MBT Leopard Revo RI
Indonesia telah memiliki tank kelas berat Leopard 2A4,
namun untuk menambah kekuatan, Indonesia juga memesan tank Leopard
dengan spesifikasi lebih canggih yang disebut Leopard Revolution
Indonesia.
“Leopard II Revolution Indonesia memang teknologinya di atas tipe 2A4
tapi tidak bisa di-upgrade lagi. Yang tipe 2A4 masih bisa di-upgrade,”
kata Komandan Batalion Kavaleri 8/2 Tank Mayor Kavaleri Valian Wicaksono
di kantornya, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (20/11/2014).
Struktur cangkang luar tank ini menyerupai tank-tank siluman.
“Nantinya akan ada 41 unit Leopard II Revolution Indonesia,” ujar Mayor
Valian.
Kelebihan tank ini ada pada sistem kanonnya yang mampu mendeteksi
musuh dan kawan secara otomatis. Kemudian moncong kanon kaliber 120 mm
dapat mengunci musuh bahkan mengikuti suhu panas kendaraan tempur musuh.
“Identifikasi friend or foe itu semacam radar, jadi sudah
terintegrasi bisa membaca kedudukan kawan dan musuh. Ada night visionnya
juga heat lock,”.
Kelebihan teknologi ini membuat tank Leopard II RI memiliki kecepatan
bidik melebihi tank-tank lainnya. Prajurit di dalam kubah kanon hanya
tinggal mengarahkan binokular ke arah kendaraan tempur musuh dan kanon
pun mengikutinya. Akan tetapi, tank Leopard II RI baru digunakan pada
tahun depan karena masih dalam proses pengerjaan.
Mayor Valian menyatakan kemampuan tempur tank Leopard canggih itu di
atas kemampuan tank Leopard Singapura. “Untuk saat ini, kemampuan
Leopard II RI di atas tank Leopard yang digunakan Singapura,”.
Spesifikasi lainnya dari tank Leopard II RI tidak disebutkan oleh
Valian. Pada dasarnya, kemampuan tank 62 ton canggih itu tak akan jauh
berbeda dengan tank Leopard tipe 2A4 seperti mampu menembakan kaliber
120 mm hingga 125 mm dengan jarak efektif 4 Km.
“Ditunjang sistem keseimbangan pada turret sehingga menembak sasaran
bisa sambil bergerak, dilengkapi automatic firing control system dan
balistic computer untuk meningkatkan kecepatan dan akurasi tembakan,”.
Tank Leopard memiliki 4 awak yang terdiri dari komandan kendaraan
yaitu seorang perwira, pengemudi, gunner dan loader. Setiap awak
mendapatkan pelatihan untuk 4 posisi tersebut sehingga jika kehilangan
satu posisi, Leopard tidak ‘pincang’.
“Kapasitas 47.000 cc, RPM 2.600/min dengan tenaga kuda 1.497 hp.
Mengarung (berjalan di bawah air) tanpa persiapan hingga kedalaman 1,2
meter, dengan snorkel bisa mencapai kedalaman 4 meter,”.
Kecepatan maksimum Leopard mencapai 68 Km/jam untuk maju, jika mundur
maka bisa mencapai 31 Km/jam. Dengan kapasitas BBM sebanyak 1.160
liter, Leopard bisa mengarungi daratan ratusan kilometer jauhnya.
“Kecepatan berputar kubahnya 360 derajat itu 9 detik, dengan
persenjataan Rheinmetall 120 mm smoothbore gun L/44 dan 2 senjata mesin
GPMG. Kekuatan seluruhnya di Yonkav 8/2 Tank, ada 41 unit Leopard, 19
tank support seperti komando, jembatan, recovery, engineer vehicle dan
logistik,”.
Dengan keberadaan Leopard ini, bagi Valian, Indonesia mendapatkan 3
keuntungan. Keuntungan itu berupa keuntungan politis untuk keseimbangan
kekuatan, keuntungan untuk mewujudkan efek penggentar dan meningkatkan
posisi tawar serta wibawa bangsa Indonesia di dunia internasional.
“Di blok NATO ada 4 varian yang desainnya hampir mirip yakni Leopard
II, Abrams, Challenger dan? Leclerc. 4 Varian ini hanya bisa diimbangi
oleh tanknya Israel Merkava, tapi nggak mungkin menghadapi NATO
kayaknya,”
?”Kalau Rusia, dia memang menang kemampuan bajanya yang sampai saat
ini baja Rusia masih yang paling baik. Tapi Leopard menggunakan
explosive reactive armor dengan ceramic add on plate dan composive
protection sehingga mampu menahan hingga kaliber 40 mm,” tutup Mayor
Valian.