Radar AWS II merupakan salah satu radar analog yang masih
digunakan oleh TNI AU. Namun radar ini telah dimodifikasi sehingga
dapat diubah menjadi digital.
Radar ini dapat memandu pesawat tempur menuju pesawat
lawan. TNI AU sangat membutuhkan radar dengan teknologi yang lebih
tinggi, keberadaan radar sangat penting bagi pesawat tempur. Terlebih
dalam pertempuran moderen beberapa pesawat tempur diciptakan untuk dapat
mengurangi dari deteksi radar.
Giraffe radar andalan dan paling legendaris yang
digunakan oleh TNI AD. Radar ini digolongkan sebagai Passive
electronically scanned array radar, mampu mendeteksi sasaran dari jarak
350 Km dengan ketinggian 20 Km. Beberapa satuan artileri pertahanan
udara Kostrad, menggunakan radar ini sebagai alat deteksi dini. Radar
Giraffe dibuat oleh Saab Swedia.
Tidak hanya Korps TNI AU yang mengoperasikan radar udara,
TNI AD menggunakan radar udara untuk melindungi aset tempur miliknya
dari serangan udara. TNI AD menggunakan Mistral Coordination Post,
sebagai alat deteksi dini rudal Mistral miliknya. Mampu mendeteksi musuh
di udara dari jarak 30 Km, dengan ketinggian terbang mencapai 4 Km.
Radar AR 327 tergolong ke dalam radar tipe S-band
long-range tactical radar, diciptakan oleh BAE Systems. TNI AU
menggunakan radar ini untuk mendeteksi penerbangan asing, atau biasa
dikenal dengan sebutan black flight. TNI AU melakukan sejumlah
modifikasi untuk meningkatkan kemampuan dari Radar AR 327. Radar ini
sudah teruji di wilayah Irak dan Afganistan, sangat mudah dipindahkan
atau biasa disebut dengan Radar Mobile.
Master-T radar deteksi paling canggih yang digunakan oleh
TNI AU, diciptakan oleh Thales Raytheon System Perancis. Kecanggihan
radar ini mampu mendeteksi ketinggian, azimuth dan jarak pesawat di
udara, sehingga radar ini sangat cocok untuk dijadikan early warning
system. Mampu mendeteksi wilayah seluas 444 Km, dengan ketinggian
mencapai 30 Km.
Radar ini terintegrasi dengan pesawat tempur TNI dan
artileri pertahanan udara. TNI AU sudah memiliki 20 unit radar Master T,
yang ditempatkan di beberapa tempat vital di Indonesia.
Radar Thomson tipe TRS 2215R (Reflector), merupakan salah
satu radar andalan milik TNI AU. Radar ini diciptakan oleh Thomson CSF
Prancis, mampu mendeteksi objek di ketinggian dalam kondisi cuaca yang
buruk. Radar ini berfungsi sebagai Radar Early Warning/EW, Radar Ground
Control Interception/GCI.
Selain itu radar ini mampu membedakan lawan maupun kawan,
mampu menjangkau wilayah hingga 350 Nm jelas sistem radar di atas
nanti berhubungan dengan rencana pembelian alusista baru bisa digunakan
untuk membantu drone UAV dan Pespur TNI.
sumber : Tentara Nasional Indonesia / KOHANUDNAS
Oleh : Telik Sandi/JKGR.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar