Senin, 09 Maret 2015

Ini Dia Cara Australia Sadap Telkomsel

Ilustrasi (ist)
Mantan Kontraktor Badan Intelijen AS Edward Snowden membocorkan dokumen yang memaparkan Indonesia sebagai target pengintaian Australia. Dalam dokumen itu disebutkan bahwa mata-mata Australia menargetkan mengintai jaringan telefon terbesar Indonesia serta sistem telekomunikasi.
Dilansir The Sidney Morning Herald (SMH), Senin (9/3/2015), dokumen yang diterbitkan di Selandia Baru itu Australia Signals Directorate (ASD) telah bekerja sama dengan Government Communications Security Bureau (GCSB) Selandia Baru untuk mendapatkan akses komprehensif jaringan telekomunikasi di seluruh Indonesia dan Pasifik Selatan.
Laporan lebih lanjut para mata-mata Australia dan Selandia Baru menargetkan, jaringan telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan menyabotase komunikasi satelit dan kabel telekomunikasi bawah laut, dan mengambil dari panggilan telefon, email, pesan media sosial, dan metadata yang terkait satu dengan lainnya.
Laporan rahasia Selandia Baru yang bocor itu juga menegaskan ketertarikan ASD pada jaringan terbesar di Indonesia, Telkomsel yang melayani lebih dari 122 juta pelanggan. Pekerja Intelijen Selandia Baru yang bekerja pada Bursa di Canberra pada 2009 dan ditempatkan di bagian analisis infrastruktur jaringan ASD itu ditugaskan secara khusus untuk mematai penyedia telekomunikasi Indonesia yakni Telkomsel.
Pengintaian tersebut meliputi penyelidikan catatan panggilan data yang dikirim melalui File Transfer Protocol (FTP) dan mengamati gateway kompresi suara Telkomsel yang digunakan untuk mendukung transmisi lalu lintas telefon internasional dan domestik.
Sementara itu, saat Okezone ingin mengkonfimasi terkait penyadapan tersebut, pihak Telkomsel belum dapat dihubungi. Telefon dan pesan singkat yang dikirimkan belum mendapatkan respon dari Telkomsel.(okezone)

Minggu, 08 Maret 2015

Pejabat RI Kembali Disadap, Apa Saja Informasi yang Diambil?

Pejabat RI Kembali Disadap, Apa Saja Informasi yang Diambil?
Mantan agen NSA, Edward J. Snowden (REUTERS/Mark Blinch/Files)

Pengamat hubungan internasional dari Universitas Paramadina Dinna Wisnu mengatakan informasi apa pun bisa saja diambil oleh badan intelijen Selandia Baru (GCSB) dan Australia (ASD) melalui perusahaan telekomunikasi. Direktur Program Pasca Sarjana Bidang Diplomasi Universitas Paramadina itu menyebut beragam informasi mulai ekonomi dan politik, bisa saja menjadi target yang dicari.

Dinna mengatakan saat dihubungi oleh VIVA.co.id melalui telepon pada Minggu, 8 Maret 2015. Dia menyebut, aksi penyadapan di era kecanggihan teknologi seperti saat ini bukanlah hal baru.

"Justru sudah semua tugas intelijen semua negara untuk melakukan praktik itu. Mereka bahkan kini turut memperhatikan media sosial untuk melacak berita apa jaman sekarang yang bisa tren di masa mendatang," papar Dinna.

Yang pasti, lanjut Dinna, negara yang dibidik untuk disadap Selandia Baru dan Australia merupakan negara penting di kawasan dan bagi geopolitik mereka.

Sementara, ketika ditanya kemungkinan Presiden Joko Widodo yang dijadikan target, Dinna pun tidak menampik kemungkinan itu. Tetapi, Dinna berpendapat, kalau pun kedua badan intelijen itu memiliki informasi mengenai Jokowi, mereka tidak akan membongkarnya ke hadapan publik.

