Kamis, 25 Februari 2016

TNI Harus Siap Hadapi Peperangan Masa Depan

  Kopassus
Kopassus
 
Presiden Joko Widodo menginginkan agar TNI siap dan tahan banting menghadapi segala macam peperangan masa depan. Apalagi, kata Jokowi, di tengah kondisi geografis khas Indonesia yang 2/3 wilayahnya adalah air. Hal ini tentu akan memengaruhi corak peperangan di masa yang akan datang.
“Kita berharap agar TNI siap menghadapi peperangan masa depan di tengah kondisi geografis khas Indonesia atau 2/3 wilayah kita adalah air, dan kini nanti ke depan saya kira akan mempengaruhi corak peperangan di masa yang akan datang. Saya menyadari untuk membangun TNI yang profesional dan disegani harus mampu memenuhi alutsista bagi tiga matra secara terpadu,” ujar Presiden di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (23/2/2016).
Konstruksi TNI masa depan tersebut, disampaikan Presiden Jokowi saat menggelar rapat kabinet terbatas tentang penguatan alat utama sistem pertahanan (alutsista) TNI di Tanah Air.

?”Ke depan kalau pertumbuhan ekonomi naik paling tidak di atas 6%, akan muncul anggaran TNI 1,5% dari PDB. Ini angka yang besar. Hitungan saya sekitar Rp 250 triliun, yang mulai diantisipasi dari sekarang,” ujar Presiden.
TNI diminta memiliki perencanaan yang betul-betul matang dan detail mengenai sistem pertahanan di Indonesia, termasuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri untuk alutsista TNI.
 
Sindonews.com

Setelah Indonesia, Polandia Juga Upgrade Tank Leopard 2A4

  tank leopard
Militer Polandia meng-upgrade 128 tank Leopard 2A4, lewat Rheinmetall Defence yang bekerja sama dengan perusahaan Polandia Polska Grupa Zbrojeniowa (PGZ) dan ZM Bumar-Labedy S.A.
Rheinmetall akan bersifat sebagai strategic partner, yang menyuplai kemampuan kunci yang krusial, termasuk teknologi elektronik dan sistem senjata. Proyek ini bernilai 220 juta Euro, untuk Rheinmetall.

128 MBT Leopard 2A4 ini dibeli Polandia tahun 2002 dari surplus stok tank Bundeswehr Jerman. Upgrade ini akan distandarisasi dengan Leopard 2A5 and 2A6, Jerman.
Menyusul Kanada dan Indonesia, Polandia ini negara ketiga pengguna tank Leopard yang memilih Rheinmetall sebagai partner teknologi untuk program besar modernisasi militer. Selain Bundeswehr, kini ada 17 negara yang menggunakan Main Battle Tank / MBT Leopard 2.
 
Rheinmetall-defence.com

TNI AD Uji Tembak Minigun M-130

  minigun tni
minigun
mingun 3

TNI AD mulai menguji coba tembakan Minigun M134D buatan Amerika Serikat yang dipasang di helikopter. TNI AD memesan 20 unit M-134 Minigun lewat MJA Tech tahun 2015. Senjata ini mempunyai enam laras dengan sistem penembakan elektronik.
Minigun M-130 menembakkan peluru 7,62 mm standar NATO 3000 butir/ menit, (50 peluru per/detik) dan bisa ditembakkan hingga 30.000 peluru. M134 berbahan titanium sehingga lebih ringan 20% dari pendahulunya. Dari berat sekitar 30 kg menjadi 25 kg. Senjata ini bisa dipasang pada hellicopter Bell 412, kendaraan tempur, kapal maupun pesawat.
 
Pr1v4t33r – Defence.PK

Hubungan Militer Indonesia Rusia, Memasuki Fase Baru

 Atase militer Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia, Kolonel Nikolay Nikolayuk (Photo : Liputan6.com)
Atase militer Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia, Kolonel Nikolay Nikolayuk (Photo : Liputan6.com)
 
Atase militer Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia, Kolonel Nikolay Nikolayuk mengingatkan Rusia dan Indonesia memiliki sejarah kemitraan yang cukup panjang. Kemitraan keduanya dimulai tak lama setelah Indonesia merdeka.
Kolonel Nikolayuk mengatakan Rusia telah mendukung Indonesia sejak awal kemerdekaan. Dan saat ini hubungan kedua negara terus berkembang, dan tengah memasuki fase baru.
“Berbicara mengenai sejarah hubungan antara Rusia dan Indonesia, saya ingin mengatakan, Rusia sudah memberikan dukungan baik secara militer ataupun politik kepada Indonesia sejak awal Indonesia merdeka,” kata Kolonel Nikolayuk, saat perayaan hari Angkatan Bersenjata Rusia, 23/2/2016, di Jakarta.

