File Top Secret (foto : sott.net)
Intelijen Amerika Serikat (NSA) dan
Inggris (GCHQ) jelas sangat tidak menyukai Edward Snowden yang terus
membocorkan langkah taktis dan strategis kedua badan intelijen negara
tersebut dalam melakukan pulbaket (pengumpulan bahan keterangan) dari
seluruh dunia. Setelah beberapa kali mengirimkan bocoran ke media,
Snowden mantan kontraktor CIA dan NSA yang kini untuk sementara
dipelihara Rusia kembali mengirimkan bocoran ulah NSA dan GCHQ. Dia
mengirimkan bukti upaya surveilans kedua badan intelijen tersebut
terhadap jejaring sosial kepada harian terkemuka AS dan Inggris (The
New York Times, The Guardian dan ProPublica) dan ditayangkan pada hari
Senin (27/1/2014) serta kepada NBC News pada Selasa (28/1/2014).
Snowden menyebutkan bahwa kedua badan
intelijen kedua negara tersebut sejak tahun 2007 telah bekerja sama
memonitor dan membangun akses masuk ke perangkat komunikasi terbaru
dengan sistem Android dan iPhone. Keduanya mampu mengakses email,
foto-foto, data-data seperti daftar kontak, lokasi serta jejaring sosial
lainnya. Disamping juga menyimpan data-data pribadi seperti profile,
termasuk umur seseorang, alamat, jenis kelamin, status, pendidikan dan
data keluarga lainnya. GCHQ melakukan fokus kearah Irak dan Afghanistan
untuk memonitor kegiatan teroris. Sementara sebuah dokumen rahasia
(bulan Mei 2010) dari NSA tentang hasil para analisnya menyebutkan
sebuah operasi yang dinamakan "Golden Nuget," bahwa Android dan iPhone
adalah sebuah sumber informasi yang kaya (target potensial).
Aplikasi yang juga merupakan sumber
informasi intelijen yang dimonitor adalah Flickr, Lindkedln, Twitter dan
aplikasi yang terkoneksi ke Facebook. Sementara game yang terkenal
seperti Angry Birds juga dimata-matai GCHQ dan NSA untuk dimonitor para
penggunanya.
Badan-badan itu ternyata telah lama
mencegat generasi lalu lintas ponsel sebelumnya seperti pesan teks dan
metadata dari hampir setiap segmen jaringan mobile dan , baru-baru ini ,
lalu lintas komputer yang berlangsung pada saluran/jaring internet.
Karena jaringan-jaringan yang sama tersebut membawa aliran data dari
kebocoran aplikasi , NSA dan GCHQ memiliki cara yang siap pakai untuk
mengumpulkan dan menyimpan sumber daya baru ini . Dokumen Snowden tidak
membahas berapa banyak pengguna yang mungkin akan terpengaruh , apakah
mereka termasuk warga Amerika atau seberapa sering monitor dilakukan.
Operasi spionase GCHQ terbuka setelah
Snowden membuka data NSA, yang telah dikirimkannya kepada NBC News,
ditayangkan pada Selasa (28/1/2014). Sandi operasi oleh GCHQ
sebagaimana yang dilaporkan ke NSA diberi nama "Squeaky Dolphin," yang
khusus memonitor Youtube. GCHQ mampu mengumpulkan nama, alamat dan
informasi pengguna dari demikian banyaknya video yang diakses setiap[
harinya. Fous lebih diarahkan kepada content yang populer, pengguna
terbanyak serta tayangan radikal terkait dengan kegiatan teroris.
Dengan demikian maka sebenarnya kini
tidak ada satupun jejaring sosial yang bebas dari aksi mata-mata kedua
badan intelijen yang masuk dalam kelompok "5-eyes." Termasuk Australia,
Canada dan Selandia Baru. Nampaknya kedua badan intelijen tersebut terus
mengumpulkan jaringan ancaman atau potensi ancaman yang akan
berpengaruh dan berubah menjadi ancaman riil terhadap keamanan nasional
masing-masing negara serta juga sekutunya. Dan jelas disamping itu aksi
spionase memberikan informasinya kepada end user di negaranya masing-masing, khususnya dalam kaitan sembilan komponen intelijen strategis.
NSA (National Security Agency)
dari AS langsung memberikan bantahan dan menyatakan tidak tertarik
dengan data/informasi intelijen di luar "target intelijen yang pasti."
NSA membantah dan menyatakan tidak melakukan monitoring pada ponsel
pintar atau peralatan komunikasi serta jejaring sosial rakyat AS
sendiri. NSA yang pada tahun fiskal 2013 mendapat gelontoran black
budget sebesar US$14,7 milyar mempunyai job discription "melindungi
sistem informasi pemerintah, mencegat sinyal informasi intelijen luar
negeri. Snowden membocorkan bahwa total Black budget sebesar US$52,6
milyar pada tahun fiskal 2013 diberikan oleh pemerintah Amerika Serikat
kepada lima badan intelijennya.
Demikian juga badan intelijen Inggris GCHQ (Government Communications Headquarters) tidak memberikan komentar dengan pemberitaan di media-media tersebut. GCHQ
tetap berpendapat dan bersikeras menyatakan bahwa apa yang mereka
lakukan adalah kegiatan yang legal, penting dan sesuai dengan
proporsinya. GCHQ adalah sebuah badan intelijen Inggris yang bertugas
dan bertanggung jawab untuk menyediakan Signal Intelligence (SIGINT)
serta jaminan informasi kepada pemerintah Inggris dan angkatan
bersenjata. Dalam melakukan operasinya berada di bawah arahan Komite
Intelijen Gabungan (Joint Intelligence Committe), bersama-sama MI6 (Secret Intelligence Service). Oleh
karena itu dengan dukungan dana dari NSA, maka GCHQ juga secara rutin
memberikan informasi intelijen kepada NSA. Demikian informasi singkat
ini, pada intinya,kita waspada sebelum terlambat, khususnya bagi para
pengemban amanah.
Oleh : Prayitno Ramelan, www.ramalanintelijen.net