"Informasi yang mereka miliki tidak hanya dipikirkan jangka pendeknya dan digunakan untuk memperburuk hubungan, apalagi dengan negara yang lokasinya dekat," kata Dinna.

Lagipula, bukan berarti ketika mereka berhasil menyadap sistem komunikasi Indonesia, lalu semua informasi berharga bisa diambil. Untuk informasi yang sifatnya penting, lanjut Dinna, semua diberi enkripsi dengan pola tertentu.

"Dan saya mengetahui mereka juga kerap bertanya kepada kita apakah betul cara membaca polanya demikian," kata dia.

Namun, jika laporan mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA), Edward J. Snowden, terbukti intelijen Negeri Kanguru menyadap, maka itu telah melanggar tata kelakuan baik (COC) yang diteken pada pertengahan tahun 2014 lalu.

"Jika memang hal itu terjadi, Indonesia jangan bertindak sepeti kebakaran jenggot dan arogan. Kedua negara tetap perlu duduk sebagai negara yang berdaulat," tutur Dinna.

Lalu, evaluasi kembali isi COC tersebut dan lihat poin-poin yang dulu telah disepakati bersama.

Informasi mengenai penyadapan GCSB dan ASD kali pertama diungkap oleh media Selandia Baru, New Zealand Herald dan Radio Selandia Baru. Di situ mereka menulis, kedua badan intelijen itu telah menyadap komunikasi pejabat tinggi beberapa negara yakni di Kepulauan Pasifik dan Indonesia.

Namun, Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi, menyebut berita itu merupakan isu lama yang dimunculkan kembali.

FN MAG 7,62mm GPMG: Senjata Multi Platform, Andalan Infanteri Hingga Beragam Rantis TNI

FNMAG
Dalam mahzab senapan mesin serba guna atau yang kondang disebut GPMG (General Purpose Machine Gun), di linkup TNI ada dua yang dipakai sejak beberapa dekade belakangan, yakni M-60 buatan Saco Defense, AS, dan satunya lagi adalah FN MAG (Mitrailleuse D’appui General) buatan FN (Fabrique Nationale), Belgia. Baik M-60 dan FN MAG, keduanya adalah GPMG yang menggunakan amunisi kaliber 7,62 mm NATO. Yang dalam urusan battle proven, keduanya pun punya cerita-cerita tersendiri. Seperti debut M-60 pada Perang Vietnam.
Meski M-60 dan FN MAG masih cukup ‘merakyat’ di lingkup operasional TNI, tapi untuk urusan adopsi jelas yang unggul adalah FN MAG. Mulai dari TNI AD, TNI AL, dan TNI AU, semua menggunakan senapan mesin ini. Tak hanya jadi senjata pemukul di unit pleton dan batalyon infanteri, bahkan sebagian besar rantis (kendaraan taktis) TNI mengusung FN MAG. Puspenerbad sebagai wakil kavaleri udara di Indonesia, sejak dahulu mempercayai FN MAG sebagai door gun di helikopter Bell-205 A1 dan NBell-412. Menyusul kemudian Puspenerbal memasang FN MAG sebagai door gun di helikopter NBO-105, senjata ini pula yang memberikan bantuan tembakan saat melibas perompak Somalia dalam misi pembebasan kapal MV Sinar Kudus.
Bicara lingkup kesatuan kavaleri, FN MAG sudah menjadi pakem senjata pertahanan jarak dekat di tank Scorpion, BTR-50 Marinir, BTR-40, panser Badak, dan masih banyak lainnya. Tercatat prototipe APC Amfibi Marinir TNI AL, rantis intai Komodo, rantis Den Bravo Paskhas DMV-30, dan P3 Cheetah Kopaska TNI AL, juga mengandalkan FN MAG sebagai senjata penggebuk.