“Saat ini hubungan kedua negara telah memasuki babak baru, khususnya dalam bidang pertahanan. Indonesia dan Rusia dua negara yang bersahabat. Kami memiliki kerjasama teknik militer yang sangat aktif, dan perlahan-perlahan terus meningkatkan hubungan militer kami,” ujarnya.
Rusia sangat siap untuk mengembangkan hubungan dengan Indonesia, sebagaimana Indonesia juga sangat siap untuk mengembangkan hubungan dengan Rusia.
“Kami memiliki tradisi yang sangat baik, dan pengalaman berkejasama yang sangat luas, yang bisa menjadi pijakan yang baik untuk kerjasama lebih lanjut di tengah persahabatan kedua negara,” Kolonel Nikolay Nikolayuk.
 
Sindonews.com

Kemungkinan Kerja Sama Pindad dan Perusahaan Pertahanan Austria

 
Kemungkinan Kerja Sama Pindad dan Perusahaan Pertahanan Austria (1)
Grup industri pertahanan dan keamanan Austria yang terdiri dari Austrian Insitute of Technology (AIT), Austrian Defence & Security Industry (WKO), BMVIT, Frequentis, Oberaigner Powertrain, Rosenbauer, Steyr Mannlicher, Scotty, Special Purpose Powertrain dan Trumer Schutzbauten, melakukan kunjungan ke PT Pindad. Kunjungan ini dimaksudkan dalam rangka menjalin kemungkinan kerja sama antara perusahaan-perusahaan pertahanan dan keamanan Austria dengan Pindad.
Kepala Divisi Pengembangan Bisnis Pindad, Yayat Ruyat, kemudian menjelaskan lingkup bisnis Pindad beserta produk yang dihasilkannya saat ini, termasuk kerjasama yang pernah dilakukan dengan beberapa perusahaan di bidang industri pertahanan dan keamanan dari luar negeri. Lebih lanjut, Yayat mengatakan bahwa Pindad tengah memfokuskan diri untuk memproduksi munisi dan senjata kaliber besar, termasuk tank.
Pimpinan rombongan Delegasi Austria, Reinhard Marak, menyampaikan apresiasinya terhadap perkembangan berbagai produk Pindad dan membuka kemungkinan untuk bekerjasama dengan industri sejenis dari Austria. Ia pun menjelaskan bahwa Austria memiliki sekitar 100 perusahaan yang berkecimpung di bidang pertahanan dan keamanan, dan sedang mengalami perkembangan pesat.

Kemungkinan Kerja Sama Pindad dan Perusahaan Pertahanan Austria (2)
Rombongan pun kemudian mengunjungi fasilitas produksi Divisi Kendaraan Khusus dan Display senjata sebelum meninggalkan komplek Pindad.
Pindad membuka ruang untuk bekerja sama selama sejalan dengan rencana dan kebutuhan perusahaan, sesuai visi perusahaan untuk menjadi produsen peralatan pertahanan dan keamanan terkemuka di Asia pada tahun 2023 melalui inovasi produk dan kemitraan strategis.
 
PT Pindad

Kamis, 11 Februari 2016

Kapal Selam Mini: Andalan Taktik Gerilya Bawah Air di Laut Dangkal

ks-1

Dengan geografi berupa kepulauan dan sebagian besar alur perairan dangkal di wilayah Indonesia Barat, menjadikan model peperangan gerilya bawah air layak digelar bila suatu waktu meletus. Dengan latar belakang tersebut, konsep penggunaan kapal selam mini oleh TNI AL bisa menjadi pilihan tepat, terlebih dari sisi penguasaan teknologi dan pendanaan, sejatinya pembangunan kapal selam mini oleh industri strategis dalam negeri sudah bisa dilakukan.

Bahkan berkaca ke era revolusi kemerdekaan tahun 1947, Letkol D. Ginangan malah sudah berhasil mewujudkan prototipe kapal selam mini dengan panjang 7 meter. Meski saat itu pengujian ada kendalam teknis, sehingga kapal selam Ginangan tidak bisa menyelam, namun perlu dicatat prototipe kapal selam Ginangan berhasil dibuat dan di uji coba. Sebaliknya, pada masa kini pengembangan kapal selam di Indonesia masih jalan di tempat. Berita baik seputar ToT (Transfer of Technology) kapal selam memang ada, yakni pada pengadaan kapal selam Changbogo Class yang unit ketiga (pesanan terakhir) rencananya akan dibangun di galangan PT PAL.

