“Soft loans” 3 miliar dollar dari Rusia, Tampaknya Pemerintah
dibantu KeMenhan tidak akan menyia-yiakan kesempatan ini. Tentu saja
pinjaman lunak ini hanya untuk membeli alusista Rusia bukan negara lain.
Seperti diketahui, banyak kebutuhan alusista yang diperlukan oleh TNI
sebagai kebutuhan utama dan pengertian alusista yang telah menua, dan
juga kebutuhan alat alat yang bisa digunakan untuk keperluan SAR,
dan penanganan bencana.
Hal ini berkaca dengan banyaknya kasus, baik kecelakaan atau pun
peristiwa alam yang menimbulkan korban jiwa. Sebut saja kecelaakaan Air
Asia di laut Karimata. dimana kita sangat membutuhkan kapal besar yang
tahan gelombang laut untuk misi pencarian korban di laut.
Hal ini dibuktikan oleh kemampuan KRI Banjarmasin dari jenis LPD
yang mampu bertahan di laut . Lalu kebutuhan akan kapal amphipi laut
untuk melakukan pendaratan di laut sangat dibutuhkan oleh pemerintah.
alasan lain adalah peristiwa rutin yang terjadi dalam musim panas di
Indonesia adalah kebakaran hutan di pulau Sumatera yang seakan menjadi
rutinitas tahunan. Hal ini tentu saja membutuhkan suatu alusista yang
bisa digunakan untuk militer dan juga kepentingan SAR .
Atas dasar hal di atas, saya memprediksi dan menebak berdasarkan data
dan fakta yang ada jika benar pemerintah akan “mengambil” soft loans
tiga milyar dollar dari Rusia, saya perkirakan ada beberapa barang
“mainan” yang mungkin akan di beli oleh pemerintah.
A,Untuk Militer
1. SU-35 Super Flanker harga $65-80juta per unit
Ryamizard Ryacudu Menhan pun menjelaskan, saat ini pihaknya telah memesan Sukhoi sebanyak 16 buah.
“Sudah dianggarkan sebelumnya. Itu akan bertahap,Kita punya Sukhoi, kita beli.
“Kita sekaligus pesan (pesawat untuk) satu skadron, 16 buah.namun
jika tidak cukup kita hanya beli beberapa unit saja dengan
persenjataan penuh.
Tak hanya itu, kemampuan dan daya juang pesawat tempur Indonesia
juga terus ditingkatkan. “Para pilot Sukhoi terus dikirim ke pangkalan
udara Rusia di Krasnodar hampir setiap tahun.
2.S-300 PMU2 anti serangan udara per unit Rp.9-15 milyar
Atase Pertahanan RI untuk Rusia, Kolonel (Pnb), Andi Kustoro,
mengatakan TNI terus berupaya menyempurnakan alutsista-nya. Salah
satunya dengan berupaya memodernisasi kemampuan peralatan tempur.
Menurut Andi, salah satu peralatan tempur yang sudah
direncanakan adalah untuk menambah koleksi tank amfibi BMP3F, membeli
simulator helikopter untuk Angkatan Darat, serta menjajaki pembelian
S-300.
3.tank marinir BMF 3F
4. Mi 35P Heli serang darat anti tank
B.Untuk keperluan SAR
1. Kamov KA 32A11BC untuk kebakaran hutan
2.Pesawat Amphibi BE-200 untuk SAR laut dan pemadam kebakaran hutan
3 .Pesawat untuk cargo dan SAR IL-76MD-90A
Pesawat cargo strategis IL-76 MD-90A yang dapat membawa beban
sampai 60 ton sejauh 4.000 km. Ia juga dapat berfungsi sebagai pengisi
bahan bakar serta sebagai pemadam kebakaran. Pesawat ini, menurut para
anggota delegasi cocok untuk keperluan Indonesia. hal ini ketika
delegasi indonesia menghadiri pameran pesawat udara Rusia.
Delegasi sempat juga menyaksikan presentasi kemampuan pesawat amfibi BE-200 yang sangat bermanfaat untuk pemadaman kebakaran. ”
Lalu jika ada pertanyaan bagaimana dengan dollar yang sudah
Rp.14.000. Tentu saja pasti ada pengaruhnya. namun tidak begitu
otomatis pembelian alusista menjadi gagal. Kenapa demikian ?.
1. Sesuai pernyataan pak Menhan ada beberapa alusista yang sudah di bayar, dan tinggal kirim
2. Pengaruh dollar naik hanya akan mengurangi jumlah alat alusista
yang dibeli, misal tadi nya kita akan beli 16 unit sukhoi atau 1
skuadron, maka akibat dollar naik kita akan hanya membeli beberapa
unit namun sudah dengan persenjataan penuh alias bukan kosongan.
3. Pihak Rusia sendiri bersedia jual beli dengan imbal balik mendapat
proyek proyek di kalimantan dan atau pembayaran dengan sumber daya
alam yang d butuhkan Rusia,
4, Pihak Rusia bersedia menerima pembayaran dengan tidak mengunakan
mata uang dollar artinya dengan mengunakan mata uang ke duaa negara atau
dengan cara lain yang tidak merugikan.
5. Pak Menhan mengataakan kita mampu beli yang baru dan mahal pada
saat sidak alusista, artinya dana untuk pembelian alusista sudah
dianggarkan.
Kutipan Pak Menham ” Kita mampu bisa beli yang triliunan. Kenapa
kita beli yang ratusan juta? Itu semua akan saya bantu semua. Kita sudah
anggarkan,” lanjutnya.
Jadi penawaran soft loans 3 miliar dollar dari Rusia sudah pasti
akan dipergunakan oleh pemerintah untuk menambah alusista TNI. Sekarang
tingal menunggu pernyataan resmi pemerintah, apakah akan mengambil
tawaran tersebut atau mengunakan anngaran yang sudah ada dalam tahun
anggaran 2015-2019.
Ini semua hanya opini pribadi. Silahkan jika ada yang ingin menambahkan. Slam NKRI.