FN MAG dipasang sebagai door gun di heli NBO-105 TNI AL.
FN MAG dipasang sebagai door gun di heli NBO-105 TNI AL.
IMG_20141106_130251
FN MAG di BTR-50. Dengan dimensinya yang besar, BTR-50 juga efektif sebagai tempat berlindung bagi pasukan.
FN MAG di BTR-50. Dengan dimensinya yang besar, BTR-50 juga efektif sebagai tempat berlindung bagi pasukan.
Badak-armed-vehicle-makes-debut-at-show---Indo14-Day3Laris manisnya FN MAG di berbagai kesatuan TNI tentu tak lepas dari pemberdayaan produksi dalam negeri. Pasalnya PT Pindad sejak tahun 2003 telah mengambil lisensi untuk produksi FN MAG di Indonesia, dan jadilah FN MAG versi Indonesia dengan label SPM2. Ada dua varian SPM2 yang diproduksi Pindad, yakni SPM2-V1 (dengan tripod) dan SPM2-V2 (dengan bipod). Varian V2 dicipitakan tahan hingga 3600 tembakan peluru tanpa harus mengganti laras.
Dari segi rancangan dasar, FN MAG sedikit-banyak terinspirasi dari senapan otomatis M1918 BAR, namun diadopsi untuk ammo belt layaknya MG42. Ammo belt bergerak dari arah kiri ke kanan dengan pembuangan casing kosong ke arah depan senapan. Model awal menggunakan stok kayu lalu kemudian diganti menggunakan plastik. Model terkini dilengkapi dengan rel Picatinny untuk pemasangan berbagai optik tambahan.
IMG_20141106_135736
Dua pucuk GPMG FN MAG 7,62mm pada sisi bekalang prototipe APC Amfibi Marinir TNI AL.
Dua pucuk GPMG FN MAG 7,62mm pada sisi bekalang prototipe APC Amfibi Marinir TNI AL.
APC-2
Untuk memudahkan personel tempur, FN MAG dirancang dengan laras pendingin udara yang dapat dengan mudah dilepas pasang. Senapan ini menggunakan sistem gas piston panjang dengan regulator gas yang terletak di bawah laras. Bipod yang melekat pada ujung tabung gas dapat dilipat untuk disesuaikan ketinggiannya. FN MAG dapat menembakan 650–1.000 peluru tiap menitnya. Kecepatan tembak senapan (Rate of fire) dapat dipilih antara “rendah/low” (~ 650 rpm) dan “tinggi/high” (~ 950 rpm), tergantung pada situasi taktis, dan senapan menembak dalam moda full otomatis. Kecepetan luncur proyektil 840 meter per detik, dengan energi pada ujung laras 335 gm. Ketika bipod dilipat, maka fungsinya berperan sebagai pegangan tangan, sesuai digunakan pada posisi menembak dari posisi pinggang (Rambo Style).
Untuk pembidik mempergunakan skala bertingkat setiap 100 meter, mulai dari 300 meter sampai 800 meter pada sisi lain dan skala 800 – 1000 meter pada sisi lainnya. Dengan penyesuaian pada bidikan, jenis peluru, penggunaan tripod dan kondisi lingkungan, jarak tembak maksimumnya bisa mencapai 1.800 meter.
M240, versi FN MAG yang dibuat untuk pasukan AS.
M240, versi FN MAG yang dibuat untuk pasukan AS.
Dengan tripod.
Dengan tripod.
FN MAG dengan pengendali RCWS (Remote Control Weapon System).
FN MAG dengan pengendali RCWS (Remote Control Weapon System).
1
Ruang reload peluru juga dilapisi bahan chromium, dibuat sedemikian rupa hingga tidak memungkinkan terjadinya gangguan pada arus peluru yang mengalir. Pemasok peluru dibuat tidak menjadi satu. Dalam penggunaan di medan pertempuran , peluru berasal dari kotak peluru yang berisi 250 butir peluru. Bahkan untuk versi yang dipasang sebagai searah (coaxial) maupun untuk pesawat terbang/helikopter biasa diadakan modifikasi di tempat pelurunya. Popor kayunya bisa dilepas bersamaan dengan sling dan digantikan oleh penahan getar. Ini sangat berguna untuk versi yang dipasang di pesawat terbang atau helikopter.
Alat genggam berbentuk pestol praktis untuk dipasang secara coaxial dan dilengkapi dengan dudukan bagi remote control. Apabila diperlukan dalam model coaxial pesawat terbang, maka picunya bisa diganti dengan kabel pengokang yang bisa ditarik dari jarak jauh. Untuk menunjang mobilitas, alat pembawa (handle) dan pengunci laras dapat dipindahkan posisinya dalam waktu singkat tanpa banyak kesukaran. Agar tetap awet, larasnnya secara lengkap dilapisi dengan chromium, termasuk juga alat pembawa, regulator gas, pembidik, dan penyembunyi cahaya (flash hider).
8mag_fn_herstal_machine_gun_mitrailleuse_7-62_mm_Belgium_Belgian_Defense_Industry_line_drawing_blueprint_001
Karena perannya sebagai senjata bantuan tembakan, di unit infanteri biasanya FN MAG menjadi andalan di tingkat grup dan pleton. Bobot senjata ini juga tak ringan, dengan berat kosong mencapai 11,79 kg.
FN MAG ditembakkan dengan Rambo Style.
FN MAG ditembakkan dengan Rambo Style.
John Rambo pun pernah menggunakan FN MAG di film Rambo III. Senjata ini dipasang sebagai door gun di heli Hind tiruan.
John Rambo pun pernah menggunakan FN MAG di film Rambo III. Senjata ini dipasang sebagai door gun di heli Hind tiruan.