DSC_07081

Kembali ke segmen kapal selam mini, Dislitbangal TNI AL dan beberapa Perguruan Tinggi sejak beberapa tahun belakangan sudah menelurkan konsep kapal selam mini (midget submarine) di kelas 22 meter. Meski masih berkutat di level uji laboratorium, Dislitbangal sudah menampilkan desain kapal selam mini 22 meter (KS-22). Dalam tataran konsep, kapal selam mini Dislitbangal diketahui punya spesifikasi sebagai berikut:

Panjang : 22.0 meter
Diameter press hull : 3.0 meter
Draft : 2.6 meter
Displacement atas air : 111 ton
Displacement bawah air : 133 ton
Radius/ kecepatan di permukaan : 1200 mil / 8-12 knot
Radius/ kecepatan di bawah air : 160 mil / 4-14 knot
Endurance : 6 Minggu
Kedalaman selam : 80-140 meter
Awak : 11 personel
Mesin : 1x250kW, Diesel generator
Battery : 220 sel – 440 volt DC
Kapasitas BBM : 20 ton
Propeler : Twin screws – counter
Senjata : 4 Torpedo SUT (Surface & Underwater Torpedo)

Desain kapal selam karya Kolonel (Pur) Ir Dradjat Budiyanto MBA.
Desain kapal selam karya Kolonel (Pur) Ir Dradjat Budiyanto MBA.

Dengan label ‘mini,’ maka akan nada keterbatasan kemampuan dibanding kapal selam kelas menengah yang punya bobot lebih besar, sebut saja Type 209 atau Kilo Class. Mungkin spesifikanya agak lebih dekat ke kapal selam Type 206 yang dahulu hampir melengkapi kekuatan armada TNI AL.

kapalselam1

Keterbatasan kapal selam mini umumnya pada kemampuan endurance, kapasitas bahan bakar, kemampuan mesin diesel dan baterai, dan bekal persenjataan (satu tabung peluncur hanya untuk meluncurkan satu torpedo, alias tidak bisa internal reload). Meski begitu dukungan navigasi dan sensor dapat menyesuaikan dengan teknologi terbaru. Satu yang pasti, kapal selam mini lebih lincah dalam manuver dan bisa menjangkau perairan dangkal, termasuk berlayar di sungai.

Selain digagas Dislitbangal, konsep kapal mini juga ditawarkan purnawirawan TNI AL Kolonel (Pur) Ir Dradjat Budiyanto MBA. Ide Drajat muncul sejak tahun 1996, kapal selamnya diberinama IM X-1 (Indonesian Midget Experimental-One) yang ide awalnya berasal dari dr Laksamana Arief Kus Hariadi yang merupakan atasan Dradjat sewaktu masih bertugas di kesatuan AL dulu. Apa saja keunggulan rancangan kapal selam mini IM X-1 ini?

Rancangan kapal selam mini Drajat memungkinkan pengembang untuk mencari onderdil dan peralatan di dalam negeri. Jika di dalam negeri tidak tersedia, bisa mencari suku cadang (spare part) dari negara lain yang tidak merugikan Indonesia, seperti dari Pe

Kapal selam mini Jepang dari Type-A.
Kapal selam mini Jepang dari Type-A.

rancis yang open source. Sementara ada beberapa negara penjual suku cadang justru cenderung memiliki kebijakan yang merugikan negara pembeli.

Puluhan kapal selam mini (Type C) di kota Kure pasca kekalahan Jepang dalam PD II.
Puluhan kapal selam mini (Type C) di kota Kure pasca kekalahan Jepang dalam PD II.

Kapal selam mini Jepang dari Type-A.
Kapal selam mini Jepang dari Type-A.

Dalam kalkulasi Dradjat, pada 1996, ketika harga besi masih murah, diperkirakan pengembangan kapal selam mini per unit akan menghabiskan anggaran sekitar US$7 juta dengan asumsi harga besi saat itu US$400 per ton. Namun, kini ketika harga baja atau besi sudah naik tiga kali lipat,maka biaya pengembangan kapal selam ini diperkirakan membutuhkan US$21 juta per unit. Angka ini masih jauh di bawah harga pembelian kapal selam jadi dari luar negeri yang di atas US$40–50 juta per unit.Bahkan untuk harga kapal selam standar,sekitar US$300 juta per unit yang sudah dalam kondisi lengkap dengan semua peralatan militer modern.

Kapal selam mini Korea Utara - Yeoneo-class
Kapal selam mini Korea Utara – Yeoneo-class

Kapal selam mini korea Utara (Sang O Class) dalam misi penyusupan yang gagal ke Korea Selatan.
Kapal selam mini korea Utara (Sang O Class) dalam misi penyusupan yang gagal ke Korea Selatan.

Kapal selam mini korea Utara dijadikan monumen oleh Korea Selatan.
Kapal selam mini korea Utara dijadikan monumen oleh Korea Selatan.

Spesifikasi kapal selam mini rancangan Dradjat memiliki panjang 22 meter untuk hidung pendek,dan 24 meter untuk hidung panjang. Kapal selam Drajat punya berat 215 ton dengan kecepatan bawah air 18 knot atau 18 mil per jam. Kapasitas kapal selam mini ini mampu membawa 11 orang. Kelebihan lain dari kapal selam IM X-1 ini adalah rancangan lampu sonar yang lebih fleksibel dibanding kapal selam standar.

Kapal selam mini Nazi Jerman S622.
Kapal selam mini Nazi Jerman S622.

Jika kapal selam umumnya memiliki lampu sonar vertikal bak lampu mobil sehingga tidak bisa menerangi secara leluasa hanya satu arah, rancangan Dradjat dibuat sedemikian rupa hingga bisa vertikal longitudinal. ”Inovasi lampu sonar ini mungkin yang pertama kali di dunia,”klaim Dradjat. Selain itu, masih banyak kelebihan lain rancangan kapal selam IM X-1 Dradjat. Seperti karena kapal selam ini kecil maka tingkat kebisingannya lebih rendah jika dibandingkan kapal selam standar.

Hingga kini konsep kapal selam Dislitbangal dan kapal selam rancangan Drajat masih jauh dari wujud nyata. Jangankan diproduksi, diwujudkan menjadi bentuk prototipe saja belum. Seperti Dradjat yang sudah menyelesaikan konsep rancangannya sejak 1996 dan mulai mempromosikan ke pemerintah. Namun, hingga saat ini gayung tak jua bersambut.

Kapal selam mini AL Iran - Ghadir Class.
Kapal selam mini AL Iran – Ghadir Class.

Vietnam Langkahi Indonesia
Meski belum selama Indonesia dalam mengoperasikan kapal selam, kekuatan laut Vietnam sudah unjuk gigi dengan menggunakan Kilo Class dari Rusia. Terkhusus bicara tentang kapal selam mini, Vietnam pada tahun 2014 juga sudah berhasil meluncurkan kapal selam mini untuk kebutuhan sipil. kapal selam mini yang dibuat oleh seorang mekanik Vietnam sekarang sudah bekerja sempurna dan berfungsi penuh.

Nguyen Quoc Hoa, sang pembuat kapal selam mini, mengatakan kepada surat kabar online lokal Lao Dong pada hari Kamis bahwa mesin-mesin dalam kapal selam mini telah beroperasi dengan baik sejak pertama dirancang. “Uji coba sukses terhadap mesin-mesin internal kapal selam mini, termasuk sistem generator, sistem pasokan oksigen, filter udara dan sistem radar,” kata Hoa.

Kapal selam mini buatan Vietnam.
Kapal selam mini buatan Vietnam.

Hoa menambahkan bahwa kapal selam mini buatannya telah berhasil menerapkan teknologi canggih Air Independent Propulsion (AIP) saat menyelam. Teknologi AIP umum digunakan pada kapal-kapal selam canggih non-nuklir saat ini. Yang memungkinkan kapal selam untuk tetap bisa terus beroperasi tanpa perlu mengakses oksigen (dengan muncul ke permukaan atau menggunakan snorkel).

Kapal selam mini buatan Hoa memiliki bobot benaman 12 ton (tidak disebutkan apakah ini bobot benaman saat mengapung atau menyelam), dan mampu beroperasi pada kedalaman maksimum 50 meter dan mampu menempuh perjalanan sejauh 800 km dalam waktu 15 jam (sekitar 53 km/jam atau 28 knot- terbilang cepat).
 

Kekuatan Armada Kapal KPLP

Kapal KPLP
Kapal KPLP 5
Kapal KPLP 3
Kapal KPLP 4
Kapal KPLP 2

Saat ini bukan hanya Bakamla yang sedang menggenjot jumlah kapal patroli mereka, tapi juga Departemen Perhubungan.
Kementerian Perhubungan baru saja mengoperasikan tiga kapal patroli ukuran 42 meter untuk Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) di Dermaga Utara Pelabuhan Batuampar, Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Kapal itu adalah KN Gerantin yang akan digunakan di pangkalan Surabaya, KN Pasatimpo di pangkalan di Bitung, dan KN Rantos di Pangkalan Tanjung Uban.
Kapal-kapal itu bagian dari pengadaan 200 kapal Kementerian Perhubungan, yang sekitar 30 persennya adalah kapal patroli. Kementerian Perhubungan membutuhkan kapal patroli nonmiliter sekitar 500 kapal, yang separuh diantaranya harus kapal kelas satu dan kelas dua.
Saat ini Kementerian Perhubungan memiliki 242 kapal KPLP, namun rata-rata ukuran kecil, dan ukuran besar hanya sekira 30 kapal. Untuk itu kini Kementerian Perhubungan sedang membangun kapal kapal besar untuk Patroli KPLP. Kapal dengan desain terbaru akan dilengkapi alat navigasi canggih.
 
Antara