Latihan militer bersama dalam kegiatan
Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2016 ditutup dengan
penghormatan (Sailing Pass) oleh seluruh kapal perang peserta kepada KRI
Makassar-590 di laut perairan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera
Barat, Sabtu.
Sementara upacara penghormatan diselenggarakan di darat yaitu di Kepulauan Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Asisten Operasi Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksda TNI INGN Ary Atmaja di Padang, Sabtu, mengatakan, setelah melakukan penghormatan tersebut kapal perang asing langsung bertolak menuju ke negara masing-masing.
"Sejumlah kapal perang Indonesia ada yang merapat terlebih dahulu di Pelabuhan Teluk Bayur, Kota Padang. Salah satunya adalah KRI Makassar yang merupakan kapal markas dalam kegiatan MNEK," jelasnya.
KRI Makassar-590 bersandar di Pelabuhan Teluk Bayur pada Sabtu sekitar pukul 22.00 WIB. Kapal itu rencananya bertolak menuju Surabaya pada Minggu (17/4).
Ia mengatakan, beberapa kendala yang ditemukan dalam kegiatan itu yaitu membagi waktu saat ada kegiatan rapat dan kegiatan yang bersifat protokoler, dan lainnya dilakukan dalam waktu bersamaan.
"Namun itu mampu kita atasi," kata Ary Atmaja didampingi Komandan Gugus Tempur Laut Koarmabar Laksma TNI Choky Hutabarat.
Ia juga mengapresiasi dukungan positif dari masyarakat Kota Padang dan Mentawai yang menjadi pusat MNEK 2016.
"Kami sangat mengapresiasi dukungan masyarakat, sehingga tidak ada hambatan dan kegiatan berlangsung dengan baik," katanya.
Ary Atmaja mengatakan, kegiatan MNEK itu rencananya dilaksanakan kembali pada 2018.
Sebelumnya dalam rangkaian kegiatan MNEK itu dilaksanakan sejumlah kegiatan bersama kapal perang RI dengan kapal perang asing dalam bidang perdamaian dan kemanusiaan.
Beberapa di antaranya adalah simulasi penyelamatan (SAR) dan simulasi pemeriksaan kapal asing di laut.
Sementara upacara penghormatan diselenggarakan di darat yaitu di Kepulauan Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Asisten Operasi Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksda TNI INGN Ary Atmaja di Padang, Sabtu, mengatakan, setelah melakukan penghormatan tersebut kapal perang asing langsung bertolak menuju ke negara masing-masing.
"Sejumlah kapal perang Indonesia ada yang merapat terlebih dahulu di Pelabuhan Teluk Bayur, Kota Padang. Salah satunya adalah KRI Makassar yang merupakan kapal markas dalam kegiatan MNEK," jelasnya.
KRI Makassar-590 bersandar di Pelabuhan Teluk Bayur pada Sabtu sekitar pukul 22.00 WIB. Kapal itu rencananya bertolak menuju Surabaya pada Minggu (17/4).
Ia mengatakan, beberapa kendala yang ditemukan dalam kegiatan itu yaitu membagi waktu saat ada kegiatan rapat dan kegiatan yang bersifat protokoler, dan lainnya dilakukan dalam waktu bersamaan.
"Namun itu mampu kita atasi," kata Ary Atmaja didampingi Komandan Gugus Tempur Laut Koarmabar Laksma TNI Choky Hutabarat.
Ia juga mengapresiasi dukungan positif dari masyarakat Kota Padang dan Mentawai yang menjadi pusat MNEK 2016.
"Kami sangat mengapresiasi dukungan masyarakat, sehingga tidak ada hambatan dan kegiatan berlangsung dengan baik," katanya.
Ary Atmaja mengatakan, kegiatan MNEK itu rencananya dilaksanakan kembali pada 2018.
Sebelumnya dalam rangkaian kegiatan MNEK itu dilaksanakan sejumlah kegiatan bersama kapal perang RI dengan kapal perang asing dalam bidang perdamaian dan kemanusiaan.
Beberapa di antaranya adalah simulasi penyelamatan (SAR) dan simulasi pemeriksaan kapal asing di laut.