Tidak hanya populer di medan pertempuran, FN MAG juga sering nongol di film dan video game. Namun, uniknya yang sering kita temui adalah senapan M240, milik tentara AS yang juga dibuat berdasarkan lisensi FN MAG. Pada film aksi all-star, The Expendables 2 kita bisa lihat Jason Statham menembakan M240 yang terpasang pada kapal amfibi Albatros. Bahkan, pada ranah anime Jepang M420 dapat kita lihat di Macross Zero. Di anime bergenre sci-fi mecha itu M240 ditempelkan pada tank MBT Abrams. (Deni Adi)

Spesifikasi
-Negara asal : Belgia
– Berat : 11 kg
– Kaliber : 7,62 x 51mm NATO
– Panjang keseluruhan dengan popor: 1,26 meter
– Panjang laras: 54,5 cm
– Action: Gas operated .
– Mode Tembak : Fully Automatic .
– Rate of Fire: 600 – 1000 Rounds per menit.
– Jarak tembak efektif : 1.500 – 1.800 meter
– Feed : 100 round belt.

Satgas Puter XVII gelar latihan "raid amfibi"

Prajurit "Serigala Putih" (Yonif-5 Marinir) yang tergabung dalam Satuan Tugas Marinir Pengamanan Pulau Terdepan (Puter) XVII menggelar latihan "raid amfibi" di Daerah Basis Angkatan Laut (DBAL) Armatim, Ujung, Surabaya, Jumat.

Latihan yang disaksikan Komandan Batalyon Infanteri-5 Marinir Letkol Mar Rudi Harto Marpaung selaku Pimpinan Latihan dan perwira di jajaran Yonif-5 Marinir, itu dipimpin Pasi Ops Yonif-5 Mar Mayor Marinir Agung Prasetyo dan diikuti 44 anggota Satgas Puter XVII.

Kegiatan diawali dengan pemberian perintah operasi oleh Kapten Marinir Wachit Hasyim selaku Komandan Satgas Puter XVII.

Pada jam 24.00 WIB, prajurit yang tergabung dalam Satgas Puter XVII itu berangkat dari titik luncur untuk melaksanakan raid amfibi guna menghancurkan sasaran musuh.

