga ahli pesawat terbang PT DI,” imbuh Ilham.
Selain mengajak PTDI, Ilham melakukan penjajakan kerjasama dengan
swasta. Sayang, Ilham enggan mengungkap nama perusahaan swasta tersebut.
Yang tercatat sebagai investor PT Regio Aviasi Industri adalah
perusahaan induk, yakni PT Ilthabi Rekatama. Walaupun Ilham dan tim
masih dalam proses pembuatan prototipe, namun Ilham menggadang-gadang
telah mendapatkan komitmen pesanan pesawat R80. “Hingga kini sudah ada
tiga maskapai yang memesan pesawat terbang R80, jumlahnya 155 unit,”
klaim Ilham.
Maskapai yang disebut telah memesan R80 itu adalah; Nam Air yang
memesan 100 unit, Kalstar memesan 25 unit, dan Trigana Air memesan 20
unit. Adapun harga jual R80 ditaksir antara 22 juta dollar AS-25 juta
dollar AS.
Pesawat R80 nantinya berkapasitas penumpang 80 – 90 orang ini memiliki daya jelajah terbang hingga sejauh 1000 mil.
Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar