Mulai semester I pada tahun 2014 sesuai dengan rancang bangun kekuatan
pertahanan pada renstra I (2010-2014) TNI Angkatan Udara diharapkan
telah diperkuat dengan beberapa Alutsista Dirgantara baru yang lebih
kompleks dan canggih. Hal ini dapat dilihat dari upaya-upaya yang terus
dilakukan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI
yang melibatkan beberapa pihak seperti pelaku industri Pertahanan,
kalangan akademisi dan tenaga-tenaga ahli lainnya.
Demikian dikatakan Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro saat
memberikan pembekelan kepada Perwira Siswa Sekolah Staf dan Komando TNI
Angkatan Udara Angkatan (Sesko AU) Angkatan XLVIII, Kamis (26/10) di
Ksatrian Sesko AU. Dengan didamping Komandan Sesko AU, Marsda TNI Boy.
Syahril Qamar, S.E Menhan memberikan pembekalan kepada 128 Pasis Sesko
AU berpangkat Letkol dan Mayor dari beberapa kesatuan di Indonesia serta
Siswa Mancan Negara yang berasal dari Amerika, Pakistan, Malaysia,
SIngapura, Thailand dan Korea Selatan.
Diharapkan dengan adanya pembekalan Menhan ini para siswa dapat mengerti
dan mengimplementasikan segala kebiajakan pertahanan sesuai dengan
tugas dan fungsi yang di emban para siswa di satuannya masing-masing.
Sehubungan upaya pemenuhan Alutsista terbaru dan canggih ini Kemhan akan meng-upgrade sekitar 24 unit pesawat F-16
dengan Engine Block 25 menjadi Engine blok 52. 24 unit pesawat ini
merupakan hasil hibah dari Pemerintah Amerika Serikat yang telah juga
disetujui oleh Anggota Komisi I DPR RI. Pemerintah juga mengalokasikan
anggaran untuk mendukung upgrade tersebut sekitar 600 juta Dollar.
Selain itu Kemhan juga akan melibatkan beberapa pihak termasuk tenaga
ahli dari kalangan akademisi, peneliti serta kalangan pelaku industri
pertahanan dalam negeri.
Menhan juga menambahkan TNI AU pada tahun 2014 juga akan diperkuat
dengan 9 unit pesawat angkut jenis ringan terbaru CN – 295 hasil
kerjasama antara Kemhan, PT. Dirgantara Indonesia dengan Airbus Military
Spanyol. Kedua perusahaan ini telah sepakat dan berkomitmen untuk
menjalin kerjasama dalam pengadaan dan produk bersama pesawat CN-295 ini
dengan menandatangani Nota Strategis Pengukuhan Kolaborasi Produk
bersama Rabu lalu (25/10) di Hanggar PT DI.
Menhan mengatakan, untuk jangka yang lebih panjang lagi (Renstra II
2014-2015) Kemhan tengah menjalin kerjasama dengan Korea Selatan dalam
hal produk bersama pesawat tempur KFX / IFX sebagai pesawat tempur generasi ke 4 setengah.
Dijelaskan Menhan, saat ini di Korea terdapat sekitar 34 tenaga ahli
Indonesia yang berasal dari personel TNI, ITB, Badan Penelitian dan
Pengembangan Kemhan tengah mengadakan tahap rancang bangun pesawat KFX /
IFX. Rencananya sekitar 210 tenaga ahli Indonesia akan dikirim dengan
berbagai fase produk bersama pesawat tersebut.
Dalam hal pengawasan dan pencegahan rencananya pada tahun 2104 untuk
seluruh wilayah udara Indonesia, Kemhan berupaya untuk menutup dan
melindungi wialayah udara ini dengan dilengkapi system radar yang
canggih. Sementara ini peralatan pengawasan yang sudah ada saat ini
adalah Integrated Marritym Survailance System yang dipasang di beberapa
titik strategis wilayah Indonesia.
Menhan menjelaskan keseluruhan dari rancangan pembangunan kekuatan
pertahanan untuk Renstra I juga telah ditentukan skala prioritas
pemenuhan kebutuhan alutsista TNI. Adapun pembangunan kekuatan ini,
khusus TNI AU telah mencakup unsur Striking force atau pesawat tempur
seperti F-16, Sukhoi, F-5, serta Multifanction Force seperti pesawat
Hercules, CN -295, CN -235.