Pada Jam "J" pukul 02.00 WIB dilaksanakan perebutan sasaran berupa instalasi radar, setelah berhasil direbut dan dikuasai, kemudian dilakukan penghancuran.

Setelah latihan usai, Komandan Batalyon Infanteri-5 Marinir Letkol Mar Rudi Harto Marpaung selaku Pimpinan Latihan mengatakan latihan raid amfibi dilaksanakan untuk meningkatkan profesionalisme prajurit dalam melaksanakan tugas.

Selain itu, juga sebagai sarana mengasah kemampuan tempur prajurit secara individu maupun kelompok, sehingga dapat diaplikasikan di daerah penugasan apabila dibutuhkan.

Latihan "raid amfibi" merupakan salah satu materi dalam latihan pratugas. Latihan lainnya adalah renang, dayung, exersisi perahu karet, motoris, "long range navigation" dan menembak.

Satgas Puter XVII akan menggantikan Satgas Puter XVI yang menempati beberapa pulau terdepan di wilayah Indonesia Timur, antara lain Pulau Dana Rote, Pulau Batek, Pulau Fanildo dan Pulau Brass.

Di sela-sela latihan sejak Selasa (3/3) itu, Komandan Brigif-1 Marinir Kolonel Marinir Y. Rudy Sulistyanto sempat meninjau langsung latihan Pratugas Ambalat XIX dan Pulau Terdepan (Puter) XVII di dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Kamis (5/3).

Saat ditinjau Komandan Brigif-1 Marinir itu, prajurit yang tergabung dalam Satgas Ambalat XIX sedang melaksanakan latihan renang laut, dayung perahu karet, exersisi perahu karet, survival, dan menembak senapan.

Tak mau ketinggalan, para prajurit yang tergabung dalam Satgas Puter XVII pun melaksanakan latihan renang laut, dayung perahu karet, exersisi perahu karet dan drill raid amfibi.
 

TNI Bangun Pertahanan Alami di Perbatasan RI-Malaysia

TNI Bangun Pertahanan Alami di Perbatasan RI-Malaysia
Panglima TNI, Jenderal Moeldoko, menanam pohon kemiri sunan di perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, pada Sabtu, 7 Maret 2015. (Pusat Penerangan TNI)
 
Tentara Nasional Indonesia (TNI) membangun pertahanan alami di perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, pada Sabtu, 7 Maret 2015. Pertahanan itu adalah pohon kemiri sunan.

Panglima TNI, Jenderal Moeldoko, meresmikan penanaman kemiri sunan di area seluar 5.000 hektare. Ada 12.300 batang bibit kemiri sunan, 200 bibit grafiting kemiri sunan, dan 25 kilogram benih kemiri sunan, yang ditanam di kawasan itu.

Menurut Panglima, sebagaimana siaran pers Pusat Penerangan TNI yang diterima VIVA.co.id, penanaman pohon itu sebagai upaya penyediaan dan pemanfaatan energi terbarukan serta pencegahan pemanasan global.

“Selain berguna untuk ketahanan pangan, hasil pengolahan buah kemiri ini mampu menjadi bahan bio diesel yang nantinya mampu digunakan warga sekitar dan pasukan TNI di wilayah perbatasan,” katanya.

“Di sisi lain, penanaman pohon ini juga mempunyai nilai strategis untuk TNI, karena hutan pohon kemiri sunan dapat sebagai tameng atau perlindungan terhadap prajurit apabila diserang musuh,” Panglima menambahkan.

Selain untuk membangun ekosistem hutan dan mengurangi dampak pemanasan global, penanaman pohon itu juga untuk membangun semangat menanam bukan menebang kepada masyarakat luas. Pohon-pohon itu kelak juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan menciptakan ketahanan energi bagi bangsa Indonesia.

Kegiatan itu adalah hasil kerja sama Kementerian Kehutanan dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat serta Asia Pasific R-20. Direktur Asia-Pasifik R-20, Nico Barito, kemiri sunan adalah tanaman yang berasal dari Filipina yang memiliki ketahanan hidup sampai 75 tahun. Pada usia lima tahun sudah mulai produktif  serta cukup baik pada berbagai kondisi lahan. Bijinya dapat menghasilkan minyak sebagai bahan baku bio diesel yang sangat cocok dibudidayakan di wilayah tropis Indonesia.
 

Sabtu, 07 Maret 2015

Warga Temukan "Drone Quadcopter" Jatuh di Hutan Sumba

Drone/kompas
Bani Niba (39) dan Agustinus Bika (36) dua orang warga Desa Totok, Kecamatan Laura, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Nusa Tenggara Timur (NTT), menemukan sebuah drone quadcopter (pesawat tanpa awak), saat berburu di hutan di wilayah tersebut.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah, NTT, Ajun Komisaris Besar Polisi, Agus Santosa, Jumat (6/3/2015) mengatakan, pesawat tanpa awak itu ditemukan sekitar dua pekan lalu.
“Dua orang warga Sumba Barat Daya tersebut menemukan drone quadcopter yang memiliki empat baling-baling warna putih, merk Phantom made in US yang dilengkapi camera mini merek Hero 3 dan sebuah antena wireless serta GPS,” kata Santosa.
Kedua warga tersebut, kata Santosa, berniat menjual pesawat tanpa awak itu seharga Rp 1,5 juta ke lapak telepon seluler, namun penjaga lapak tidak mau membelinya. Selanjutnya, penemu drone tersebut bercerita kepada Aiptu Anton S Raja (Ps Pasi Ops Subden A Gegana, Brimob) dan menunjukkan foto drone tersebut. Anggota Brimob kemudian mengamankan drone itu.
Selanjutnya, drone tersebut diamankan ke Polres Sumba Barat untuk koordinasi dengan ahli guna meretas hasil rekaman kamera pada drone itu. Berdasarkan harga pasaran, lanjut Santosa, dalam kondisi baru saja kisaran harganya antara Rp15-16 juta.
Kelebihan drone ini adalah bisa melakukan lock GPS, sehingga saat drone hilang signal, remote control (> 500 meter) akan kembali ke titik asal. Selain itu, kamera mampu merekam sudut 180 derajat serta dapat bertahan 15 menit di udara.
“Untuk sementara record video yang ada di drone yang kemarin kami amankan dari anggota Brimob belum bisa dibuka mengingat memory internal diberi password oleh pemilik. Dan info sang pemilik pemilik drone untuk sementara belum ditemukan,” kata Santosa.
Namun berdasarkan keterangan dari beberapa saksi menyatakan pernah melihat orang asing di dekat Pelabuhan Waekelo, sambil menerbangkan drone yang sama persis seperti yang diamankan untuk kepentingan cek tanah. Lahan di kawasan itu mayoritas dibeli oleh orang asing, khususnya di pesisir pantai di wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya.(kompas)

ACMAT VLRA 4X4 STL: Truk Taktis Multipurpose Andalan Korps Marinir TNI AL

unnamed
Korps Marinir TNI AL memang kerap tampil beda dalam kelengkapan alutsista, maklum medan penugasan korps baret ungu ini memang unik dan menantang. Alhasil untuk urusan truk taktis multiguna pun, beberapa hadir dalam sentuhan khusus, salah satunya adalah truk VLRA (Liaison, Reconnaissance and Support Vehicle) 4X4 STL buatan ACMAT (Ateliers de Construction Mécanique de L’Atlantique), Perancis.
Dapat dibilang khusus, karena truk ini legendaris, VLRA 4X4 STL (Logistic Transport Vehicle) varian pertamanya sudah digunakan militer Perancis sejak 40 tahun lalu. Karena Perancis mempunyai beberapa wilayah koloni yang rawan konflik, menjadikan ACMAT VLRA 4X4 STL cukup battle proven di daratan Afrika dan Timur Tengah. Dari segi desain dan mobilitas, VLRA 4X4 STL hadir dengan ground clearance yang tinggi, menjadikan truk ini dapat secara aman melintasi genangan setinggi satu meter.
Tenaga VLRA 4×4 disokong mesin diesel enam silinder turbo injeksi langsung dengan 180 sampai 250 tenaga kuda , ABS disconnectability dan gearbox otomatis lima kecepatan. Dengan sekali isi bensin, truk ini dapat menjelajah hingga 1.200 Km. Sementara kecepatan maksimumnya mencapai 110 Km per jam. Dalam sekali jalan, VLRA 4×4 dapat membawa air tawar sebanyak 180 liter. Truk tempur ini dirancang untuk bisa melaju di suhu -25 hingga 55 derajat Celcius.
Acmat-VLRA_Mercutioclub
ACMAT VLRA 4X4 STL Marinir TNI AL dipasangi pelontar granat AGL-40 dan mortir 81mm. (Foto: Ardava.com)
ACMAT VLRA 4X4 STL Marinir TNI AL dipasangi pelontar granat AGL-40 dan mortir 81mm. (Foto: Ardava.com)

Sebagai truk multiguna, VLRA 4×4 dapat membawa muatan (paylod) hingga 5 ton. Sedangkan bila disulap sebagai pick up, truk dapat dimuati 10 sampai 16 pasukan. Untuk keamanan truk juga dapat ditambahi perlindungan terhadap serangan balistik , perlindungan terhadap ranjau dengan sistem Runflat tyre device, dan IED. Saat berada dalam moda runflat ia masih bisa berjalan sejauh 48 km dengan kecepatan 48 Km per jam. Untuk VLRA 4×4 yang digunakan Marinir TNI AL, nampak sudah dipasangi roll bar sebagai dudukan senjata pelontar granat otomatis AGL-40. Bahkan, Marinir cukup kreatif dengan menyertakan mortir 81 mm di truk ini.

ACMAT varian Command Car Presidential.
ACMAT varian Command Car Presidential.
Selain prajurit dengan senjata FAMAS, truk ACMAT 4x4 juga menjadi salah satu identitas militer Perancis.
Selain prajurit dengan senjata FAMAS, truk ACMAT 4×4 juga menjadi salah satu identitas militer Perancis.

ACMAT didirikan sebagai The ALM SA (studio Legueu Meaux) pada tahun 1954 oleh René Legueu dengan kantor pusat di Meaux sebagai produsen kendaraan berat militer. ACMAT merancang dan memproduksi berbagai macam truk 4WD kelas ringan dan menengah juga 6WD dan trailer. Produk mereka awalnya ditargetkan untuk pasar Afrika dan Asia yang tidak bisa membeli kendaraan yang harganya lebih mahal. Perusahaan ACMAT memproduksi produk-produknya dengan prinsip kesamaan suku cadang, mereka juga mensuplai varian berzirah dari kendaraan VLRA versi 4×4 dan 6×6.
ACMAT VLRA yang digunakan TNI AL juga dioperasikan di lebih dari 50 angkatan bersenjata di seluruh dunia. Dengan ground clearance yang tinggi, sistem all-wheel drive dan kabin diposisikan di belakang mesin dan as roda depan, ACMAT memang dirancang untuk semua misi taktis di medan yang berat. Dari segi mobilitas, VLRA 4×4 dapat diangkut dengan pesawat C-130 Hercules, C-160 Transall, dan helikopter sekelas CH-47 Chinook. (Bayu Pamungkas)

Dimensi
– Wheelbase: 3,3 to 4,30 meter
– Length: 5,7 to 7 meter
– Width: 2,2 meter
– Height: 2,4 meter
– Crew capacity: 13: 3-front + 10 to 16-rear
– Flatbed: 2,6 to 3,9 x 2,1 meter